TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Poin Penting Menggapai Kesuksesan, Lewat Buku Attitude is Everything

Hidup akan sukses, kalau mentalmu sudah beres

ilustrasi wanita membaca buku (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Siapa yang mengingikan hidup sukses di masa depan? Namun, perlu diingat untuk meraih kesuksesan tidaklah seperti membalikan telapak tangan dengan mudahnya. Tentu, proses dalam meraih kesuksesan harus dilakukan dengan bersungguh-sungguh dan tekad yang kuat. Serta, dapat menerima segala ujian demi mencapai titik puncak kesuksean itu sendiri.

Buku yang bertajuk Attitude is Everything karya Jeff Keller, menyatakan kesuksesan dapat diraih jika mentalmu telah bersih layaknya sebuah kanvas lukis baru. Masih dalam keadaan putih bersih, tidak ada noda, dan masih kokoh. Untuk itu, lewat bukunya Keller ingin mengajak kita untuk dapat membereskan mental yang berantakan agar dapat mencapai kesuksesan yang kita inginkan. Ada lima poin penting  yang Keller sampaikan di dalam buku miliknya.

Baca Juga: 7 Cara Membangun Psychological Safety, Rahasia Kesuksesan Google

1. Buat komitmen

ilustrasi menentukan komitmen hidup (pexels.com/RDNE Stock project)

Mengapai kesuksesan pastinya harus memiliki komitmen yang kuat. Dengan memantapkan komitmen kita tidak akan goyah untuk menghadapai berbagai halang rintangan demi mengapai kesuksesan. Bahkan, Keller pun menuliskan di bukunya Attitude is Everything bahwa komitmen akan menggiring kita pada kegigihan untuk mencapai tujuan hidup yang kita inginkan.

Tetapi, masih banyak dari kita sulit untuk memulai untuk berkomitmen dan gigih dalam mencapai tujuan. Ini terjadi karena keadaan mental sedang kacau, sehingga sulit untuk melangkah untuk memulainya. Gak jarang, seseorang yang ragu-ragu dalam berkomitmen akan mengambil langkah mundur.

Untuk itu, mulailah dari sekarang untuk merencanakan tujuan secara pasti dan jelas demi menggapai kesuksesan yang diinginkan. Perlu, diingat kembali bahwa setiap melangkah pasti terdapat gangguan. Jadi, mantapkan komitmen kamu. Karena, hal itu akan membedakan antara si pantang menyerah dan si pecundang.

2. Ubah masalah menjadi peluang

ilustrasi menghadapi masalah (pexels.com/Photo by Andrea Piacquadio)

Jika berpikiran bahwa masalah hidup tidak akan datang pada kehidupan kita. Sepertinya, itu menjadi hal yang sulit dihindari. Sebab, setiap perjalan dalam kehidupan kita pasti tidaklah luput dari sebuah masalah. Tentunya, masalah ini layaknya tamu tidak diundang dan membuat rusuh hidup kita.

Memang, masalah ini sering sekali membuat mental seseorang menjadi jatuh dan kehilangan semangat untuk menggapai impian. Tetapi, masalah tersebut dapat menjadi peluang kita kedepannya. Di buku Attitude is Everything mengajak kita untuk tidak melihat sebuah masalah hanya dari satu sudut pandang saja.

Namun, melihat masalah tersebut menjadi sebuah peluang kita. Untuk dapat bangkit dan tidak perlu berlarut-larut memikirkanya. Jika masalah datang maka kita dapat melihat dari sisi positifnya, bukan dari sisi negatifnya. Karena tanpa adanya sebuah tekanan dalam kehidupan, tak akan menghasilkan permata sebagai sebuah kemenangan.

3. Berhenti mengeluh

ilustrasi mengeluh (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tidak hanya membuat mental menjadi down saat ada masalah, tatapi juga dibarengi dengan mengeluh. Seperti, lelah menghadapi semua permasalahan atau masalah selalu saja datang. Gambaran seseorang yang mudah mengeluh ini akan berdampak buruk dan dapat menyimpan semua energi negatif pada pikirannya. Di mana akan membuat mental jauh lebih tenggelam dalam kesedihan.

Keller juga menuliskan di bukunya Attitude is Everything, bahwa kebanyakan mengeluh dapat menciptakan pikiran seseorang menjadi pesimis. Selain terlalu banyak mengeluh terhadap keadaan, pemikiran pesimis akan menimbulkan perilaku buruk lainya. Seperti, merasa dirinya tidak berguna, merasa masalah selalu datang pada dirinya saja dan muncul mencari kesalahan orang lain.

Ini kenapa, penting untuk tidak perlu banyak mengeluh dengan keadaan. Setiap masalah yang dihadapi pasti ada pembelajaran penting di dalamnya. Serta, kedepannya dapat membuat kita lebih bijak dalam menanggapi setiap masalah yang ada.

Baca Juga: 3 Karakertistik Seseorang dalam Mendaki Puncak Kesuksesan

4. Berteman dengan orang-orang positif

ilustrasi pertemanan yang positif (Photo by Helena Lopes)

Ada yang mengatakan bahwa circle pertemanan dapat menuntun kamu menuju kesuksesan. Ternyata, ini memang benar adanya. Memilih teman yang positif dapat membuat perilaku kita juga positif. Begitu juga sebaliknya teman yang negatif akan menjerumuskan kita pada perilaku yang negatif pula.

Seperti halnya yang Keller jelaskan lewat buku miliknya Attitude is Everything, bahwa memilih pertemanan dapat mendorong kita pada kehidupan masa depan. Terdapat dua jenis pertemanan yang perlu kalian ketahui:

  1. Pertemanan yang bergizi. Ini merupakan lingkup pertemanan yang memberikan support system yang baik pada temannya, selalu berpikir optimis, dan membuat lingkungan sekitarnya menjadi positif dan nyaman.
  2. Pertemanan yang beracun, biasanya pertemanan ini bersifat toxic. Yang mana lingkup betemanan seperti ini diisi dengan hal-hal negatif, suka meremehkan orang lain, dan menyedot semua energi positif. Untuk itu, hindarilah lingkup pertemanan seperti ini dalam kehidupanmu.

Verified Writer

Chand Pangestu

writing is healing | IG: nulisbarengchan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya