TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Mengapa Stres Bisa Menular, Lingkungan Menekan!

Efek domino dan teknologi

ilustrasi stress (pixabay.com/geralt)

Siapa yang tak kenal dengan rasa stres? Namun, tahukah kamu bahwa stres bisa menular seperti virus yang tak terlihat? Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lima alasan menarik mengapa stres dapat menular di lingkungan sekitar kita. Mari kita kupas fenomena ini bersama untuk lebih memahami dampaknya pada kesehatan mental kita. Yuk, simak!

1. Efek domino dari perasaan negatif

ilustrasi stress (unsplash.com/JESHOOTS.COM)

Perasaan stres seseorang dapat menjadi domino efek di lingkungan sekitarnya. Seperti halnya tawa yang menular, stres juga memiliki kekuatan untuk memicu perasaan negatif pada orang lain.

Ketika satu individu mengalami stres, reaksi emosionalnya dapat menyebar ke orang-orang di sekitarnya. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana kita dapat merespons stres dengan bijak untuk mencegah penularan perasaan negatif.

2. Komunikasi non-verbal memperkuat ketegangan

ilustrasi konflik (unsplash.com/Afif Ramdhasuma)

Bukan hanya kata-kata, tetapi bahasa tubuh juga memainkan peran penting dalam menularkan stres. Ekspresi wajah, postur tubuh, dan bahasa tubuh lainnya dapat secara tak sadar mengkomunikasikan tingkat stres seseorang kepada orang lain.

Sebuah studi dalam Journal of Nonverbal Behavior mengungkapkan bahwa orang cenderung menangkap dan merespons emosi non-verbal tanpa disadari. Oleh karena itu, menjaga komunikasi non-verbal positif dapat membantu mengurangi penularan stres di lingkungan sekitar.

Baca Juga: Fakta Katekolamin, Hormon yang Dilepaskan saat Stres

3. Teknologi membawa stres ke ruang virtual

Ilustrasi sosial media (unsplash.com/John Schnobrich)

Dunia digital juga ikut berperan dalam penularan stres. Melalui media sosial dan pesan instan, stres seseorang dapat dengan cepat menyebar di antara teman-teman dan keluarga.

Pembanding sosial dan tekanan untuk terus tampil sempurna online dapat menciptakan lingkungan yang memicu stres bersama. Menyadari dampak teknologi pada kesehatan mental kita adalah langkah awal untuk menciptakan ruang virtual yang lebih sehat.

4. Lingkungan kerja yang bersifat kompetitif

ilustrasi bekerja (unsplash.com/Jason Goodman)

Tempat kerja yang penuh persaingan dan tekanan dapat menjadi sarang penularan stres. Saat satu individu merasakan tekanan pekerjaan, hal ini dapat memicu stres kolektif di tim atau kantor.

Mengembangkan budaya kerja yang mendukung kesehatan mental, memberikan dukungan emosional, dan menghargai keseimbangan hidup kerja dapat mengurangi risiko penularan stres di lingkungan kerja.

Verified Writer

Ignatius Drajat Krisna Jati

Terus semangat!!!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya