TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini Lho 6 Pelajaran Berharga dari Para Relawan Asian Games 2018

#GoodLife Apa yang ingin kamu sampaikan pada mereka?

instagram.com/normaacitra

Bulan September lalu, masyarakat Indonesia berbahagia. Para pahlawan olahraga berhasil mengukir sejarah baru. Tidak ada yang menyangka, Indonesia raih peringkat keempat di perhelatan pesta olahraga terbesar di Asia, yakni Asian Games 2018. Tapi, tahukah kalian jika ini semua tidak luput dari kerja keras mereka yang bekerja di balik layar?

1. Effort lebih bagi mereka yang berasal dari luar daerah

instagram.com/normaacitra

Tidak hanya panitia dan para atlet saja yang bekerja keras demi mengharumkan nama Indonesia. Sekitar 17.000 relawan dari berbagai daerah ikut berpartisipasi demi sukseskan acara ini. Sebelumnya, mereka wajib mengikuti tiga tahap seleksi. 

Pertama, psikotes yang digabung dengan Forum Group Discussion (FGD) dan wawancara. Selanjutnya, mereka juga wajib mengikuti tiga training. Fakta yang mencengangkan adalah kebanyakan relawan berasal dari luar daerah. Tentu saja ini membuat mereka harus melakukan effort lebih karena harus bolak-balik ke Jakarta atau Palembang.

Norma, seorang relawan yang berasal dari Sidoarjo pun berbagi alasannya, “Penasaran gimana rasanya ikut kegiatan berskala internasional. Pengen banyakin pengalaman sih, karena ngerasa pengalamannya bakalan worth it kalau diterusin."

Baca Juga: 5 Hal yang Patut Kita Contoh dari Relawan Asian Games 2018

2. Menjadi garda terdepan, tampilkan keramahan “wajah” Indonesia

Facebook.com/Naoki Anzai

Berhasil menjalankan tugas dengan berakhir pujian. Siapa sangka jika sebenarnya mereka hanya mendapatkan training sebanyak 3 kali? Pun selama masa tugas para relawan buktikan bahwa mereka dapat cepat beradaptasi dan cepat tanggap dalam menghadapi berbagai permasalahan di lapangan. Hal ini tentunya mengundang simpati dari berbagai pihak.

Seperti yang diungkapkan oleh Naoki Anzai di akun facebook pribadinya, "Tiba di Jakarta! Di bandara ada poster berukuran besar bertuliskan Asian Games ke-18 diselenggarakan di Jakarta. Ada booth khusus yang telah disiapkan, terimakasih kepada staf relawan, Fulgentius Leonard, yang sangat lancar berbahasa inggris, sehingga saya dapat pergi ke kota dengan hati yang tenang. 

Dua tahun lagi, bahkan ketika di Olimpiade Tokyo, saya merasa tingkat kepuasaan para turis ketika berkunjung ke Jepang akan lebih dari ini, tentunya dengan kecepatan respon dari para staf relawan."

Jika ingin mengetahui komentar versi aslinya, kalian bisa langsung cek di akun facebook tersebut ya. Tenang saja, tidak digembok kok!

3. Bukan hanya bahasa Inggris, mereka juga dituntut menguasai medan di lokasi penugasan

instagram.com/diyah.dii_

Tidak miliki banyak waktu untuk belajar, mereka akhirnya menerapkan learning by doing. Contohnya relawan yang bertugas di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Mereka diwajibkan paham gate-gate tertentu yang akan digunakan untuk penjemputan, transit, dan juga keberangkatan untuk para atlet, official maupun VIP. Termasuk lokasi sky train di setiap terminal, juga sarana umum yang berkaitan.

4. Siap menjadi customer service dadakan

instagram.com/lulunrrmh

Lokasi posko yang berdekatan dengan pintu kedatangan, membuat banyak turis datang menghampiri mereka. Bukannya menolak karena ini bukan tugas utama, mereka justru secara spontan memberikan arahan. 

Apalagi mereka sudah hafal seluk beluk bandara di luar kepala. Dalam beberapa kesempatan, mereka pun tidak segan untuk mengantar turis-turis tersebut ke lokasi yang ditanyakan. Itu jika ada waktu senggang.

5. Kurangi mengeluh, ciptakan motivasi kerja yang utuh

instagram.com/lulunrrmh

Sekalipun tidak genap sebulan, tapi berbagai permasalahan tentu tidak dapat dielakkan. Mulai dari cekcok antara tim, salah paham antar divisi dan miss communication antar field worker. Tapi justru hal-hal seperti itu yang akhirnya terkenang.

“Alhamdulillah seru-seru dapat rekan kerja pada semangat mau kerja gak males-malesan gitu,” ungkap Lulu Nurrahmah, relawan Arrival Departure and Hospitality yang bertugas di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, ketika ditanya hal yang paling berkesan ketika bertugas. “Sama ditemenin ibu dan bapak TNI yang cantik dan ganteng-ganteng,” imbuhnya sambil tertawa.

Berbeda lagi dengan Rena, yang memiliki job desc mengatur transportasi bagi para atlet dan official. “Ketika harus menghadapi atlet atau official yang susah bahasa inggris dan sama-sama gak paham. Harus berkomunikasi dengan HP. Itu sih yang paling berkesan.”

Baca Juga: Berkat Asian Games, 3 Kota Ini Jadi Naik Daun di Kalangan Turis Asing

Verified Writer

Chalimatus Sa'diyah

Be brave. Be humble :)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya