TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Cara Menghadapi Pasangan yang Workaholic, Jangan Pakai Emosi!

Jangan banyak mengeluh dan menuntut

ilustrasi bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Banyak orang mendambakan memiliki pasangan pekerja keras. Namun, memiliki pasangan yang terlalu keras bekerja atau workaholic juga terkadang membuat frustrasi. Harus diakui, memiliki pasangan workaholic kadang membuat kita merasa kesepian karena ia sering tidak memiliki waktu untuk dihabiskan berdua, membicarakan pekerjaan sepanjang waktu, masih bekerja di luar jam kantor, dan sebagainya.

Mencari cara untuk mendorong perubahan dan menerima keadaan bisa sangat menantang. Pasanganmu mungkin merasa terpojok jika kamu terlalu memaksakan diri, yang akan semakin menumpuk ketidakpuasan dalam hubungan. Untuk itu, kamu harus berhati-hati dalam menghadapinya. Di sini, akan dijelaskan beberapa cara menghadapi pasangan yang workaholic.

1. Jelaskan bagaimana perasaanmu  

ilustrasi dua orang sedang berbicara (pexels.com/cottonbro)

Alih-alih membentak atau menuduhnya sebagai pasangan yang buruk, katakan padanya jika kamu mengkhawatirkan sikapnya yang lebih memprioritaskan pekerjaan daripada hubungan. Jelaskan kepadanya apa yang kamu rasakan, dan apa yang perlu dilakukan kalian bersama untuk memperbaikinya.

Kadang, seseorang memang tidak tahu sifatnya yang workaholic telah memengaruhi perasaan pasangannya, sehingga kamu harus bisa mengungkapkan pendapatmu di waktu yang tepat. Saat berbicara, ingatlah untuk berbicara dengan tenang dan tidak menghakimi karena ini bisa membuat pasanganmu merasa tidak dihargai.

Baca Juga: Jangan Menuntut 5 Hal Ini pada Pacar Workaholic, Auto Ditinggal Bro!

2. Utamakan kualitas waktu bersama daripada kuantitas waktu  

ilustrasi pasangan sedang berkencan (pexels.com/Hong SON)

Dapat dimengerti bahwa pasangan yang workaholic membuat kalian tidak memiliki banyak waktu bersama. Namun, alih-alih mengeluh seputar kuantitas waktu diberikan dia untukmu, lebih baik fokus pada kualitas waktu yang kalian habiskan bersama.

Misalnya, tidak mengapa kalian tidak bisa makan malam bersama setiap harinya, akan tetapi di hari minggu kalian bisa menghabiskan waktu seharian untuk quality time, baik di rumah atau di luar. Selain itu, kalian juga bisa menghabiskan waktu cuti bersama tanpa HP atau urusan pekerjaan, benar-benar hanya berdua saja.

3. Pahami manfaat memiliki pasangan yang workaholic  

ilustrasi bekerja di kantor (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Jika kamu memiliki pasangan yang workaholic, cobalah untuk melihat manfaat dari antusiasme yang dimiliki pasanganmu untuk bekerja. Ingatlah bahwa kehidupan kerja dan kehidupan pribadi adalah timbal balik, bukan dua bidang yang saling bersaing dalam hidup. Dengan memiliki pasangan yang giat bekerja, harapannya kalian akan memiliki kehidupan yang layak dan lebih baik dari waktu ke waktu.

Ketika kamu dapat melihat hal ini secara positif, kegembiraan dan kepuasan akan mengalir dalam hubungan dan menghasilkan rasa syukur. Sebagai pasangan yang baik, kamu perlu mendukung apa yang dilakukan pasanganmu, selama itu positif.

4. Jangan membuat dirinya merasa lebih buruk saat sedang bersamamu  

ilustrasi laki-laki dan perempuan sedang bertengkar (pexels.com/Keira Burton)

Jangan membuat pasanganmu merasa lebih buruk dengan terus mengkritiknya saat kalian sedang bersama. Sebab, ini akan membuat pasanganmu makin tidak nyaman berada di dekatmu dan membuat ia lebih memilih bekerja daripada harus menghabiskan waktunya di dekatmu.

Meskipun kamu sangat menginginkan waktu dan perhatian darinya, jangan melontarkan kalimat yang terkesan menuduh, seperti mengatakan bahwa ia hanya peduli dengan kariernya, egois, dan sebagainya. Sebaiknya, gunakan kalimat yang lembut, seperti mengatakan bahwa kamu merasa kesepian, selalu menanti pesan singkat atau telepon darinya, dan sebagainya.

Baca Juga: 5 Ciri Khas Seorang Workaholic yang Kerap Kali Diabaikan

Verified Writer

Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya