TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Tips Kelola Sampah Bungkus Paket dari Belanja Online

Jangan langsung buang karena ternyata bisa jadi manfaat

ilustrasi menerima paket belanja online (pexels.com/mizunokozuki)

Intinya Sih...

  • Penggunaan bungkus paket meningkatkan masalah lingkungan
  • Bungkus plastik dan kertas harus dipisah untuk mendaur ulang
  • Bungkus yang masih baik bisa digunakan kembali atau dijual ke pengepul

Paket tak akan lepas dari transaksi belanja online. Umumnya pengiriman paket akan menggunakan bungkus yang penting untuk melindungi barang dalam paket rusak atau pecah. Namun, keberadaan paket menambah masalah lingkungan baru, yaitu sampah dari bungkus paket, baik plastik maupun kertas

Saat ini, para penjual yang sadar dengan dampak packaging terhadap lingkungan mulai beralih menggunakan packaging ramah lingkungan. Sayangnya, tidak semua penjual menyediakan packaging ramah lingkungan itu karena biayanya masih cenderung mahal. Akhirnya, plastik dan kardus tetap menjadi pilihan bungkus paket terpopuler karena murah, praktis, dan bisa ditemukan di mana-mana. 

Untuk ikut memberi andil pada problematika ini, kamu bisa mengolah sampah bungkus plastik untuk mengurangi kuantitas sampah dari paket belanja, lho! Simak beberapa inspirasinya berikut ini sebelum kamu membuang bungkus paket ke tempat sampah begitu saja, ya!.

1. Pisahkan sampah kertas dan sampah plastik

ilustrasi membuka paket belanja online (pexels.com/thirdman)

Biasanya bungkus paket terdiri dari kertas dan plastik untuk melapisi bagian luar paket. Bungkus plastik sangat penting untuk melindungi paket dari basah. Sayangnya, plastik tidaklah ramah lingkungan. Untuk itu, bungkus yang berbahan plastik dan kertas harus dipisah.

Label atau nomor resi yang menempel pada kardus juga harus dilepas, termasuk solatip dan lakban yang melekat pada paket. Bukan tanpa alasan, solatip, lakban, dan label resi sendiri menggunakan bahan plastik. Pemisahan antara sampah kertas dan sampah plastik ini perlu dilakukan dengan tujuan agar kamu lebih mudah ketika memutuskan apa yang perlu dilakukan pada sampah-sampah bungkus paket tersebut.

Baca Juga: 5 Manfaat Ecobrick, Batu Bata Ramah Lingkungan

2. Simpan bubble wrap dan kardus untuk dipakai nanti

ilustrasi membuka pake belanja online (pexels.com/pavel-danilyuk)

Beberapa paket menggunakan pengaman bubble wrap dan kardus untuk mencegah barang rusak. Karena hanya sekali pakai, terkadang pembeli langsung membuang bubble wrap dan kardus ke tempat sampah. Bubble wrap dan kardus yang masih dalam kondisi bagus dapat dipakai lagi jika kamu membutuhkannya nanti.

Tentu saja bubble wrap dan kardus harus dalam kondisi baik agar dapat digunakan kembali. Maka dari itu, bukalah paket dengan hati-hati. Gunting bubble wrap dengan rapi sehingga tidak ada bagian yang cacat.

3. Daur ulang bungkus paket secara mandiri

ilustrasi membuka paket belanja online (pexels.com/karolina-grabowska)

Setelah memilah sampah paket sesuai dengan jenisnya, selanjutnya kamu bisa mendaur ulang bungkus paket. Cara paling sederhana adalah memodifikasi kardus jadi kerajinan yang lebih bermanfaat atau memakainya sebagai storage barang. Untuk benda berbahan kertas seperti amplop atau karton, kamu bisa mengubahnya menjadi kertas daur ulang. Kertas ini punya struktur lebih tebal dan kasar. 

Paket yang dilapisi dengan kayu atau boks kayu juga bisa didaur ulang. Daripada menyimpannya di gudang atau membuangnya begitu saja, lebih baik boks kayu didaur ulang menjadi barang yang lebih bermanfaat. Selanjutnya, bungkus plastik bisa kamu manfaatkan jadi isian ecobrick. Bila plastik rusak total, pilihan terakhir adalah membuang bungkus plastik ke tempat sampah.

Verified Writer

Ema Endrawati

Temannya burung hantu

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya