TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

9 Bahasa di Dunia yang Hampir Punah, Salah Satunya Milik Indonesia!

Mengenaskan!

nigeldickinson.photoshelter.com

Tak hanya hewan dan tumbuhan, fenomena bahasa hampir punah juga muncul di dunia. Bahkan jumlahnya tak cuma satu-dua. Mengerikan, sebab mencapai ratusan. Kepunahan bahasa sebelumnya terjadi lantaran penuturnya telah meninggal dunia. Menurut UNESCO, lebih dari 6.000 bahasa di dunia menghadapi ancaman kepunahan.

Seperti di Indonesia, ada 10 bahasa daerah dari Maluku Tengah yang kini tinggal nama. Di antaranya bahasa Hoti, Hukumina, Hulung, Serua, Te'un, Palumata, Loun, Moksela, Naka'ela dan Nila. Lantas bahasa apa saja di dunia yang hampir punah?

1. Bahasa Manchu di Tiongkok

cits.net

Manchu memerintah Tiongkok hampir tiga abad. Namun ironi, eksistensi bahasanya sekarang sedang dalam bahaya. Pasalnya, hanya segelintir penutur bahasa Manchu asli yang tersisa di sana. UNESCO, berkaca dari persoalan itu, mencoba mengambil langkah untuk menyelamatkannya dari kepunahan.

2. Bahasa Njerep di Nigeria

taringa.net

Dulunya, bahasa ini pernah dituturkan bangsa Kamerun. Namun sayangnya, kini tidak lagi. Bahasa Njerep digantikan oleh bahasa Mambila. Alhasil, tak sampai lima orang sekarang yang masih menguasai bahasa itu. Namun, penutur asli bahasa Njerep tersebut sudah lanjut usia. Bila mereka tutup umur, bahasa Njerep tinggal kenangan.

Baca Juga: Ini Jadinya Jika 15 Judul Sinetron Indonesia Diterjemahkan ke Bahasa Inggris, Keren Gak Sih?

3. Bahasa Taushiro di Peru

mashlot.com

Penutur aslinya berdiam di kawasan Sungai Tigre, Aucayacu, anak sungai Ahuaruna. Pada 2008, hanya ditemukan satu orang yang menguasai bahasa yang tidak memiliki hubungan nyata dengan bahasa lain ini.

4. Bahasa Kawishana di Brasil

nigeldickinson.photoshelter.com

Bahasa ini merupakan salah satu bahasa di Brasil yang keberadaannya hampir tinggal nama. Sebab, kini, tinggal satu orang yang fasih menggunakan bahasa tersebut. Dulunya, bahasa ini dituturkan oleh penduduk yang bermukim di dekat Sungai Japura, Brasil.

5. Bahasa Abaga di Papua Nugini

billbachmann.com

Hingga kini hanya tersisa lima penutur asli. Padahal dulunya bahasa tersebut banyak dituturkan oleh penduduk yang tinggal di kawasan Papua Nugini. Bahasa tersebut terancam tak memiliki penerus karena sampai sekarang tak ada yang bisa dan belajar menggunakan bahasa itu. Belum lagi, informasi tentang bahasa Abaga sangat minim.

6. Bahasa Uru di Bolivia

footage.framepool.com

Tak hanya Peru yang terancam kehilangan bahasa daerah lantaran penuturnya tinggal satu. Bolivia pun begitu. Di sana, sampai Januari 2015, tercatat hanya ada satu penutur bahasa Uru yang masih hidup. Dulunya bahasa ini dituturkan oleh penduduk asli Ingavi, sebuah provinsi di Bolivia. Akankah ada orang yang bersedia belajar bahasa Uru agar tidak punah?

7. Bahasa Chemehuevi di Arizona

indianz.com

Di Amerika Serikat, fenomena kepunahan bahasa kerap terjadi. Ada berbagai faktor, salah satunya karena penutur bahasa banyak yang sudah tutup usia. Sementara, perkembangan zaman membuat penerusnya memilih menuturkan bahasa yang lebih global, seperti bahasa Inggris. Bahasa Chemehuevi dituturkan oleh masyarakat yang tinggal di Colorado, Arizona, Amerika Serikat. Sampai 2007 hanya tiga orang yang menguasai bahasa itu.

8. Bahasa Kaibobo di Indonesia

tumblr.com

Menurut informasi, bahasa ini dituturkan oleh masyarakat rumpun Austronesia yang tinggal di daerah Maluku. Tarancamnya bahasa ini membuat daftar bahasa di Tanah Air yang hampir mati dan tak terawat. Sangat sulit mencari tahu informasi keberadaan bahasa ini.

Baca Juga: Belajar Bahasa Asing Gak Harus Bayar, 9 Situs Gratis Ini Bisa Jadi Guru Andalan!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya