TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Trik Mewujudkan Dapur Ramah Lingkungan, Bisa Dimulai Hari Ini!

Menyelamatkan bumi bisa dimulai dari rumah sendiri

Ilustrasi dapur (pixabay.com/089photoshootings)

Seiring dengan meningkatnya kemampuan literasi masyarakat, banyak orang yang sudah mulai melek terhadap pentingnya menjaga lingkungan. Kalau diperhatikan, salah satu tempat penghasil sampah terbanyak dari setiap rumah tangga kerap kali berasal dari dapur. Terutama bagi keluarga yang memiliki banyak anggota keluarga, bisa dijamin setiap hari akan selalu ada sampah yang harus dibuang.  

Ada enam trik mudah yang bisa kamu lakukan untuk membuat dapur ramah lingkungan, lho. Simak dalam artikel berikut ini!

1. Mengolah cangkang telur menjadi pupuk/tambahan protein 

Ilustrasi cangkang telur (pexels.com/@klaus-nielsen)

Apakah keluargamu termasuk keluarga yang gemar mengonsumsi olahan dari telur?  Eits, jangan buang cangkangnya. Cangkang telur ini bisa kamu keringkan dulu, lalu dihancurkan dengan tumbukan atau dengan food grinder dan bisa ditaruh ke tanah di pot tanaman sebagai pupuk.  

Tidak hanya itu, kalau kamu memelihara anabul, bubuk cangkang ini juga bisa dijadikan tambahan protein ke dalam makanan mereka.  Asal jangan lupa untuk menggiling bubuk ini sampai halus agar tidak ada pecahan cangkang yang bisa membuat anabul tersedak, ya!

Baca Juga: 7 Rekomendasi Deodoran Ramah Lingkungan, Ketiak Tetap Wangi

2. Menumbuhkan kembali sayur di rumah

Ilustrasi sisa seledri dan selada dalam cangkir air (gardentech.com)

Pernah mendengar istilah re-grow? Re-grow adalah menanam kembali sayur yang sudah kamu beli tanpa harus membeli bibit sayur tersebut. Penerapannya ternyata mudah, lho. Waktu memasak, sisakan bagian pangkal batang bawah dari sayuran yang kamu punya (bisa daun bawang, seledri, sawi, kol, selada, wortel, dan lain-lain).  

Setelah itu, taruh pangkal tersebut di dalam wadah berisi air bersih. Jangan lupa ganti airnya setiap hari dengan air baru. Dalam beberapa hari, akan muncul akar-akar baru. Setelah itu, pangkal ini bisa kamu pindah ke dalam pot berisi tanah supaya sayur tersebut tumbuh besar. Dengan begini, kamu tidak harus mengeluarkan uang untuk membeli sayur!

3. Memisahkan sampah organik dan non-organik

Ilustrasi pembagian sampah (pixabay.com/shirley810)

Walaupun masih disepelekan, kegiatan ini manfaatnya sangat banyak. Hal ini juga akan sangat membantu tukang sampah untuk melakukan sortir ketika mengumpulkan sampah. Untuk permulaan, kamu bisa menyiapkan dua wadah sampah dengan label sampah kering dan sampah basah.  

Sampah kering adalah benda-benda mati yang tidak bisa terurai dan bisa di-recycle (plastik, kertas, kardus); sedangkan sampah basah adalah sampah-sampah yang bisa terurai dengan bantuan mikroorganisme (sisa-sisa buah, sayur, dan makanan).

4. Memanfaatkan biji atau kulit menjadi makanan

Permen dari kulit jeruk (theviewfromgreatisland.com/SueMoran)

Terkadang, kita sering kali asal membuang kulit dan biji dari buah-buahan yang kita konsumsi tanpa tahu bahwa ada beberapa dari mereka yang bisa diolah lagi menjadi makanan. Contohnya, kita bisa membuat manisan dari kulit jeruk, dan bisa memakan biji buah nangka yang direbus.  

Ada banyak buah yang kulit dan bijinya bisa dimakan, sebelum membuangnya ke tempat sampah. Yuk, coba cari dulu informasi tersebut di internet. Siapa tahu kamu bisa mengurangi sampah dengan mengolah biji atau kulit tersebut!

5. Mengolah nasi sisa

Ilustrasi nasi goreng (pixabay.com/takedahrs)

Punya nasi sisa? Jangan asal dibuang, ada berbagai masakan yang bisa kamu buat seperti nasi goreng, risotto, camilan dari nasi, kerupuk, dan lain-lain. 

Jangan lupa pastikan kalau nasi sisa yang kamu punya memang masih layak untuk diolah dan dikonsumsi, ya!. Kalau nasimu sudah terlanjur bau, berubah warna, dan berlendir, memang lebih baik dibuang saja.

Baca Juga: 9 Ide Lantai Dapur Anti Licin, Beragam Material Bikin Dapur Makin Kece

Writer

Eunike Angga

An ambidextrous ambivert writer. Currently majoring in Chinese Literature.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya