4 Sikap Bersumber dari Trauma Masa Lalu, Berdampak Buruk pada Relasi
Perlu kamu selesaikan terlebih dulu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Masa lalu yang belum benar-benar selesai dapat memberi trauma yang berdampak buruk bagi setiap aspek kehidupan. Salah satunya, dalam membangun hubungan. Cara mengidentifikasinya ialah dari sikap atau cara seseorang meresponi masalah yang ada.
Jangan salah, akan terlihat berbeda antara orang yang sudah selesai dengan masa lalunya dengan orang yang masih menyimpan trauma. Seperti yang ditunjukkan pada empat sikap di bawah. Simak baik-baik, ya!
Baca Juga: Trauma Bonding: Ciri-Ciri, Penyebab, dan Cara Mengatasi
1. Kebiasaan overthinking
Berpikir berlebihan tentang sesuatu ternyata bisa sangat berbahaya bagi hubungan, lho. Walau sering dianggap wajar, kebiasaan ini termasuk salah satu wujud dari trauma yang belum selesai di masa lalu. Kamu jadi cenderung overanalyze sikap atau perkataan seseorang, yang pada akhirnya mengganggu kualitas hidupmu.
Kebiasaan overthinking sangat toksik dan memicu perasaan khawatir berlebih. Padahal sesungguhnya, kebanyakan hal yang kamu khawatirkan tidak berdasar. Malah membuang-buang waktu membuatmu pusing sendiri.
Dalam relasi, kebiasaan ini bisa terasa menyebalkan bagi partner-mu. Kamu belum cukup dewasa mengendalikan pikiran dan perasaanmu, sampai hal kecil pun bisa menjadi masalah.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.