TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Sosok Ini Berjasa dalam Memperjuangkan Pendidikan Perempuan

Inspiratif dan patut diteladani!

instagram.com/Malala

Dilansir ONE, di tahun 2017, terhitung ada sekitar 130 juta perempuan di seluruh dunia yang tidak bersekolah. Masih dari sumber yang sama, mirisnya terdapat fakta bahwa di banyak negara, anak perempuan tanpa pendidikan lebih cenderung menikah sejak masih anak-anak, rentan mengalami penyakit menular seperti HIV, dan lebih cenderung meninggal di usia muda.

Menurut World Bank pendidikan anak perempuan adalah prioritas pengembangan yang strategis. Perempuan yang berpendidikan cenderung lebih sehat, lebih banyak berpartisipasi dalam pasar tenaga kerja formal, mendapatkan penghasilan lebih tinggi, memiliki lebih sedikit anak, menikah di usia matang, dan lebih mampu memberikan perawatan kesehatan dan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak mereka, ketika mereka menjadi ibu nantinya.

Jika semua faktor ini digabungkan, maka dapat membantu mengangkat kesejahteraan rumah tangga, komunitas, dan negara agar keluar dari kemiskinan. Fakta ini membuktikan bahwa pentingnya pendidikan bagi anak perempuan tidak dapat disangkal.

Untuk itu, ada baiknya jika kamu mengenal siapa saja perempuan inspiratif yang telah berjasa besar menggunakan suara, kepemimpinan, dan pengaruh mereka untuk membuat kemajuan bagi pendidikan anak perempuan secara global.

Berikut ini beberapa perempuan hebat yang telah memperjuangkan pendidikan perempuan sejak zaman dahulu hingga sekarang.

1. Kristalina Georgieva

instagram.com/kristalina.georgieva

Kristalina Georgieva merupakan Chief Executive World Bank. Georgieva percaya bahwa kesetaraan gender perlu diwujudkan mulai dengan memasukkan anak perempuan ke sekolah agar mereka bisa belajar dan tetap menjaganya.

Di bawah pimpinan Georgieva, Bank Dunia telah berusaha keras untuk memberikan solusi yang inovatif dalam mengatasi krisis belajar dan memastikan bahwa semua anak dapat mengakses pendidikan yang layak mereka dapatkan.

Baca Juga: 5 Alasan Pentingnya Mendukung Pendidikan Anak Sesuai Minat & Bakatnya

2. Alice Palmer

britannica.com

Kariernya di bidang pendidikan membuka gerbang bagi lebih banyak perempuan untuk kuliah. Alice merupakan co-founder sekaligus pelayan di American Association of University Women, sebuah organisasi non profit yang memperjuangkan hak-hak perempuan.

Alice juga menjabat sebagai Presiden Wellesley College dari 1881 hingga 1887. Dari 1892 hingga 1895 dia menjabat sebagai Dekan Perempuan di University of Chicago. Dan hebatnya, dia mendapatkan semua hal tersebut pada masa ketika perempuan belum diizinkan secara hukum untuk memilih.

Selain sudah memiliki karier yang cemerlang di masa perang dunia tersebut, dia juga memiliki kontribusi nyata pada wacana tentang pendidikan perempuan. Alice berpendapat bahwa perempuan harus menempuh pendidikan sampai mendapatkan gelar sarjana sehingga perempuan bisa menghidupi dirinya sendiri.

Saat ini nama Alice Palmer sudah tercatat dalam Hall of Fame for Great Americans.

3. Mary McLeod Bethune

tampabay.com

Mary McLeod Bethune dikenal sebagai "The First Lady of The Struggle" karena komitmennya dalam berjuang agar masyarakat Afrika-Amerika bisa memiliki mata pencaharian yang lebih baik melalui pendidikan.

Perjuangannya diawali dengan membangun sekolah swasta untuk siswa Afrika-Amerika di Daytona Beach, Florida, yang saat ini menjadi Bethune-Cookman University. Pada tahun 1932 ia juga bekerja pada kampanye presiden Franklin D. Roosevelt kemudian setelahnya diangkat ke Kabinet Hitam Roosevelt.

4. Lucy Diggs Slowe

blackqueernotables.tumblr.com

Lucy Diggs Slowe adalah katalisator perubahan yang memengaruhi masyarakat Amerika melalui prestasi-prestasinya yang hebat. Lucy adalah seorang guru sekaligus atlet yang hebat. Ia tercatat pernah memenangkan turnamen pertama American Tennis Association pada tahun 1917, di mana kala itu merupakan kali pertama perempuan Afrika-Amerika memenangkan gelar olahraga bergengsi.

Selain itu, pada 1919 ia diminta untuk menciptakan sekolah menengah bagi masyarakat kulit hitam yang pertama. Di tahun 1922, ia terpilih sebagai perempuan Afrika-Amerika pertama yang dinobatkan sebagai Dekan Perempuan di Howard University.

Lucy juga termasuk satu di antara 16 pendiri Alpha Kappa Alpha Sorority, yaitu perkumpulan mahasiswi pertama yang didirikan oleh perempuan Afrika-Amerika.

5. Phumzile Mlambo

unmiss.unmissions.org

Sebagai peserta aktif dalam perjuangan untuk mengakhiri Apartheid, ia memulai kariernya sebagai guru dan sejak itu mengabdikan hidupnya untuk hak asasi manusia, kesetaraan, dan keadilan sosial. Sudah sejak lama dirinya berjuang untuk hak-hak perempuan, ia berafiliasi dengan beberapa organisasi yang mengabdikan diri untuk pendidikan, pemberdayaan perempuan, dan kesetaraan gender.

Dari tahun 2005 hingga 2008, ia menjabat sebagai Wakil Presiden Afrika Selatan, Mlambo memiliki program untuk memerangi kemiskinan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat miskin, dengan fokus khusus pada perempuan. Kemudian pada Agustus 2013 Mlambo menjadi Wakil Sekretaris Jenderal dan Direktur Eksekutif PBB Perempuan.

Baca Juga: 5 Stigma yang Harus Dihapuskan Mengenai Perempuan Bependidikan Tinggi

Verified Writer

Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya