TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Arti Kata 'Saum', Apakah Sama Maknanya dengan 'Siam'?

Saum dan siam sama-sama memiliki arti berpuasa

ilustrasi saat berbuka puasa (pexels.com/Thirdman)

Bulan Ramadan adalah bulan di mana seluruh umat muslim diwajibkan berpuasa, kecuali bagi yang gak mampu menjalankannya karena kondisi tertentu. Dalam bahasa Arab, puasa dikenal dengan istilah saum dan siam, namun saum yang lebih banyak digunakan.

Saum dan siam sama-sama memiliki arti berpuasa. Lalu apa perbedaan di antara kedua istilah ini? Mari simak arti di balik kata saum.

Baca Juga: Niat dan Tata Cara Puasa Dzulhijjah, Puasa Sunah yang Istimewa

1. Saum disebutkan sebanyak satu kali dalam Al-Qur'an, sementara siam diulang delapan kali

Ilustrasi buka puasa bersama. (Pexels.com/rawpixel)

Puasa sebenarnya memiliki banyak sebutan di Indonesia, tergantung bahasa daerah atau kebiasaan suku tertentu dalam menyebutnya. Namun, dua kata inilah yang paling banyak digunakan, yaitu saum dan siam, di mana saum yang lebih akrab di telinga masyarakat luas.

Dalam Al-Qur'an sendiri, kata saum hanya disebutkan satu kali dalam Surat Maryam ayat 26, sedangkan siam yang berkaitan dengan puasa Ramadan, diulang sebanyak delapan kali yaitu dalam Surat Al-Baqarah ayat 184, 187, dan 196, kemudian An-Nisa ayat 92, Al-Maidah ayat 89 dan 95, serta Al-Mujadilah ayat 4.

2. Saum dan siam sama-sama merujuk pada ibadah puasa, namun memiliki makna yang berbeda jika ditelaah lebih dalam

Ilustrasi berpuasa. (Unsplash/Christopher Jolly)

Kata saum dalam Surat Maryam ayat 26 sebenarnya bermakna menahan diri untuk tidak berbicara. Berikut lafal Surat Maryam ayat 26 dan artinya,

Fa kulī wasyrabī wa qarrī 'ainā, fa immā tarayinna minal-basyari aḥadan fa qụlī innī nażartu lir-raḥmāni ṣauman fa lan ukallimal-yauma insiyyā

Artinya: “Maka, makanlah (buah kurma itu), dan minumlah (dari air telaga itu) serta bersenang hatilah (dengan kelahiran anakmu). Jika engkau (Maryam as.) melihat seorang manusia (dan bertanya kepadamu tentang keadaanmu), maka katakanlah: “Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa (tidak berbicara) untuk Tuhan Yang Maha Pemberi Kasih, maka aku tidak akan berbicara dengan (seorang) manusia (pun) pada hari ini.”

Namun menurut sebagian besar ulama, makna saum dalam Surat Maryam sebaiknya tidak hanya diartikan sebagai aktivitas menahan diri untuk tidak berbicara. Saum juga berarti menahan diri dari makan dan minum, didukung oleh kalimat di awal Surat Maryam ayat 26.

Sementara itu, kata siam yang tersebar di delapan ayat berbeda memiliki makna yang lebih luas dan mendalam. Ada yang merujuk pada aturan menjalan ibadah puasa Ramadan seperti membaca niat dan meninggalkan hal yang membatalkan puasa, hingga kewajiban membayar fidyah.

Baca Juga: Niat dan Tata Cara Puasa Ayyamul Bidh, Dikenal sebagai Puasa Putih

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya