TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan di Balik Seseorang yang Suka Memendam Perasaannya Sendirian

Gak punya tempat curhat

ilustrasi merenung (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Apa yang kita rasakan, terlebih jika itu adalah sesuatu yang negatif, sudah sepantasnya untuk disalurkan dengan cara yang tepat. Baik itu diungkapkan kepada yang bersangkutan, disalurkan lewat cara yang baik, seperti membuat suatu karya dan lain sebagainya. Sayangnya, masih banyak yang memilih untuk memendam apa yang dirasakan. 

Emosi negatif, seperti marah, kecewa, sedih, dan lainnya adalah jenis perasaan yang gak bisa terus-terusan dipendam sendirian. Akan ada saatnya semua itu jadi bumerang bagi diri sendiri jika gak disalurkan dengan tepat. Lantas, kenapa masih ada yang memilih untuk memendam semuanya?

1. Takut membebani orang lain jika bercerita

ilustrasi menyendiri (unsplash.com/Anthony Tran)

Sebenarnya, kamu mungkin aja punya orang yang masih peduli denganmu. Beberapa bahkan terang-terangan menanyakan secara langsung apakah kamu baik-baik aja atau adakah sesuatu yang ingin diceritakan.

Namun, sebagian orang memilih untuk memendam perasaannya karena enggan membebani orang lain. Sebab, mereka takut jika dirinya bercerita, semua itu hanya akan jadi beban pikiran bagi orang lain. Terlebih jika orang tersebut gak bisa melakukan apapun untuk membantunya. Makanya dia akan lebih memilih untuk berpura-pura baik-baik aja. 

Baca Juga: 5 Alasan Cewek Lebih Suka Memendam Perasaan Dibanding Cowok

2. Pernah di-judge saat mengungkapkan perasaan yang dirasakan

ilustrasi orang menangis (pexels.com/Karolina Grabowska)

Pernah dipojokkan dan disalahkan saat mencoba menceritakan apa yang dia rasakan juga bisa menjadi momen traumatis tersendiri bagi seseorang. Gak heran kalau pada akhirnya dia akan memilih untuk menyimpan rapat-rapat perasaannya. Sesakit atau sesedih apa pun dirinya.

Pengalaman pahit di masa lalu memang paling gampang bikin seseorang trauma. Tapi ingatlah, menyimpan kesedihan dan kekecewaan seorang diri hanya akan menyakiti dirimu sendiri. Jangan sampai kamu seperti ini, ya.

3. Sering dilarang untuk mengungkapkan apa yang dirasakan

ilustrasi menasihati anak (pexels.com/August de Richelieu)

Kamu yang terbiasa dipaksa untuk diam ketika menangis saat masih kecil, pasti akan berpikir bahwa mengungkapkan perasaan adalah tindakan yang keliru. Pada akhirnya, kamu jadi terbiasa memendam semuanya dan gak ingin menunjukkan kesedihan atau bahkan kemarahan yang ada dalam diri.

Ada banyak orang yang melarangmu untuk mengungkapkan perasaan yang ada. Mungkin mereka hanya gak tau pentingnya menyalurkan semua itu. Namun, kamu yang sudah lebih tau, harusnya bisa punya cara yang tepat untuk mengungkapkan apa yang dirasakan.

4. Gak punya tempat bercerita yang tepat

ilustrasi orang overthinking (pexels.com/Liza Summer)

Terkadang yang dibutuhkan saat sedang merasakan emosi negatif hanyalah seorang pendengar yang tepat. Sebab, salah satu penyaluran emosi yang paling ampuh adalah menceritakan segala yang kamu rasakan. Hal yang kamu inginkan juga sebuah validasi atau anggapan bahwa dirimu gak salah. 

Sesalah apa pun kamu, saat bercerita pada seseorang tentu tak ingin disalahkan. Kalau memang bersalah, cara memberitahunya haruslah dengan baik-baik dan gak membuat kamu merasa dipojokkan. Mencari orang yang mengerti soal hal inilah yang sulit dan gak semua orang bisa mendapatkannya. 

Baca Juga: 5 Alasan Jangan Memendam Rasa Sakit di dalam Hati, Gak Sehat!

Verified Writer

Desy Damayanti

Black is the new pink ❣️ ig: desy_damay

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya