Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Kemampuan untuk bisa merasakan emosi orang lain memang gak dimiliki oleh semua orang. Layaknya keistimewaan, orang dengan empati tinggi juga dikagumi karena kecerdasan emosionalnya ini.
Namun, seperti dua sisi koin yang beriringan, memiliki empati yang tinggi ternyata juga membawa dampak buruk untuk pemiliknya. Walaupun kelihatannya selalu baik pada semua orang, nyatanya enam hal ini dirasakan diam-diam oleh orang dengan empati tinggi.
1. Tak sadar menyepelakan masalah yang dialami
ilustrasi empati (pexels.com/cottonbro) Terlalu fokus pada masalah orang lain tak jarang membuat kamu menggampangkan apa yang sedang dialami. Kamu bisa menjadi orang nomor satu dalam menyelesaikan masalah teman atau orang terdekat, tapi juga melupakan soal apa yang sedang terjadi dalam hidupmu.
Kamu bisa menjadi pendukung setia yang selalu ada untuk mereka dan bermaksud membantu mereka terlepas dari masalah. Namun, saat terjadi masalah pada diri sendiri, kamu enggan untuk membagi dengan orang lain. Kamu bertekad untuk bisa mengatasi semua sendiri walau tak jarang hasil malah menunjukkan sebaliknya.
2. Terkadang merasa bahwa diri tak berarti
ilustrasi menangis (pexels.com/Pixabay) Kemampuanmu dalam merasakan emosi orang lain sebanding dengan kepekaan yang kamu miliki. Kamu memiliki perasaan yang kuat dan mampu menerka apa yang terjadi selanjutnya.
Oleh karena itu, tak jarang kamu sering mengabaikan kepentingan diri sendiri dan lebih mendahulukan orang lain. Bagimu, kebahagiaan banyak orang adalah hal terbaik dari apapun itu.
Baca Juga: 10 Tanda Kamu Kurang Memiliki Empati, Ciri Kecerdasan Emosional Rendah
3. Memiliki ketakutan terkait suatu hal walau belum mencobanya
ilustrasi merenung (pexels.com/Stefan Stefancik) Kehadiranmu yang dicari saat orang lain ingin berbagi tak jarang membuatmu mengerti segala masalah yang sedang dialami orang terdekat. Mereka mempercayakanmu untuk memberi solusi, karena baginya kamu tak mungkin akan menghakimi.
Memang hal itu baik adanya, tapi terkadang juga mampu menyerangmu balik. Kejadian kurang menyenangkan yang dialami oleh orang lain ternyata bisa memengaruhi pikiranmu juga. Walaupun belum terjadi, nyatanya kamu sering enggan untuk mencoba karena takut mendapatkan hasil yang serupa.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
4. Sangat kompleks membuatnya sulit mengerti diri sendiri
ilustrasi bahagia (pexels.com/Andrea Piacquadio) Menjadi orang berempati tinggi mau tidak mau membuatmu menjadi seseorang yang gak bisa ditebak. Kamu mampu melihat berbagai sudut pandang terkait suatu hal atau permasalahan dalam hidup.
Oleh karena itu, biasanya kamu lamban dalam memutuskan sesuatu. Sebenarny, kamu mampu memahami apa yang diinginkan. Namun, karena banyaknya pertimbangan terkadang keputusan yang dipilih malah jauh bertolak belakang. Lagi-lagi kamu sulit memprioritaskan diri sendiri dalam menentukan sesuatu.
5. Sering dianggap tidak memiliki ketegasan dalam hidup
ilustrasi memilih (pexels.com/Pixabay) Sering disalahartikan, banyaknya pertimbangan yang berputar di kepalamu tak jarang membuat kamu dicap sebagai orang yang plin plan dan mudah berubah. Walau nyatanya kamu melakukannya, karena kamu melihat kemungkinan lain yang mungkin bisa berubah.
Tak heran, jika orang yang tidak mampu mengertimu dengan baik akan merasa bahwa kamu sulit bertahan di keputusan yang telah diambil sebelumnya. Padahal, perubahan yang kamu berikan terkadang bermaksud untuk memberikan kesempatan kedua dalam hal apa pun.
Baca Juga: 5 Kelebihan dan Kekurangan Empati Tinggi, Sewajarnya Saja