TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Langkah Sederhana Mengurangi Kecemasan dengan CBT Therapy

Terapkan secara perlahan dengan bantuan terapis

IDN Times/Rizka Yulita & Anjani Eka Lestari

Apakah kamu memiliki gangguan panic attacks, pemikiran yang obsesif, atau ketakutan danphobia? Jika iya, penting untuk tahu bahwa kamu juga bisa terbebas dari kecemasan tersebut. 

Dilansir dari Helpguide, Cognitive Behavioral Theraphy (CBT) merupakan terapi yang sering digunakan untuk orang dengan gangguan kecemasan. Terapi ini efektif sembuhkan orang dengan kekhawatiran berlebih. Yuk, kita ulik langkah sederhana mengurangi kecemasan dengan CBT Therapy berikut ini!

1. Fokus terapi CBT adalah mengubah cara berpikir irasional menjadi rasional, sehingga orang dengan kecemasan dapat mengambil tindakan yang tepat

unsplash/ Priscilla Du Preez

"If we are serious about overcoming an anxiety disorder, we need to approach anxiety from every positive and prespective that we have available to us. Therefore, we focus on three main areas, all three of which must be addressed in therapy are cognitive, behavioral, and emotional" - Thomas A. Richards, Ph.D., Psychologist dilansir dari Anxietynetwork.

Sebelum kamu mengaplikasikan CBT theraphy, kamu perlu tahu apakah saat ini, kamu membutuhkan hal ini atau tidak. Kamu dapat mengunjungi psikiater atau psikolog untuk melakukan assesment awal terkait gangguan kecemasan.

Langkah awal ini dapat diterapkan bila gangguan terasa memengaruhi kegiatan atau produktivitas harian. Fokus utama CBT adalah mengubah cara pikir irasional jadi rasional, hingga orang dengan gangguan dapat mengambil tindakan yang tepat. Bahkan, emosi negatif yang dialami dapat berubah apabila pikiran atau mindset awal dibiasakan positif. 

2. Kunci utama dari terapi CBT adalah thinking yang berkaitan dengan cognitive

unsplash/ christopher lemercier

CBT merupakan salah satu terapi untuk mengatasi pola pikir negatif yang mengganggu kehidupan sehari-hari. Terapi ini melibatkan dua komponen. Pertama adalah Cognitive Therapy untuk mengatasi pemikiran negatif yang mengakibatkan kecemasan.

Yang kedua adalah Behavior Therapy untuk mengatasi perilaku negatif dan reaksi dari situasi yang mengakibatkan kecemasan.

Dari contoh kasus ini, terdapat tiga perbedaan pola pikir ketika seseorang dihadapkan pada keadaan tertentu. Anggaplah situasinya adalah seorang teman mengundangmu pergi pesta.

Pemikiran 1 yang menunjukkan emosi menyenangkan : Pesta terdengar menyenangkan. Aku suka akan bertemu banyak orang.

Pemikiran 2 yang menunjukkan emosi yang netral : Pesta bukan hal yang aku suka. Aku lebih senang melihat film.

Pemikiran 3 menunjukkan sedih atau cemas :  Aku tidak pernah pergi ke pesta. Aku pasti akan membuat kesalahan bila datang ke sana. 

Seperti yang kamu tahu, orang bisa jadi memiliki emosi yang berbeda jika ditempatkan pada situasi yang sama. Orang yang mengalami gangguan kecemasan, cenderung memiliki pemikiran negatif seperti takut yang lebih mendominasi.

Tujuan dari CBT adalah mengidentifikasi dan mengoreksi pemikiran serta kepercayaan negatif tersebut. Apabila kamu bisa mengatasi pemikiran negatif tersebut, maka kamu akan bisa mengubah emosi dan menguasai keadaan yang membuatmu cemas. 

Baca Juga: Selain Psikologis, Ini 8 Gejala Fisik Gangguan Kecemasan atau Anxiety

3. Bagaimana mengubah pemikiran yang negatif menjadi lebih positif dan realistis?

unsplash/ Alejandro Escamilla

Ada tiga langkah ketika kamu ingin memproses sebuah pemikiran negatif menjadi pemikiran yang lebih positif dan realistis. Dilansir dari Helpguide, berikut tiga langkah tersebut:

1. Identifikasi pemikiran negatif seperti situasi yang cukup bahaya menurutmu. Kamu harus mengenali dan membedakan ketakutan yang irasional dan yang tidak.

Salah satu strategi yang bisa kamu terapkan adalah menanyakan dirimu, apa yang kamu rasakan saat itu. Kemudian kategorikan apakah emosi itu positif atau negatif.  

2. Tantang dirimu untuk melawan pikiran negatif dengan melakukan evaluasi. Kamu harus mencari bukti serta menganalisa kepercayaan atau pemikiran irasional yang mengurangi produktivitas.

Coba lakukan dengan beberapa eksperimen sederhana. Lihatlah bahwa apa yang kamu takutkan ternyata tidak benar-benar terjadi!

3. Mengubah pemikiran negatif agar lebih realistis dengan membedakan mana pemikiran irasional yang menyebabkan kecemasan dan mana yang tidak. Kamu masih boleh mengantisipasi apa yang akan terjadi, namun tak harus cemas berlebihan. 

4. Terapkan mulai dari mengidentifikasi gangguan, mengubah pemikiran agar lebih realistis, dan menerapkannya secara perlahan

unsplash/ Kaleidico

Untuk memahami bagaimana praktiknya, mari langsung pada contoh aplikasi sederhana. Dilansir dari Anxietycanada, kamu bisa mulai pada pemikiran realistis dengan cara menyeimbangkan pemikiran positif dan negatif.

Contoh 1:

  • Pemikiran yang tidak realistis : Aku selalu takut dengan hal yang baru. Aku merasa cemas bila tertinggal. Apakah ada yang salah denganku? 
  • Pemikiran yang realistis : Setiap orang pernah berbuat salah, termasuk aku. Aku hanya manusia biasa. Aku sudah mencoba melakukan yang terbaik untuk mengatasi situasi ini, dan aku bersedia belajar dari pengalaman ini.

Contoh 2:

  • Pemikiran yang tidak realistis : Aku tidak bisa melakukannya. Mengapa aku merasa tidak bisa mengendalikan kecemasan ini?
  • It's ok dan normal buat merasa cemas. Ini bukan hal yang berbahaya, ini tidak akan menghentikan apa yang seharusnya aku lakukan. Wajar apabila aku merasa khawatir, dan aku masih tetap bisa pergi ke pesta. 

Mengatasi kecemasan yang sudah menjadi kebiasaan, bukanlah hal yang bisa dilakukan secara cepat karena butuh waktu dan komitmen. Terapi CBT melibatkanmu untuk menghadapi ketakutan daripada menghindarinya.

Jadi barangkali, kamu akan merasa sesuatu berjalan lebih buruk sebelum bisa membiasakan diri secara lebih baik. Hal yang terpenting adalah mengikuti saran dari terapismu.

Baca Juga: 5 Jenis Kecemasan yang Pasti Pernah Menghantui Kamu Sebagai Mahasiswa

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya