TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Rekomendasi Buku Nonfiksi yang Cocok Dibaca Kaum Overthinker

Bisa bantu kurangi kebiasaan overthinkingmu

Buku Overthinking is Killing Me (instagram.com/fathiyah_azizah)

Kebiasaan overthinking bisa terjadi pada siapa saja di segala usia, dan jika dibiarkan berlarut-larut akan jadi kebiasaan buruk yang berdampak fatal seperti sulit menyelesaikan masalah, mengganggu beberapa sistem kognitif dan fungsi otak, serta mengalami gangguan fisik dan mental. Oleh sebab itu buat kamu kaum yang suka overthinking segeralah mengurangi kebiasaan buruk itu.

Ada berbagai cara yang dapat kamu lakukan untuk bisa mengurangi aktivitas berpikir berlebihan itu, salah satunya adalah dengan membaca buku. Nah, berikut ini adalah beberapa rekomendasi judul buku nonfiksi yang bisa kamu baca untuk kurangi kebiasaan overthinking-mu. Cek yuk apa saja judul bukunya!

1. Berani Tidak Disukai

Buku Berani Tidak Disukai (instagram.com/bincangbuku)

Berani Tidak Disukai adalah sebuah buku karya Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga. Buku ini menyajikan jawaban sederhana tentang hidup berdasarkan teori Alfred Adler, satu dari tiga psikolog terkemuka abad ke-19. Selain itu, gaya penulisan buku ini mengikuti percakapan yang menggugah antara seorang filsuf dan seorang pemuda.

Dalam percakapannya, sang filsuf membantu sang pemuda memahami bagaimana seseorang mampu menentukan arah hidupnya, bebas dari belenggu trauma masa lalu dan beban ekspektasi orang lain. Buku yang kaya kebijaksanaan ini juga mengajak pembacanya memahami konsep memaafkan diri sendiri, mencintai diri, dan menyingkirkan hal-hal yang tidak penting dari pikiran.

2. Overthinking is Killing Me

Buku Overthinking is Killing Me (instagram.com/filosofiurban)

Overthinking is Killing Me adalah sebuah buku karya Filosofi Urban. Banyak orang berpikiran bahwa overthinking adalah kebiasaan yang muncul akibat seseorang kurang bersyukur. Coba bayangkan, seberapa besar beban yang harus dirasakan seseorang saat mengalami tekanan overthinking dan dituduh kurang bersyukur. Padahal, bersyukur bukanlah hal yang bisa dipaksakan.

Nah, buku ini ditulis untuk menemani kamu yang sedang berjuang melawan kebiasaan overthinking. Buku ini sebagian besar bercerita tentang pengalaman pribadi sehingga sangat cocok buat kamu yang sedang merasa berjuang sendiri melawan overthinking tanpa ada yang memahami perasaanmu.

Baca Juga: 6 Kafe Buku di Surabaya, Ngopi Asyik Sambil Baca Buku

3. Filosofi Teras

Buku Filosofi Teras (instagram.com/hmanampiring)

Filosofi Teras adalah sebuah buku karya Henry Manampiring. Buku nonfiksi ini mengadaptasi stoisisme atau pandangan filsafat stoa dari Yunani atau Romawi kuno. Buku ini ditulis untuk menjawab permasalahan tentang tingkat kekhawatiran yang cukup tinggi dalam skala nasional yang kerap dialami oleh anak muda.

Selain itu, buku ini juga mengajak para pembacanya untuk bisa lebih merelakan hal-hal yang berada di luar kendali kita. Sang penulis menekankan agar kita bisa melepaskan hal-hal yang tidak berada dalam kendali kita serta lebih fokus dalam hal-hal yang berada di bawah kendali kita.

4. All the Small Things

Buku All the Small Things (instagram.com/fathiyah_azizah)

Hidup di dunia ini kadang membutuhkan validasi eksternal yang membuat kita terbawa ke arah ekspektasi dari orang lain yang terlalu tinggi. Begitu banyak hal yang rela dikorbankan untuk bisa mengejar kesempurnaan, hanya demi diterima oleh orang-orang di sekitar kita.

Hal tersebut sering kali mengaburkan hal-hal kecil dalam hidup yang seharusnya menjadi kunci kehidupan yang lebih tenang. Buku karya Filosofi Urban ini ditulis untuk kamu yang ingin melihat ke belakang pada suatu hari nanti, untuk menyatakan bahwa hidup telah cukup bahagia ketika dijalani dengan sederhana dan baik, tanpa perlu berpikir berlebihan.

5. Filosofi Hidup Santai: Sebab Hidupmu Bukan Hidup Mereka

Buku Filosofi Hidup Santai: Sebab Hidupmu Bukan Hidup Mereka (instagram.com/tukubookstore.id)

Kehidupan serba cepat membuat fisik dan mental menjadi rentan terhadap berbagai gangguan. Apabila kamu merasa lelah bahkan sakit secara fisik maupun mental, cobalah untuk bersantai sejenak dan bertanya kepada diri sendiri, apakah kamu memang menginginkan semua ini?

Filosofi Hidup Santai: Sebab Hidupmu Bukan Hidup Mereka adalah sebuah buku nonfiksi karya Cahyo Satria Wijaya yang berisi sebuah cara yang harus dilakukan orang-orang ketika ingin menjalani kehidupan yang lebih santai dengan mengurangi kebiasaan yang tidak penting.

6. Secukupnya: Filosofi Hidup Santai Kaum Rebahan

Buku Secukupnya: Filosofi Hidup Santai Kaum Rebahan (instagram.com/mojokstore.katalog)

Terkadang, sebagian besar dari kita masih merasa perlu untuk meluangkan banyak waktu demi menentukan impian atau mencapai ide besar dalam hidup kita. Sehingga secara tidak sadar kita sibuk menjalani hidup di tengah tuntutan orang lain, sampai-sampai lupa bahwa hidup yang sementara ini, bisa dijalani dengan cara yang lebih santai dan menyenangkan.

Secukupnya: Filosofi Hidup Santai Kaum Rebahan adalah sebuah buku karya Filosofi Urban. Buku tersebut ditulis dengan tujuan membantu siapa saja yang ingin mengaplikasikan cara berpikir yang lebih santai, tidak ribet terhadap perbedaan dan masalah orang lain, menganggap kegagalan sebagai sesuatu yang wajar, dan mencintai takdir kita seburuk apa pun itu.

7. Hidup Damai Tanpa Berpikir Berlebihan

Buku Hidup Damai Tanpa Berpikir Berlebihan (instagram.com/ima.bookish)

Hidup Damai Tanpa Berpikir Berlebihan adalah sebuah buku karya dua psikiater asal Jepang, Tsuneko Nakamura dan Hiromi Okuda. Secara keseluruhan isi buku ini adalah kisah dokter Tsuneko yang menganggap satu-satunya aset adalah umur panjang. Ia berharap bahwa beberapa beban yang seseorang rasakan dalam kehidupan sehari-hari akan berkurang dan bisa teratasi dengan mudah.

Namun, pada kenyataannya ada beberapa tuntutan dalam hidup yang membutuhkan kesabaran dan membuat seseorang kewalahan sehingga menjadi overthinking. Oleh karena itu, ia menulis buku ini bersama Hiromi Okuda agar orang-orang yang sering merasa overthinking dapat menemukan solusi ketika menghadapi situasi tersebut.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Buku Klasik Karya George Orwell dari Novel hingga Memoar

Verified Writer

fara afifah

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya