Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Shaming berasal dari kata bahasa Inggris yang artinya rasa malu. Definisi rasa malu akan rasa bersalah, kekurangan, ketidakpantasaan, dan kondisi yang memalukan atau aib. Perilaku shaming yang dilakukan seseorang kepada orang lain merupakan kekerasan verbal yang dapat melukai psikologis seseorang.
Perilaku-perilaku shaming kerap dianggap wajar karena banyak orang tidak mengetahui apa itu shaming serta jenis-jenisnya. Ada banyak jenis shaming yang kerap orang-orang lakukan. Enam di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Single shaming
ilustrasi kesepian (pixabay.com/Engin Akyurt) Single shaming artinya mengolok-olok orang yang tidak punya pasangan. Di Indonesia, single shaming sangat sering dilakukan oleh orang-orang yang sudah memiliki pasangan. Sebab, orang yang tidak punya pasangan identik dengan seseorang yang kesepian dan menyedihkan.
Bagi kamu sering melakukan single shaming kepada para jomblo, coba untuk dihentikan, ya. Ada banyak alasan seseorang memutuskan menjadi jomblo. Lalu hanya karena seseorang itu jomblo bukan berarti mereka kesepian dan tidak bahagia.
2. Body shaming
ilustrasi orang gemuk (unsplash.com/Ehimetalor Akhere) Body shaming artinya mengolok-olok tubuh seseorang. Entah orang yang diejek itu kurus, gemuk, seorang disabilitas dan lain sebagainya. Memang kalimat-kalimat seperti "kamu gendutan, ya?" bermaksud bercanda. Namun, sebenarnya itu tetap masuk ke body shaming. Jadi lebih baik dihentikan dari sekarang, ya.
Baca Juga: Selain Body Shaming, 5 Hal Ini Bisa Bikin Insecure Soal Fisik
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
3. Gender shaming
ilustrasi no sexism (pexels.com/Tima Miroshnichenko) Gender shaming atau seksisme adalah perilaku mendiskriminasikan antara laki-laki dan perempuan. Terdapat banyak contoh-contoh gender shaming, salah duanya adalah laki-laki yng tidak boleh nangis dan perempuan yang tidak boleh menyatakan cinta duluan.
Gender shaming terjadi akibat banyaknya orang yang tidak bisa membedakan kodrat dan kontruksi sosial. Solusi dari gender shaming adalah dengan berhenti membedakan perilaku bagaimana seharusnya perempuan dan laki-laki bertidak. Sekarang pun sudah zamannya kesetaraan gender, di mana laki-laki dan perempuan bisa melakukan apa pun terlepas dari gender mereka.
4. Age shaming
ilustrasi nenek dan cucu (pexels.com/Andrea Piacquadio) Age shaming artinya menilai seseorang berdasarkan usia. Hal ini kerap dilakukan oleh orang yang lebih tua kepada yang lebih muda. Orang yang lebih muda sering tidak dihargai pendapat dan keputusannya karena dianggap kurang berpengalaman.
Perilaku age shaming ini harus kita hentikan. Kita harus selalu menghargai pendapat setiap orang terlepas dari berapa umur mereka.
5. Color shaming
ilustrasi perbedaan warna kulit (pixabay.com/Capri23auto) Color shaming artinya diskriminasi warna kulit. Di Indonesia diskriminasi warna kulit masih kerap terjadi. Orang yang berkulit putih dianggap menarik daripada orang yang berkulit gelap.
Hal itu terbukti dari banyak acara yang sering menampilkan seorang berkulit gelap sebagai orang yang pantas diejek dan diolok-olok. Kita wajib menghentikan color shaming ini. Sebab seseorang tidak bisa memilih warna kulit apa yang didapatkan ketika mereka dilahirkan ke dunia.
Baca Juga: Sering Mengkritik, 5 Sikap Ini Buat Pasangan jadi Insecure