TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Cara Self Healing dari Konflik Batin, Bikin Mood Lebih Stabil!

Sembuhkan dirimu dari dalam

Ilustrasi wanita bahagia (Pexels/Melvin Vito)

Umumnya konflik batin datang menyerang hati dan pikiran seseorang karena diri kita kurang memiliki self control dalam diri. Memang faktor dari luar juga memiliki andil besar dalam menciptakan trauma pada diri seseorang. Namun, bila kamu punya pondasi yang kuat dari dalam, kamu tidak mudah terdistraksi dari segala akar penyebab kesedihan dan luka hati yang kamu rasakan.

Kunci penyembuhan diri ada pada dirimu sendiri, bukan orang lain. Untuk menjadi pribadi yang lebih stabil secara mental, kamu bisa melakukan self healing. Lima cara di bawah ini efektif untuk membantu kamu untuk sembuh dari konflik ataupun luka batin kamu.

1. Berdamailah dengan diri sendiri terlebih dahulu

Ilustrasi wanita sedang menikmati momen saat ini (Pexels/Radu Florin)

Segala konflik batin yang terjadi dalam hidup ini bersumber dari ketidakpuasan diri. Saat seseorang sering kali mengalami peristiwa tidak menyenangkan dalam hidup, hal ini bisa menciptakan asumsi-asumsi negatif yang bisa terbawa ke alam bawah sadar seseorang. Dan hal ini bisa terproyeksi keluar dalam bentuk tindakan dan perbuatan yang juga bisa mendatangkan kejadian negatif.

Maka saat kamu sudah berdamai dengan diri sendiri, kamu akan mudah melepaskan dan membiarkan semuanya mengalir sebagaimana mestinya. Kamu lebih bisa menerima apapun yang sudah menjadi bagian dari perjalanan hidupmu, sehingga kamu tidak lagi mudah melekat pada hal-hal yang berada diluar kendali kamu.

Baca Juga: 5 Cara Self Healing di Bulan Ramadan, Bikin Ibadahmu Makin Khusyuk!

2. Rutin melakukan olah batin

Ilustrasi wanita sedang bersyukur (Pexels/Pixabay)

Kamu bisa membiasakan diri sendiri untuk rutin melakukan olah batin. Olah batin bisa membantu kamu untuk lebih memahami diri sendiri. Kamu bisa menyisihkan waktu luangmu setiap harinya untuk melakukan meditasi, berdialog dengan diri sendiri atau melakukan perenungan diri. Dengan rutin membiasakan hal tersebut, kamu akan mendapat keseimbangan emosional dan juga ketenangan batin.

Kamu juga bisa membiasakan diri untuk rutin membuat jurnal bersyukur. Setiap pagi kamu tuliskan sedikitnya tiga hal baik di dirimu yang patut kamu syukuri. Hal ini dapat membantu kamu untuk melihat sisi baik yang masih kamu miliki hingga kini dibanding kamu hanya terfokus pada konflik hati yang hanya akan menghambat penyembuhan jiwamu.

3. Membumi dengan alam (grounding)

Ilustrasi wanita duduk ditepi gunung (Pexels/Arthur Brognoli)

Kamu bisa menyisihkan sedikit waktu luangmu untuk melakukan grounding. Berjalan santai di alam terbuka, menghirup udara segar, dan membiarkan diri terkena sinar matahari pagi dan sore hari bisa menyeimbangkan energi dalam tubuhmu.

Dengan sering melakukan grounding, kamu akan merasakan banyak manfaat, di antaranya membuat tubuhmu lebih bersinergi dan bikin emosio kamu menjadi lebih stabil. Hal ini tentu sangat berdampak bagus pada penyembuhan jiwamu.

4. Membuat batasan sehat dengan orang sekitar dan juga berita yang kita konsumsi

Ilustrasi hidup bertetangga (Pexels/Istock)

Selain itu, kamu juga bisa menerapkan batasan sehat dengan orang-orang di sekitarmu. Hindari kebiasaan tidak penting seperti selalu ingin kepo atau ikut campur pada urusan kehidupan orang lain. Begitu pula sebaliknya, kamu pun tidak mengizinkan mereka turut campur pada kehidupan personalmu karena hal tersebut bisa memberi triggered bagi kamu.

Perhatikan segala macam berita atau informasi yang biasa kamu konsumsi di TV dan media sosial setiap harinya. Sebab, hal itu juga dapat memberi pengaruh pada kestabilan emosi kamu. Dengan menciptakan batasan sehat, kamu menjaga keseimbangan energi tubuh kamu dari faktor distraksi luar.

Baca Juga: Emosi Gak Stabil? Lakukan 5 Kiat Emotional Healing Ini! 

Verified Writer

Dewi Ginan

Hanya penulis receh ✍ IG : @dewinner93

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya