TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Buku Rekomendasi Aktris Anya Taylor-Joy, Bisa Asah Critical Thinking

Membaca ternyata juga penting bagi profesi aktor

potret Anya Taylor Joy di serial Queen's Gambit (dok. Netflix via salon.com)

Melihat aktor atau aktris profesional membaca buku adalah hal yang sebenarnya tidak mengejutkan. Maklum, mereka dituntut untuk menghapal naskah dalam waktu yang singkat, bahkan tak jarang harus berimprovisasi. Mereka juga harus menjadi orang lain di tiap proyek yang digarapnya.

Semua tuntutan tersebut ternyata bisa jadi ringan saat seseorang membiasakan diri untuk membaca. Membaca bisa membantu meningkatkan kemampuan mengingat, memperkenalkan kita pada kosakata baru, hingga melatih empati dengan memahami berbagai karakter manusia.

Salah satu aktris yang turut mempraktikan gerakan rajin membaca adalah Anya Taylor-Joy. Sejak pandemi tahun 2020 lalu, Anya rajin banget membagikan rekomendasi buku bacaannya selama karantina mandiri. Berikut setidaknya tujuh buku terbaik yang bisa kamu intip. 

1. Twenty Love Poems and A Song of Despair, Pablo Neruda

Twenty Love Poems and a Song of Despair oleh Pablo Neruda (instagram.com/___ephemeral__)

Ini adalah kumpulan puisi romantis karya penulis asal Chile, Pablo Neruda yang pertama kali terbit di tahun 1924. Buku ini ditulis dalam bahasa Spanyol, tetapi sudah diterjemahkan dalam berbagai bahasa dan menjadi salah satu karya terbaik dari Neruda. 

Di awal penerbitannya, buku ini sempat dicemooh karena dianggap terlalu vulgar. Namun, di tahun 1960an, semua berbalik dan karya ini pun laris manis.

Hanya saja, meski sukses dan dianggap penulis berpengaruh, Pablo Neruda dikenal sebagai sosok misoginis dan problematik. Tulisannya di buku ini pun bisa menunjukan jelas kecenderungannya tersebut. Bukan berarti kamu tak perlu membacanya, karya sastra ini bisa jadi ajang melatih keterampilan critical thinking juga, lho. 

2. The Lonely City, Olivia Laing

The Lonely City, karya Olivia Laing (instagram.com/elleestviolette)

Masih dari non-fiksi, buku rekomendasi Anya Taylor-Joy berikutnya adalah The Lonely City dari Olivia Laing. Ini adalah esai sekaligus memoar Laing yang ia sarikan dari pengalamannya hidup sendirian di tengah kemegahan dan padatnya populasi kota New York. 

Di usia yang memasuki kepala tiga, Laing mencoba mengambil sisi positif dari kehidupan solitude-nya saat itu. Anya membaca buku ini saat karantina mandiri tahun 2020 lalu dan sepertinya ini bacaan tepat saat kamu merasa kesepian. 

3. Animal, Lisa Taddeo

Animal oleh Lisa Taddeo (instagram.com/somanycliches)

Ini adalah salah satu buku yang naik daun di media sosial. Ditulis oleh Lisa Taddeo yang pernah sukses dengan karya nonfiksinya Three Women.

Animal adalah novel fiktif pertamanya yang masih mengangkat perempuan sebagai lakon utamanya. 

Joan, sang lakon dianggap para pembaca sukses membuat kita membenci, tetapi juga bersimpati padanya. Buku-buku Taddeo bisa dibilang satu skema dengan karya Sally Rooney, selalu mengangkat tema kehidupan sosial di era modern. 

Baca Juga: Artis Muda Berbakat, 10 Fakta Menarik Anya Taylor-Joy

4. The Idiot, Elif Batuman

The Idiot oleh Elif Batuman (instagram.com/lover_ofliterature)

Buku lainnya yang direkomendasikan Anya Taylor-Joy adalah novel terbaru Elif Batuman, The Idiot. Lakonnya, Selin, anak imigran Turki yang dibesarkan orang tuanya di Amerika Serikat. 

Di tengah masa kuliahnya di pertengahan tahun 1990an, Selin memutuskan untuk mengikuti sebuah program di Hungaria. Tak seperti ekspektasinya, perjalanan ke Eropa justru membawanya mengenal diri sendiri. Novel ini padat dan menarik secara plot dengan karakter-karakter di sekitar Selin yang penuh kejutan dan misteri. 

5. Ghost, Dolly Alderton

Ghost oleh Dolly Alderton (instagram.com/minimalistshelves)

Sudah merilis beberapa buku kumpulan esai, kali ini Dolly Aderton mencoba menulis karya dalam bentuk novel. Ghosts berisi pengamatan yang tepat dan mendalam tentang cinta, keluarga, dan dilema hidup yang menjangkiti banyak orang di usia 30an. 

Ceritanya sendiri tentang Nina Dean yang tak bisa menemukan kenyamanan dari orang-orang di sekitarnya. Mulai dari di-ghosting pacar yang menjanjikannya kebahagiaan dan perlahan kehilangan keluarga yang suportif sepertinya terasa lekat dengan pengalaman sebagian orang. Ini pula yang jadi daya tarik novel setebal 338 halaman tersebut. 

 

6. The Beauty of the Husband, Anne Carson 

The Beauty of the Husband karya Anne Carson (instagram.com/erika_mansson)

The Beauty Of The Husband adalah esai fiktif yang terinspirasi dari suka duka pernikahan yang dikemas penulis dalam 29 bab. Anne Carson sendiri memang seorang penyair handal yang sudah menyabet banyak penghargaan. 

Boleh deh buku yang dibaca Anya Taylor-Joy ini jadi media perkenalanmu dengannya. Cuma 160 halaman saja, bisa selesai dalam sekali duduk. 

7. The White Album, Joan Didion 

The White Album oleh Joan Didion (instagram.com/natasjalovesbooks)

Anya Taylor-Joy banyak membaca memoar, salah satunya The White Album karangan Joan Didion. Buku yang rilis pertama di tahun 1979 ini terdiri dari 200an halaman dan mencoba merangkum serta menganalisa fenomena penting yang terjadi sepanjang tahun 1960-1970an di Amerika Serikat. 

Kontennya membuat buku tersebut banyak dipakai sebagai referensi sastra dan budaya pop Amerika Serikat, terutama untuk yang penasaran dengan apa yang terjadi di tahun-tahun itu. 

Baca Juga: 7 Toko Buku Cantik di London, Surganya Pencinta Buku!

Verified Writer

Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya