TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Novel Bertema Persahabatan Terbaik, Ada yang Bahagia Sampai Tragis

Ada buku yang tertarik untuk kamu baca?

Novel persahabatan (instagram.com/readwithkiks)

Bosan dengan novel romantis yang berkutat pada kisah cinta? Coba novel bertema persahabatan saja. Ada yang heartwarming, tetapi tak sedikit yang berakhir tragis. Cocok untuk kamu penggemar novel serupa My Brilliant Friend. Beberapa bahkan cocok dibaca segala usia. Daftar bukunya ada di bawah, mari simak sejenak. 

1. The One and Only Ivan

The One and Only Ivan oleh Katherine Applegate (instagram.com/arcticfoxbooks)

Mari memulai dengan yang menentramkan hati, The One and Only Ivan. Karya Katherine Applegate adalah salah satu novel fabel terlaris sepanjang masa yang bisa dibaca segala usia. Bahkan orang dewasa pun menikmatinya. Ivan dikisahkan sebagai seekor gorila yang tumbuh besar di sebuah pusat perbelanjaan.

Ia sudah terbiasa bertemu dengan manusia yang melihatnya dari balik kaca tebal, sembari menikmati hidupnya dengan kawan-kawan satwa lain seperti Bob si anjing dan Stella si gajah tua. Tak pernah terpikirkan olehnya asal usul atau habitat aslinya.

Sampai seekor gajah kecil didatangkan dari alam liar dan perlahan membuka mata Ivan tentang kehidupan di luar tempat tinggalnya sekarang. Novel ini sudah difilmkan oleh Disney dan rilis tahun 2020 lalu. 

2. Almond

Almond oleh Won Pyung Sohn (instagram.com/thereadingwomen)

Almond mungkin akan mengingatkanmu pada Wonder, novel keluarga yang cukup laris di pasaran. Penulisnya adalah Won Pyung Sohn yang memilih Yunjae, bocah laki-laki pengidap alexithymia sebagai lakonnya. Ini merupakan ondisi khusus tersebut membuat Yunjae tidak bisa merasakan emosi sekecil apapun. 

Semua baik-baik saja sampai sebuah tragedi merenggut nyawa nenek dan membuat ibu Yunjae koma. Yunjae yang menjadi satu-satunya korban selamat menjadi bulan-bulanan di sekolah. Namun, di tengah kesulitan hidupya, ia bertemu dengan Gon. Rekan sekolahnya yang berjuluk anak nakal. Keduanya justru membentuk ikatan pertemanan yang menarik untuk diikuti. 

3. A Thunderous Whisper

A Thunderous Whisper (instagram.com/book.charming)

Novel karya Christina Diaz Gonzalez ini mengambil latar Basque, wilayah utara Spanyol yang jarang dibahas. Kisahnya tentang persahabatan Ani dan Mathias. Dua bocah yang hidup di masa perang sipil Spanyol tahun 1930-an. 

Meski sedikit tertebak di awal kalau permusuhan mereka akan berubah jadi persahabatan, ada banyak detail menarik tentang sejarah perang sipil Spanyol yang bisa membuka wawasan. Ditambah dialog yang empowering dan akhir cerita yang menyayat hati, novel ini wajib dibaca sekali seumur hidup. 

Baca Juga: Berisi Kritik Sosial, Ini 5 Rekomendasi Novel Barat yang Wajib Dibaca

4. A Little Life 

A Little Life oleh Hanya Yanagihara (instagram.com/stephgetslit)

Dari yang heartwarming, mari beralih ke novel persahabatan yang agak tragis. A Little Life bisa dicoba. Ceritanya tentang kehidupan empat kawan yang pindah dari kota kecil ke New York untuk mengadu nasib bersama. Tentunya bukan perkara mudah, mereka sering kehabisan uang bahkan kehilangan arah saat mimpi mereka seakan susah direngkuh. 

Penuh dengan kesedihan dan kemalangan, novel ini bisa jadi pengingat yang realistis tentang cobaan hidup yang bahkan tak berhenti sampai kita sudah ada di posisi yang diinginkan. Novel ini dibuat untuk pembaca dewasa karena cukup suram dan gelap di beberapa bagian. 

5. Of Mice and Men

Of Mice and Men oleh John Steinbeck (instagram.com/juliemichellereads)

Tak kalah tragis, novel John Steinbeck yang cukup kondang ini siap pembaca tertegun terutama di bagian akhirnya. George dan Lennie adalah dua sobat yang merantau ke kota lain ketika krisis ekonomi melanda Amerika Serikat di tahun 1930an.

Seperti kebanyakan perantau lainnya, mereka berusaha mendapatkan nafkah dengan bekerja serabutan. Dengan tujuan menabung untuk membeli peternakan sendiri. Namun, suatu peristiwa yang melibatkan Lennie memaksa George mengambil tindakan untuk menyelamatkan sobat dan banyak orang lainnya. 

6. The Eight Mountains 

The Eight Mountains oleh Paolo Cognetti (instagram.com/bookatiepillar)

The Eight Mountains berkisah tentang persahabatan Pietro dan Bruno. Keduanya bertemu saat Pietro berlibur ke pegunungan di Utara Italia bersama orang tuanya. Pietro lahir di keluarga kelas menengah dan bisa fokus dengan studinya di sekolah. Sementara, Bruno yang seumur hidupnya belum pernah meninggalkan pegunungan harus banting tulang membantu orang tuanya mencari nafkah. 

Persahabatan mereka bertahan beberapa tahun sampai Pietro tak lagi ikut berlibur ke gunung bersama orang tuanya saat masuk usia kuliah. Keduanya yang sudah belasan tahun tak berkontak akhirnya dipertemukan kembali ketika ayah Pietro meninggal dan mewariskan sebidang tanah pada Pietro di pegunungan tempat Bruno tinggal. Novel ini sudah diumumkan akan diadaptasi menjadi film oleh Felix Van Groeningen yang sebelumnya menggarap film Beautiful Boy. 

7. We Run the Tides 

We Run the Tides oleh Vendela Vida (instagram.com/readingwithmegan)

Baru dirilis awal tahun 2021 lalu, We Run the Tides banyak dibicarakan karena beberapa ulasan dari penulis dan pecinta buku yang menikmati kisahnya. Novel ini sering dikategorikan coming of age, tetapi dilengkapi bumbu misteri dan teka-teki. 

Lakonnya adalah dua anak perempuan yang bersekolah di sebuah institusi swasta elit, Eulabee dan Maria. Namun, persahabatan dan kehidupan nyaman mereka terusik ketika Maria hilang tanpa jejak. Novel ini cocok untuk penggemar novel We Were Liars

Baca Juga: 5 Rekomendasi Novel untuk Menemani Waktu Weekend Kamu! 

Verified Writer

Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya