TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Tips Merawat Tanaman Tetap Sehat selama Musim Hujan

Tetap berkebun di musim hujan

ilustrasi berkebun (pexels.com/gustavo-fring)

Simak beberapa tips merawat kebun saat musim hujan agar tanaman tetap sehat. Di musim hujan, kebutuhan air tanaman sangat melimpah. Hal ini membantu pertumbuhan bunga dan buah pada tanaman. Sayangnya, tidak semua jenis tanaman tahan pada air hujan yang terus menerus turun hampir setiap hari.

Cuaca yang sering mendung dan cahaya matahari yang tidak terik membuat tanaman tidak dapat berfotosintesis dengan baik. Akibatnya, tanaman bisa gagal berbuah atau mati terserang hama. Untuk itu, tanaman perlu dirawat dengan baik. Berikut beberapa tips merawat kebun saat musim hujan agar tanaman tetap sehat.

1. Cegah hama dan penyakit

ilustrasi merawat tanaman (pexels.com/ron-lach)

Cuaca pada musim hujan cenderung lembab yang membuat ulat menempel dan berkembang biak di daun tanaman. Tak sedikit ulat yang membabat habis daun sayuran seperti sawi-sawian, brokoli, selada, dan lain-lain. Saat masuk musim penghujan, perlu dilakukan penyemprotan pestisida berkala untuk mencegah hama dan penyakit.

Pestisida yang digunakan tentunya harus organik, misalnya dari rendaman air kulit bawang. Caranya, ambil segenggam kulit bawang putih atau merah, lalu rendam dalam 1 liter air. Selanjutnya, diamkan selama satu malam atau 12 jam. Campurkan setiap 10 ml air kulit bawang dengan satu liter air biasa.

Pestisida organik dari air rendaman kulit bawang membuat serangga enggan mendatangi tanaman. Ulat-ulat yang menempel pada daun bisa berangsur-angsur mati. 

2. Lakukan penyiangan lebih sering

ilustrasi berkebun (pexels.com/gustavo-fring)

Pada musim penghujan, rumput liar cenderung cepat tumbuh di sekitar tanaman. Jika dibiarkan tumbuh, akar tanaman akan berebut nutrisi dengan akar-akar rumput liar. Jadi, bisa menghambat pertumbuhan tanaman itu sendiri.

Cabuti gulma di sekitar tanaman setiap ada rumput liar yang tumbuh. Eliminasi juga daun-daun yang menguning dan cacat pada tanaman. Bagian tanaman yang cacat dapat menghambat penyaluran nutrisi dari akar menuju bagian atas tanaman.

3. Kurangi intensitas penyiraman

ilustrasi menyiram tanaman (pexels.com/gustavo-fring)

Di musim hujan, air tanaman dapat terpenuhi dari hujan turun. Oleh sebab itu, kamu tidak perlu rutin menyiram tanaman setiap hari. Siram tanaman saat cuaca terik atau media tanaman mulai kering.

Letakkan tanaman yang mampu bertahan dengan air hujan di tempat terbuka, misalnya tanaman hias berukuran besar seperti bougenville, atau sayuran musim hujan seperti kangkung, mentimun, dan bayam. Sementara, letakkan tanaman yang kurang bisa bertahan dengan intenistas air hujan di tempat teduh seperti teras rumah, tapi tetap mendapat cukup sinar matahari. 

Baca Juga: 5 Alasan Merawat Tanaman Indoor Mampu Jaga Kesehatan Mental

4. Pindah tanam di pagi hari

ilustrasi pindah tanam (pexels.com/karolina-grabowska)

Proses pindah tanam adalah memindahkan bibit tanaman ke dalam pot dan media tanam baru. Usahakan untuk melakukannya di pagi hari selama musim penghujan. Karena di pagi hari, matahari masih bersinar dan terik.

Jika dilakukan di sore hari, cuaca cenderung hujan dan suhu cenderung dingin yang membuat tanaman kurang mampu beradaptasi pada media tanam yang baru. Setelah beberapa hari pindah tanam, hindarkan tanaman terkena langsung oleh air hujan. Ini membuat tanaman mudah layu dan rentan mati. Minimal tiga hari setelah pindah tanam, bibit baru boleh terpapar air hujan.

5. Cek drainase pot

ilustrasi pot (pexels.com/gustavo-fring)

Saat hujan, intensitas air yang masuk ke dalam pot akan lebih banyak, jadi pastikan drainase atau lubang pada pot dapat berfungsi lebih baik. Tanpa drainase, air akan menumpuk di dalam pot dan membuat akar tanaman menjadi busuk. 

Gemburkan media tanam yang mulai mengeras, agar air dapat meresap dengan baik. Dan tetap lakukan pemupukan secara teratur untuk merangsang perkembangan buah dan daun tanaman.

6. Sediakan penyangga tanaman

ilustrasi penyangga tanaman (pexels.com/corin)

Air hujan cenderung datang bersamaan dengan angin kecang. Beberapa tanaman yang memiliki batang lentur akan tumbang jika terkena hujan deras atau angin kencang.

Dengan mengikat batang pada penyangga, tanaman dapat berdiri kokoh dan tidak mudah patah. Sediakan juga jaring tanaman khusus tanaman merambat, supaya tanaman bisa merambat dengan rapi.

Verified Writer

Ema Endrawati

Temannya burung hantu

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya