5 Kelebihan dan Kekurangan Empati Tinggi, Sewajarnya Saja

Berempati boleh dan harus, tapi jangan berlebihan, ya!

Empati merupakan salah satu bentuk emosional yang dibutuhkan dalam hidup bersosial. Dengan empati, kita bisa lebih peka terhadap keadaan sekitar, saling memahami, serta gak gampang menyudutkan orang lain. Sehingga akan terjaga hubungan baik serta keharmonisan satu sama lain.

Meskipun baik, berempati juga harus sewajarnya, ya. Jika terlalu berlebihan malah menimbulkan efek buruk. Mungkin kamu bisa kehilangan diri sendiri akibat terlalu mementingkan orang lain. Akhirnya, berpengaruh pada kesehatan fisik maupun psikis.

Lalu apa saja, sih, susah senang jika kamu memiliki empati yang tinggi? Simak ulasanya berikut, ya!

1. Selalu berpikir positif tentang orang lain, namun terkadang malah berlebihan

5 Kelebihan dan Kekurangan Empati Tinggi, Sewajarnya Sajailustrasi seorang perempuan termenung ( Pexels. com/ Andrea Piacquadiao)

Seseorang dengan empati tinggi akan cenderung mudah berpikir positif tentang orang lain. Mereka gak akan mudah berprasangka atau bahkan curiga. Karena pada diri mereka tertanam rasa saling menerima dan percaya.

Namun, berempati juga bisa bernilai buruk apabila kamu terlalu berlebihan mempercayai sesuatu, lho. Misalnya, kamu terlalu percaya pada iming-iming atau penawaran seseorang yang terdengar menggiurkan. Padahal bisa jadi mereka malah memperdaya atau memanfaatkan kamu.

Maka dari itu, penting sekali untuk memilah-milah hubungan yang baik atau buruk untuk hidupmu, ya. Bukan hanya menggunakan perasaan, namun juga logika saat memberikan kepercayaan pada mereka.

2. Kamu bisa menjadi pendengar yang baik dan gak menyudutkan orang lain

5 Kelebihan dan Kekurangan Empati Tinggi, Sewajarnya Sajailustrasi seorang perempuan memberikan perhatian pada teman ( Pexels. com/ Rodnae Production)

Memiliki empati tinggi juga akan membuat kamu menjadi seorang pendengar yang baik. Kamu gak mudah menghakimi atau menyudutkan orang lain. Sebab, kamu terbiasa melihat sesuatu dari sudut pandang mereka.

Misalnya, ketika temanmu dirundung masalah, kamu seakan ikut merasakan apa yang ia rasakan. Bukannya malah mengabaikan, justru kamu mencari solusi akan masalah yang mereka hadapi.

Namun jangan sampai, karena menjadi pendengar yang baik, kamu lupa dengan diri sendiri. Jika memang belum siap mendengarkan cerita mereka, lebih baik istirahat dan minta ia bercerita di lain waktu.

3. Kamu juga memiliki insting dan instuisi yang cukup tajam

dm-player
5 Kelebihan dan Kekurangan Empati Tinggi, Sewajarnya Sajailustrasi seorang perempuan cemas ( Pexels. com/ Liza Summer)

Insting atau instuisi yang tajam biasanya juga dimiliki oleh kamu yang memiliki empati tinggi. Secara naluriah, kamu tergerak untuk berbuat sesuatu ketika orang lain membutuhkan.

Maksudnya, kamu seperti punya firasat atau tebakan tersendiri tentang apa yang dirasakan orang lain. Seperti melalui mimik wajah atau sikap mereka. Hal ini mendorong kamu untuk mencari jawaban atau bantuan yang pas untuk menolong mereka.

Meskipun begitu, kamu juga harus mengendalikan insting atau instuisi tersebut. Jika tidak, bisa-bisa malah bisa menimbulkan efek negatif. Misalnya, kamu malah bisa stres jika terlalu keras memikirkan apa yang orang lain pikirkan.

Baca Juga: 5 Cara Menunjukan Rasa Empati pada Mereka yang Sedang Tidak Bahagia

4. Memiliki kecenderungan lebih mendahulukan orang lain dibanding diri sendiri

5 Kelebihan dan Kekurangan Empati Tinggi, Sewajarnya Sajailustrasi seorang perempuan memberikan bantuan (Pexels.com/ Gustavo Fring)

Biasanya, kamu yang memiliki empati tinggi juga sangat perhatian kepada orang lain. Kamu gak segan melakukan apapun untuk membahagiakan atau membantu mereka. Bahkan, meskipun sebenarnya diri sendiri lebih butuh perhatian.

Namun jika hal ini dibiarkan, lama-kelamaan kamu akan kelelahan. Yang akhirnya bisa melunturkan jati diri. Maka dari itu, berikan perhatian atau kebahagiaan pada orang lain sewajarnya, tanpa mengabaikan perasaanmu sendiri, ya.

5. Mudah gak enakan dan sensitif terhadap perlakukan orang lain

5 Kelebihan dan Kekurangan Empati Tinggi, Sewajarnya Sajailustrasi seorang pria menunduk ( Pexels.com/ Rodnae Production)

Seseorang yang memiliki empati tinggi juga mudah merasakan emosi yang dirasakan orang lain. Hal ini yang membuat mereka bisa jadi pendengar yang baik. Meskipun begitu, mereka juga cenderung memiliki sensitivitas tinggi.

Contohnya, mereka akan mudah sakit hati atau tersinggung karena omongan orang lain. Jika dibiarkan, hal ini bisa membuat energi terkuras. Bukan gak mungkin, perasaan tersebut malah bisa menyebabkan rasa khawatir berlebihan.

Ingat, menjadi orang yang berempati sangat penting. Bahkan empati itu seperti karunia Tuhan yang indah. Namun, berempati juga juga harus sewajarnya, karena sesuatu yang berlebihan juga gak baik.

Baca Juga: Jangan Emosi, Ini 5 Trik Menghadapi Teman yang Kurang Empati

Aprilia Nurul Aini Photo Verified Writer Aprilia Nurul Aini

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya