TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Hal yang Harus Kamu Tahu dari Kulit Sawo Matang, Agar Semakin Pede!

Embrace your skin tone!

Instagram.com/lalamarionmj

Di Asia termasuk Indonesia, standar menarik bagi perempuan adalah mereka yang memiliki kulit lebih putih. Yang akhirnya, menjadikan banyak wanita terobsesi untuk mengubah warna kulitnya.Tapi sebenarnya nih, memiliki mindset tersebut, hanya akan membuatmu menjadi insecure kepada dirimu sendiri.

Lalu apa sih, yang harus kita tau dan bagaimana cara agar kita bisa percaya diri memiliki warna kulit asli kita? Yuk, simak!

1. Beauty standard

sciencefocus.com

Yang harus kamu tau, bahwa standar bagaimana perempuan tampil menarik itu sebenarnya, tidak ada. Hal tersebut terjadi karena dipengaruhi oleh media iklan yang sering mengekspos model-model dengan kulit putih dan mulus. Entah itu dari tv, majalah ataupun social media

Hal inilah, yang membentuk stigma pada masyarakat, bahwa kulit putih itu lebih oke. Padahal nih, di dunia nyata, wanita itu sangat beragam, dari warna kulit, model rambut sampai ukuran tubuhnya.

Tidak ada, standar tertentu. Kamu tidak perlu membandingkan dirimu dengan orang lain. Semua wanita itu menarik dengan keunikannya masing-masing. 

Baca Juga: 5 Tips Makeup Ala Wanita Korea untuk Kulit Sawo Matang, Cobain Yuk!

2. Colorism

bustle.com

Dilansir dari jurnal TEDxVienna.at, Dr. Jackson Lowman menyatakan bahwa Colorism adalah “Suatu bentuk penindasan yang diekspresikan melalui perlakuan berbeda dari individu dan kelompok berdasarkan warna kulit. Biasanya, pilih kasih ditunjukkan kepada mereka yang berkulit lebih terang sedangkan yang berkulit gelap mengalami penolakan dan penganiayaan".

Penganiyaan bisa saja dilakukan secara verbal . Contoh kecil seperti '"Sekarang kok, kamu iteman sih". Hal sepele seperti ini, sangat bisa mengganggu mental seseorang terhadap body image dirinya. Apalagi dilakukan dengan terus-menerus. 

Colorism  hampir mirip dengan bullying. Inilah yang membuat kamu akhirnya menjadi tidak percaya diri dengan warna kulit cokelatmu, karena perlakuan orang lain yang seolah menganggap kamu itu jelek dan tidak layak. Duh, miris ya!

3. Media iklan berpengaruh besar terhadap stigma skin color

Instagram.com/aurelie

Tidak hanya di Indonesia, keresahan akan body image  juga terjadi di luar negeri. Media dituntut untuk tidak hanya memperlihatkan model dengan tubuh kurus dan kulit yang putih saja. Seperti dikutip dari laman Verilymag.com  yang menyatakan bahwa "iklan yang telah kami ekspos selama bertahun-tahun adalah citra perempuan yang tidak realistis!" 

Kritik keras juga disampaikan para beauty vlogger  Indonesia untuk para produsen local brand agar dapat menciptakan produk kosmetik yang bisa diaplikasikan juga untuk warna kulit sawo matang.

Nah, saat ini  di Indonesia, sudah mulai bermunculan model-model berkulit gelap untuk beberapa iklan kosmetik di televisi, nih! Semoga ke depannya, media iklan dan beauty industry  terus membantu penyebaran hal positif ini, ya!

4. Self acceptance and self love

sheknows.com

Tiga poin di atas sudah jelas ya, bahwa standar keindahan wanita itu memang tidak ada. Kamu bisa mengekspresikan dirimu dengan warna kulit apa pun. Yang paling terpenting dari semua itu, kamu harus belajar untuk bisa, menerima dirimu dan mencintainya apa adanya, meyakinkan bahwa dirimu itu memesona dan sangat berharga.

Dengan kamu memiliki self acceptance dan self love kamu akan lebih merasa bahagia, dan tidak lagi terpengaruh dengan omongan orang lain terhadap warna kulitmu. Kamu pun bisa menginspirasi orang di sekitarmu agar mereka juga bisa lebih bersyukur dan menerima anugerah yang tuhan berikan. Start loving yourself and enjoy the process!

Writer

Icha Hulalata

SEO Content Writer || Email: Ichahulalata91@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya