TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Ice Breaking Seru dalam Pengajaran Membaca, Guru Wajib Paham

Semakin seru, makin gampang dipahami

ilustrasi sedang belajar membaca (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Reading atau membaca adalah salah satu keterampilan berbahasa fundamental dan penting dalam proses pembelajaran. Namun, sering kali siswa menghadapi kesulitan dalam memahami teks yang dibaca, terutama jika mereka merasa canggung atau malu untuk berpartisipasi dalam diskusi kelas.

Oleh karena itu, pengajar perlu mencari cara untuk membuat pembelajaran membaca menjadi pengalaman yang menyenangkan dan interaktif. Salah satu cara untuk mencapai ini adalah dengan menggunakan ice breaking seru dalam pengajaran membaca. Dalam artikel ini, kami akan membahas enam ice breaking seru yang dapat meningkatkan pengajaran membaca dalam kelas.

1. Walking word

ilustrasi seseorang belajar (pexels.com/Mikhail Nilov)

Salah satu ice breaking yang seru adalah permainan walking word. Cara bermainnya adalah dengan menuliskan kata kunci dari teks yang akan dibaca di papan tulis atau layar proyektor. Selanjutnya, siswa diminta untuk berjalan-jalan di sekitar ruangan dan mencari teman sekelas yang bisa memberikan definisi atau sinonim untuk kata-kata tersebut. Misalnya, jika kata kunci adalah "happy," siswa harus mencari teman sekelas yang bisa memberikan sinonim untuk kata tersebut, seperti "cheerful" atau "joyful."

Setelah menemukan teman sekelas yang tepat, siswa dapat berbagi definisi atau sinonim dengan teman mereka. Ini tidak hanya membantu siswa untuk memahami kata-kata yang akan mereka temui dalam teks, tetapi juga memungkinkan mereka untuk berinteraksi dengan teman sekelas dalam suasana yang santai dan menyenangkan.

2. Snow ball

ilustrasi sedang belajar sambil bermain (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Snow ball adalah ice breaking yang mengasyikkan yang dapat digunakan untuk mempersiapkan siswa sebelum membaca teks. Caranya dengan menulis pertanyaan-pertanyaan terkait dengan teks di kertas, kemudian kertas tersebut diremas sehingga bentuknya mirip menjadi bola. Pastikan jumlah bola kertasnya adalah separuh dari jumlah murid di kelas. Kemudian saat kelas dimulai, guru bisa melempar bola tersebut secara acak, dan siswa wajib menangkap bola tersebut.

Setiap siswa yang mendapatan bola tersebut wajib memilih satu temannya untuk dijadikan pasangan dalam kelompok. Jika sudah, siswa tersebut dapat menjawab pertanyaan yang mereka dapat dari bola kertas tersebut. Pertanyaan-pertanyaan ini dapat berhubungan dengan topik teks yang akan dibaca. Tak hanya berfungsi untuk membantu siswa mempersiapkan diri sebelum membaca, tetapi ice breaking ini juga mampu menciptakan suasana yang menyenangkan dan interaktif dalam kelas.

3. Mind mapping

ilustrasi seseorang belajar (pexels.com/Mikhail Nilov)

Mind mapping atau pemetaan pikiran adalah salah satu cara untuk membantu siswa mengorganisir informasi dari teks yang mereka baca. Dalam ice breaking ini, siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil dan masing-masing kelompok diberikan selembar kertas besar dan spidol.

Setiap kelompok harus membuat pemetaan pikiran tentang topik teks yang akan dibaca. Mereka dapat menulis kata-kata kunci, konsep utama, dan hubungan antara ide-ide tersebut di peta pikiran mereka. Setelah selesai, setiap kelompok dapat mempresentasikan peta pikiran mereka kepada seluruh kelas.

Ini adalah cara yang efektif untuk mempersiapkan siswa untuk membaca karena mereka harus memproses informasi sebelum membaca dan mengorganisir pemahaman mereka tentang topik. Selain itu, ini juga merupakan cara yang interaktif dan berkolaborasi untuk memulai pelajaran membaca.

Baca Juga: 7 Cara Menyenangkan Mengajarkan Bunyi Huruf pada Anak

4. Chain story

ilustrasi sedang belajar sambil bermain (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Chain story atau kisah berantai adalah ice breaking yang menyenangkan yang melibatkan seluruh kelas dalam proses pembacaan. Pertama, berikan setiap siswa satu kalimat atau frase dari teks yang akan dibaca. Siswa harus membaca kalimat atau frase mereka sendiri, kemudian mengatakkannya kepada seluruh kelas secara berurutan sehingga kalimat atau frase tersebut membentuk cerita utuh.

Misalnya, jika teks yang akan dibaca adalah cerita pendek, setiap siswa dapat diberikan satu kalimat dari cerita tersebut. Siswa pertama akan membaca kalimat pertama, kemudian siswa kedua akan membaca kalimat kedua, dan seterusnya. Proses ini berlanjut hingga cerita selesai.

Ice breaking ini membantu siswa untuk berfokus pada teks yang akan dibaca dan memahami bagaimana setiap bagian teks saling terkait. Selain itu, ini juga menciptakan pengalaman berbagi yang interaktif dalam kelas.

5. Beach discussion

ilustrasi sedang belajar (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Beach discussion adalah ice breaking yang melibatkan peran bermain. Pertama, bagilah siswa menjadi dua kelompok, misalnya "pelaut" dan "penduduk pantai." Kelompok pelaut diberi tugas untuk membaca teks yang berisi informasi tentang petualangan di laut, sementara kelompok penduduk pantai membaca teks yang berisi informasi tentang kehidupan di pantai.

Setelah membaca teks mereka, setiap kelompok harus menyajikan informasi kepada kelompok lain dengan berpura-pura menjadi karakter dalam cerita. Kelompok pelaut akan berbagi pengalaman mereka di laut, sedangkan kelompok penduduk pantai akan berbagi tentang kehidupan di pantai. Ini adalah cara yang menyenangkan untuk memahami berbagai aspek teks dan membantu siswa untuk berimajinasi lebih dalam tentang cerita yang mereka baca.

Baca Juga: 5 Tips Mengajarkan Anak untuk Memiliki Growth Mindset, Yuk Terapkan!

Writer

fida azizah

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya