TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Tips Atasi Burnout Syndrome yang Sering Menyerang Millennial

Salah satu dampak buruk akibat beban kerja yang berlebihan

Unsplash.com/Sebastian Herrmann

Burnout syndrome adalah suatu kondisi kelelahan fisik dan mental yang luar biasa akibat tuntutan pekerjaan yang sangat berat serta tekanan dari berbagai arah. Hal tersebut akhirnya membuat pikiran seseorang jadi tidak karuan. Dampaknya orang tersebut bisa mengalami penurunan performa kerja yang drastis, bahkan melakukan pekerjaan ringan pun rasanya sulit sekali.

Gejala ini kerap kali menyerang generasi millennials. Pasalnya, batas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi sangatlah tidak jelas dan sangat tidak seimbang. Bahkan seringkali millennials harus tetap melakukan pekerjaannya di luar jam kerja.

Kalau saat ini kamu sedang mengalami hal tersebut, kamu butuh solusi agar kondisi yang kamu alami tidak menjadi semakin parah. Berikut ada 7 tips yang bisa kamu terapkan untuk mengatasi burnout syndrome.

1. Sempatkan diri untuk hangout bareng sahabat

glamour.co.za

Luangkan waktu untuk nongkrong atau jalan-jalan dengan kawanmu. Keluar dari rutinitas bekerja walaupun hanya sebentar mampu membuat pikiran dan fisik kamu kembali jernih.

Selain itu, sharing mengenai masalah juga diyakini dapat membuat dirimu lebih lega. Bahkan bisa saja kamu mendapatkan solusi agar bisa mengatasi burnout syndrome yang kerap kamu alami.

2. Hilangkan sifat perfeksionis dan belajarlah bekerja sesuai kemampuan

Isorepublic.com

Kamu yang punya sifat perfeksionis lebih berisiko mengalami burnout syndrome. Pasalnya, kamu terlalu berambisi menjadi yang paling unggul. Sehingga kamu jadi sangat mengejar kesempurnaan dalam setiap pekerjaanmu.

Kamu sudah mendapatkan tugas yang menumpuk yang dapat membuat dirimu kelelahan, ditambah sifatmu yang perfeksionis sukses membuat dirimu makin lelah dan tertekan.

Mulai saat ini kamu harus memperhatikan kesehatan dirimu sendiri dan berkompromi dengan hasil kerjamu yang 'hanya' mendapat predikat bagus, bukan sangat bagus atau terbaik.

Baca Juga: Ini Nih, 10 Tanda Kalau Kamu Menderita Victim Mentality

3. Tetap perhatikan kondisi fisikmu dengan cukup istirahat

Unsplash.com/Vladislav Muslakov

Tak peduli seberapa banyak tugas yang harus kamu kerjakan, kalau fisikmu sudah mulai lelah, mau tidak mau kamu harus berhenti dari aktivitasmu dan beristirahat selama beberapa saat.

Memaksa diri terus bekerja ketika kondisimu sedang tidak fit hanya akan membuat kamu tidak bisa konsentrasi dalam bekerja yang akhirnya menurunkan kualitas pekerjaan yang kamu lakukan. Lebih parah lagi, bekerja tanpa jeda bisa membuat dirimu tertekan dan mudah emosi.

4. Bangun pagi dan lakukan aktivitas yang kamu sukai

Unsplash.com/Curtis MacNewton

Biasakan bangun pagi khususnya saat weekend untuk melakukan hal-hal yang kamu sukai misalnya menulis, jalan-jalan, atau olahraga. Mengawali harimu dengan melakukan hal-hal yang menyenangkan bisa membuat kamu lebih bahagia dan siap menjalani aktivitasmu yang padat dengan semangat.

5. Buat sebuah daftar berisi rencana harian serta deadline yang harus kamu penuhi

Unsplash.com/Green Cameleon

Buat rencana harian berisi apa saja yang akan kamu kerjakan hari itu dan juga daftar deadline mulai dari yang harus kamu selesaikan secepatnya. Dengan begitu kamu bisa tahu kapasitasmu serta tidak kelabakan jika ada tugas yang harus kamu selesaikan secepatnya.

6. Bicarakan pada atasan kalau kamu memang tidak mampu memenuhi target yang ditetapkan

Unsplash.com/The Ear Depot

Setelah membuat daftar rencana harian, kamu jadi tahu kapasitasmu dalam pekerjaan. Kamu bisa lho terbuka dengan atasmu ketika beliau memberikan tugas di luar kemampuanmu. Jelaskan mengenai daftar rencana harian serta deadline yang telah kamu buat sebelumnya. Sehingga atasan bisa mengetahui kondisimu dan juga menetapkan tenggat waktu yang masuk akal.

Baca Juga: Kuasai 5 Hal Ini Sebelum Mendampingi Orang dengan Mental Illness

Verified Writer

Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya