TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Melelahkan, 6 Kesedihan Ini Hanya Dirasakan Orang Berempati Tinggi

Tidak semudah yang dipikirkan orang lain

ilustrasi empati (unsplash.com/Ben White)

Kemampuan untuk bisa merasakan emosi orang lain memang gak dimiliki oleh semua orang. Layaknya keistimewaan, orang dengan empati tinggi juga dikagumi karena kecerdasan emosionalnya ini.

Namun, seperti dua sisi koin yang beriringan, memiliki empati yang tinggi ternyata juga membawa dampak buruk untuk pemiliknya. Walaupun kelihatannya selalu baik pada semua orang, nyatanya enam hal ini dirasakan diam-diam oleh orang dengan empati tinggi.

1. Tak sadar menyepelakan masalah yang dialami 

ilustrasi empati (pexels.com/cottonbro)

Terlalu fokus pada masalah orang lain tak jarang membuat kamu menggampangkan apa yang sedang dialami. Kamu bisa menjadi orang nomor satu dalam menyelesaikan masalah teman atau orang terdekat, tapi juga melupakan soal apa yang sedang terjadi dalam hidupmu.

Kamu bisa menjadi pendukung setia yang selalu ada untuk mereka dan bermaksud membantu mereka terlepas dari masalah. Namun, saat terjadi masalah pada diri sendiri, kamu enggan untuk membagi dengan orang lain. Kamu bertekad untuk bisa mengatasi semua sendiri walau tak jarang hasil malah menunjukkan sebaliknya.

2. Terkadang merasa bahwa diri tak berarti 

ilustrasi menangis (pexels.com/Pixabay)

Kemampuanmu dalam merasakan emosi orang lain sebanding dengan kepekaan yang kamu miliki. Kamu memiliki perasaan yang kuat dan mampu menerka apa yang terjadi selanjutnya.

Oleh karena itu, tak jarang kamu sering mengabaikan kepentingan diri sendiri dan lebih mendahulukan orang lain. Bagimu, kebahagiaan banyak orang adalah hal terbaik dari apapun itu.

Baca Juga: 10 Tanda Kamu Kurang Memiliki Empati, Ciri Kecerdasan Emosional Rendah

3. Memiliki ketakutan terkait suatu hal walau belum mencobanya 

ilustrasi merenung (pexels.com/Stefan Stefancik)

Kehadiranmu yang dicari saat orang lain ingin berbagi tak jarang membuatmu mengerti segala masalah yang sedang dialami orang terdekat. Mereka mempercayakanmu untuk memberi solusi, karena baginya kamu tak mungkin akan menghakimi.

Memang hal itu baik adanya, tapi terkadang juga mampu menyerangmu balik. Kejadian kurang menyenangkan yang dialami oleh orang lain ternyata bisa memengaruhi pikiranmu juga. Walaupun belum terjadi, nyatanya kamu sering enggan untuk mencoba karena takut mendapatkan hasil yang serupa.

4. Sangat kompleks membuatnya sulit mengerti diri sendiri 

ilustrasi bahagia (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Menjadi orang berempati tinggi mau tidak mau membuatmu menjadi seseorang yang gak bisa ditebak. Kamu mampu melihat berbagai sudut pandang terkait suatu hal atau permasalahan dalam hidup.

Oleh karena itu, biasanya kamu lamban dalam memutuskan sesuatu. Sebenarny, kamu mampu memahami apa yang diinginkan. Namun, karena banyaknya pertimbangan terkadang keputusan yang dipilih malah jauh bertolak belakang. Lagi-lagi kamu sulit memprioritaskan diri sendiri dalam menentukan sesuatu.

5. Sering dianggap tidak memiliki ketegasan dalam hidup 

ilustrasi memilih (pexels.com/Pixabay)

Sering disalahartikan, banyaknya pertimbangan yang berputar di kepalamu tak jarang membuat kamu dicap sebagai orang yang plin plan dan mudah berubah. Walau nyatanya kamu melakukannya, karena kamu melihat kemungkinan lain yang mungkin bisa berubah.

Tak heran, jika orang yang tidak mampu mengertimu dengan baik akan merasa bahwa kamu sulit bertahan di keputusan yang telah diambil sebelumnya. Padahal, perubahan yang kamu berikan terkadang bermaksud untuk memberikan kesempatan kedua dalam hal apa pun.

Baca Juga: 5 Kelebihan dan Kekurangan Empati Tinggi, Sewajarnya Saja

Verified Writer

Daisy

Sky doesn't explain itself high

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya