Mau Nulis Artikel tentang Anime? Simak Inspirasi dari Trisna Yanti 

2. Awalnya coba-coba nulis blog, akhirnya Trisna menambatkan hatinya ke IDN Times Community 

Selain sibuk mengenyam pendidikan, Trisna mengaku ingin juga mendapatkan penghasilan. Lantas, hal yang terpikirkan olehnya adalah menulis. Itu karena menulis membuatnya merasa nyaman.

Awalnya, ia membuat blog, bahkan sampai dua kali. Namun, tak mudah untuk mengelola blog sendiri, apalagi dengan sistem monetisasinya. Karena merasa gak  cocok, akhirnya ia mencari media daring yang memberikan royalti pada penulisnya. Setelah menyurvei media-media yang ada, akhirnya ia menemukan IDN Times Community.

Di IDN Times, saya pikir rules-nya nyaman-nyaman aja. Jadi saya mulai coba nulis di platform ini. Saya masih ingat dulu awal-awal nulis tentang berita penayangan live action Tokyo Ghoul pas lagi di kelas dan situasi masih ulangan USBN ....

3. Artikel gak berhasil terbit? Trisna juga mengalami, lho! 

Artikel pertama yang berhasil terbit di IDN Times Community menjadi salah satu momen yang paling membahagiakan bagi commuters, tak terkecuali untuk Trisna. Tulisan pertamanya sendiri berjudul “Kenapa Buah Asal Jepang Lebih Mahal? Ini 7 Penjelasan Logisnya". Namun, itu hanya 1 dari 7 artikel yang ia kirimkan ke meja redaksi. Lalu, yang lain gimana?

Trisna sadar bahwa tidak semua artikel bisa lolos terbit di IDN Times Communty. Karena itu, ia lebih teliti untuk mempelajari Panduan Menulis IDN Times Community dan meriset setiap artikelnya lebih hati-hati. Tentu saja itu ia lakukan agar artikelnya bisa terbit semua. Ada momen, saat salah satu artikelnya berhasil terbit, ia  akan memuat ulang halaman terbitnya secara berkala hanya untuk melihat jumlah pembacanya bertambah. Ternyata, bahagia itu sederhana, ya! Trisna mengaku, sampai sekarang pun, sensasi saat artikel berhasil terbit itu sama memuaskannya seperti dulu.

4. Sebelum aktif menulis artikel anime, Trisna mencoba banyak topik di IDN Times Community 

Topik anime gak serta-merta muncul jadi tulisan utama Trisna. Awalnya, ia mencari kira-kira apa topik yang paling cocok dengannya. Ia sempat menulis topik Food, Science, dan Life. Namun, ternyata ia gak maksimal karena merasa kurang cocok. Karena ia suka dengan kultur pop Korea, ia mencoba menulis topik KPop dan KDrama. Selain topik Korea, ia pun beberapa kali menulis tentang anime. Ia mengaku menyukai anime sejak SMP. Uniknya, saat menulis anime, tulisannya susah terbit. Akhirnya, ia lebih fokus ke topik Korea dari 2019—2020.

Perjalanan menulis Trisna gak selalu mulus. Ia pun pernah sempat minder dengan tulisan commuters di topik yang sama. Bahkan, hal itu pun sempat membuatnya takut menulis.

Di awal tahun 2020, harus saya akui saya sedikit minder dengan community writer lainnya, khususnya yang menulis di kanal yang sama. Mereka artikelnya bagus-bagus dan saya sempat takut untuk nulis jadinya. Saat itu, pas juga saya lagi di masa sulit secara psikologis dan ditambah kesibukan kuliah jadi menulisnya jarang banget.

Lalu, pada Agustus 2021, Trisna pivot dari topik Korea ke Jepang, khususnya anime. Ia memutuskan untuk menulis yang ia suka saja, gak peduli pembacanya banyak atau sedikit. Untuk anime, ia paling suka membuat artikel rekomendasi, terutama jika ada anime yang ia suka. Dari yang awalnya karena ingin menambah uang jajan, sekarang, ia menulis karena memang ingin menyalurkan aspirasi dari apa yang ia suka.