TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Cara Menerapkan Sustainable Energy di Rumah, Bijak Pakai Listrik

Hemat listrik untuk energi berkelanjutan

ilustrasi dua anak kecil di ruang tamu (pexels.com/tima-miroshnichenko)

Energi listrik menjadi salah satu sumber daya yang vital bagi umat manusia. Manfaat listrik hampir melingkupi keberlangsungan hidup manusia. Tanpa listrik, berbagai aktivitas yang ada di pabrik, perusahaan, sekolah, bahkan skala rumah tangga bisa saja terhambat.

Sumber energi listrik paling banyak dihasilkan dari batu bara yang memproduksi uap. Namun, batu bara merupakan sumber energi terbatas yang tidak dapat diperbarui. Berikut langkah-langkah menerapkan sustainable energy dengan hemat listrik di rumah.

1. Pilih LED

ilustrasi memasang lampu (pexels.com/mart-production)

Lampu LED paling banyak direkomendasikan untuk skala rumah tangga hingga skala besar. LED atau Light Emitting Diode lebih unggul dibanding lampu biasa. Di antaranya, Lampu LED dikenal efisien dalam menghemat energi. Hampir 90 persen energi listrik pada lampu diubah menjadi cahaya, sehingga panas yang dihasilkan lebih rendah.

Ditambah bahan pembuat lampu LED berasal dari bahan yang ramah lingkungan, sehingga dapat didaur ulang atau direparasi kembali. Keuntungan lainnya yang didapat dari pemakaian lampu LED adalah usia pakai yang lebih lama. 

Baca Juga: Dinilai Hemat Bayar Listrik, Pemakaian PLTS Atap Makin Digemari

2. Beralih ke energi hijau

ilustrasi pemasangan panel surya (pexels.com/cristian-rojas)

Selain tidak dapat diperbaharui, uap batu bara menghasilkan polutan dan karbon hitam yang tidak ramah lingkungan. Sering kali polutan dan gas emisi mencemari udara yang berakibat pada gangguan pernapasan manusia. 

Beralih ke energi hijau, bisa jadi salah satu solusi untuk mengurangi pencemaran dan kerusakan lingkungan. Banyak alternatif pilihan energi hijau, di antaranya ada matahari, air, angin, dan biomassa. Sayangnya, sumber-sumber energi tersebut butuh diaplikasikan dalam skala besar.

Sumber energi hijau untuk skala rumahan yang dapat dipilih adalah panel surya. Meskipun instalasi panel surya cukup mahal, tetapi usia penggunaannya bisa mencapai puluhan tahun. Panel surya sangat cocok diaplikasikan di rumah, mengingat Indonesia mendapat sinar matahari sepanjang tahun.

3. Jangan sepelekan himbauan hemat energi

ilustrasi mencuci alat makan (pexels.com/cottonbro)

Slogan mematikan keran air atau mematikan lampu saat tidak digunakan memang terdengar remeh. Akan tetapi slogan tersebut sangat membantu dalam penghematan energi. Aksi kecil yang dilakukan terus menerus akan memberikan dampak positif yang besar bagi lingkungan.

Banyak tindakan kecil yang bisa dilakukan untuk menghemat energi. Misalnya memastikan saluran pipa air agar tidak bocor. Mandi dan memasak dengan air secukupnya. Berjalan kaki atau bersepeda bila bepergian jarak dekat, atau memilih transportasi umum jika ingin bepergian jauh.

4. Atur ventilasi dan jendela

ilustrasi ruangan dengan akses sinar matahari (pexels.com/fotoaibe)

Ventilasi dan jendela sangat bermanfaat untuk menambah jumlah area yang terjangkau sinar matahari. Sehingga dapat menghemat pemakaian listrik untuk cahaya lampu. Misalnya memasang sunroom atau jendela dengan kaca yang berukuran besar pada sudut rumah.

Selain menghemat energi, sunroom dan jendela kaca besar bisa jadi ruangan untuk berjemur. Ini juga membantu tanaman-tanaman indoor mendapat cahaya alami matahari.

Baca Juga: 5 Manfaat Hemat Listrik bagi Kehidupanmu Sehari-hari

Verified Writer

Ema Endrawati

Temannya burung hantu

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya