TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Alasan Gen Z Harus Menghindari Teman Toxic, Jangan Terpengaruh!

Kamu layak punya teman yang lebih baik

ilustrasi seseorang yang toksik (pexels.com/SHVETS production)

Sebagai Gen Z yang tumbuh dan hidup dalam era digital yang penuh dengan konektivitas dan interaksi sosial yang intens, kamu pasti juga punya banyak teman, kan? Gak bisa dimungkiri, dalam perjalananmu menuju kematangan sosial dan emosional, kamu mungkin pernah atau sering menghadapi tekanan dari berbagai sumber, termasuk dari teman-temanmu sendiri.

Di antara masalah-masalah tersebut, yang paling mungkin untuk kamu alami adalah adanya hubungan toksik dalam persahabatan. Terlepas dari banyak manfaat yang bisa didapatkan dari pertemanan, ada juga situasi dimana kehadiran teman yang toksik bisa menjadi hambatan besar dalam perkembangan dan kesejahteraan mu. Makanya, sebagai Gen Z, kamu perlu banget mengenali dan menghindari teman toxic, terutama karena enam alasan berikut, nih.

1. Berdampak negatif pada kesejahteraan emosional

ilustrasi orang tertekan (pexels.com/Leah Kelley)

Teman toksik cenderung memberi dampak negatif pada kesejahteraan emosionalmu. Mereka biasanya senang mengkritik, meremehkan, atau bahkan memanipulasi teman-teman mereka. Akhirnya, ini bisa menyebabkan rasa rendah diri, stres, dan kecemasan yang gak perlu.

Bagi Gen Z, yang sudah menghadapi tekanan sosial yang signifikan dari media sosial dan tuntutan hidup modern, jelas ini sebenarnya gak perlu. Punya teman yang mengganggu emosional justru bisa memperburuk situasi dan mengganggu stabilitas mentalmu.

2. Memberi pengaruh buruk pada pola pikir dan ambisi

ilustrasi seseorang cemas (pexels.com/Daniel Reche)

Teman yang toksik sering kali punya pandangan yang negatif dan pesimis banget terhadap hidup. Mereka mungkin meremehkan ambisi atau impian Gen Z seperti kamu yang tengah berapi-api dalam merangkai mimpi. Parahnya, ini bisa membatasi kemungkinan yang sebenarnya bisa kamu capai.

Lebih jauh lagi, teman-teman semacam itu bisa menghambat pertumbuhan dan perkembanganmu secara pribadi. Seperti misalnya meredam semangat kewirausahaan dan membatasi potensi yang sebenarnya bisa dicapai olehmu.

Baca Juga: 5 Strategi Efektif Atasi Teman Toxic dalam Hidup Kamu

3. Mendorong untuk mengajak melakukan tindakan berisiko

ilustrasi penyalahgunaan obat-obatan (pexels.com/MART PRODUCTION)

Negatifnya lagi, teman-teman yang toksik sering kali terlibat dalam perilaku berisiko dan destruktif. Mereka mungkin mendorong teman-temannya untuk terlibat dalam kegiatan yang gak sehat atau bahkan berbahaya, seperti penyalahgunaan obat-obatan terlarang, perilaku seksual yang gak aman, atau tindakan agresif lainnya.

Keterlibatan dalam lingkungan semacam itu bisa merusak reputasi dan integritasmu. Serta menempatkan kamu pada risiko fisik dan emosional yang serius.

4. Merusak kualitas hubungan lainnya

ilustrasi seseorang yang toksik (pexels.com/Timur Weber

Teman toksik bisa merusak kualitas hubungan sosial lainnya yang dimiliki oleh Gen Z. Ketika kamu terlibat dalam hubungan persahabatan yang gak sehat, itu bisa mempengaruhi caramu berinteraksi dengan orang lain.

Kamu mungkin mengalami kesulitan dalam mempercayai orang lain atau membentuk hubungan yang sehat dan saling mendukung. Itu karena kamu sudah terbiasa dengan pola interaksi yang merugikan.

5. Membatasi perkembangan diri

ilustrasi seseorang kurang percaya diri (pexels.com/Charlotte May)

Ketika kamu sebagai Gen Z terlibat dengan teman yang toksik, itu bisa jadi hambatan besar dalam proses perkembangan dirimu, lho. Kamu besar kemungkinan akan menemui kesulitan dalam mencari tahu dan mengekspresikan identitas dirimu dengan bebas.

Gak cuma itu, kamu juga akan kesulitan mengembangkan keterampilan sosial yang diperlukan untuk membentuk hubungan yang sehat dan positif di masa depan. Teman yang toksik bisa membatasi eksplorasi dan pertumbuhan diri yang bikin kamu kehilangan peluang berharga untuk belajar dan tumbuh.

Baca Juga: 5 Kepercayaan Toxic yang Patut Dihilangkan Jika Ingin Bahagia

Verified Writer

Desy Damayanti

Black is the new pink ❣️ ig: desy_damay

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya