TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Amalan yang Semoga Konsisten Dilakukan Meski Ramadhan Usai

Amalan terbaik adalah amalan yang dilakukan secara kontinu

Unsplash/Artur Aldyrkhanov

Bulan ramadhan merupakan momentum terbaik bagi umat muslim untuk memaksimalkan amal ibadah serta mendekatkan diri kepada Allah Swt. Keberkahan di bulan ramadhan sangat mudah didapatkan oleh umat muslim yang berniat untuk mencapai ridha Allah.

Namun, setelah Ramadan usai, bukan berarti amal ibadah yang selalu kita maksimalkan dengan semangat lantas hilang, lenyap bersama kepergian Ramadan. Karena meskipun berlalu, kita harus tetap berupaya untuk konsisten atau istiqamah dalam melaksanakan amal ibadah yang sebelumnya selalu kita dirikan selama bulan Ramadan, sebab pada hakikatnya, amalan yang paling baik adalah amalan yang dilakukan secara terus menerus meskipun sedikit. Inilah 6 amalan yang semoga konsisten dilakukan meskipun ramadhan usai.

1. Menjaga Shalat Lima Waktu

Unsplash/Artur Aldyrkhanov

Salat merupakan tiang agama Islam, artinya jika Islam diibaratkan sebagai bangunan, maka shalat merupakan penyangga agar islam tetap kokoh berdiri. Inilah mengapa umat muslim harus mampu menjaga shalat lima waktu, tidak hanya di bulan Ramadan melainkan di sepanjang hidupnya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ افْتَرَضْتُ عَلَى أُمَّتِكَ خَمْسَ صَلَوَاتٍ وَعَهِدْتُ عِنْدِى عَهْدًا أَنَّهُ مَنْ حَافَظَ عَلَيْهِنَّ لِوَقْتِهِنَّ أَدْخَلْتُهُ الْجَنَّةَ وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهِنَّ فَلاَ عَهْدَ لَهُ عِنْدِى

Allah ‘azza wa jalla berfirman: ‘Aku wajibkan bagi umatmu shalat lima waktu. Aku berjanji pada diriku bahwa barangsiapa yang menjaganya pada waktunya, Aku akan memasukkannya ke dalam surga. Adapun orang yang tidak menjaganya, maka aku tidak memiliki janji padanya’.” (HR. Ibnu Majah no. 1403. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Baca Juga: Gak Melulu Saling Memaafkan, Ini 5 Makna Penting Lain dari Idulfitri 

2. Merutinkan puasa sunnah

Pexels/mentatdgt

Di bulan Ramadan, kita sudah menjalankan puasa selama 30 hari (satu bulan penuh), maka setelah bulan Ramadan usai, melaksanakan puasa sunnah bukan lagi sesuatu hal yang berat karena sudah terlatih. Kita bisa mendirikan puasa sunnah setelah Ramadan selesai, seperti halnya puasa sunnah 6 hari pada bulan Syawal.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa setahun penuh.” (HR. Muslim no. 1164)

Selain itu, ada banyak puasa sunnah lain yang tetap bisa kita lakukan, puasa Senin-Kamis, puasa Ayyamul Bidh yang dilakukan setiap pertengahan bulan, puasa Daud, dan lain-lain.

3. Merutinkan salat dhuha

Unsplash/David Monje

Saat bulan Ramadan, kita tentu berlomba-lomba memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Hal itu karena bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah dan keutamaan, pahala ibadah yang dilakukan di bulan Ramadan akan dilipatgandakan oleh Allah SWT. Salat sunnah dhuha menjadi salah satu ibadah yang kita rutinkan selama bulan Ramadan, maka setelah usai bukan berarti salat sunnah dhuha juga ikut selesai (tidak lagi dilaksanakan).

Sama seperti amalan lainnya, shalat sunnah dhuha juga memiliki keutamaan yang tentunya sayang untuk dilewatkan oleh kita sebagai seorang muslim.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya:

"Setiap sendi tubuh setiap orang di antara kamu harus disedekahi pada setiap harinya. Mengucapkan satu kali tasbih (Subhanallah) sama dengan satu sedekah, satu kali tahmid (Alhamdulillah) sama dengan satu sedekah, satu kali tahlil (La ilaha illallah) sama dengan satu sedekah, satu kali takbir (Allahu Akbar) sama dengan satu sedekah, satu kali menyuruh kebaikan sama dengan satu sedekah, dan satu kali mencegah kemungkaran sama dengan satu sedekah. Semua itu dapat dicukupi dengan melaksanakan dua rakaat shalat dhuha." (HR. Muslim dan Abu Dawud).

4. Merutinkan salat tahajud

Unsplash/Phillip Glickman

Salat tahajud merupakan ibadah yang kita rutinkan pula selama bulan Ramadan, shalat sunnah malam ini didirikan sebelum melaksanakan sahur atau di sepertiga malam. Setelah Ramadan usai, kita tentu tetap bisa melaksanakan shalat Tahajud walau kenyataannya melaksanakan salat malam di bulan-bulan biasa terasa lebih berat daripada saat bulan Ramadan.

Namun hal tersebut tidak menjadikan kita malas mendirikan salat malam, karena salat Tahajud memiliki keutamaan yang sayang untuk dilewatkan oleh seorang muslim. Dan lebih pentingnya lagi, bukankah ibadah yang terbaik adalah ibadah sepanjang hayat?

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman yang artinya:

وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدَبِهِ نَا فِلَةً لَكَ عَسَى اَنْ يَبْعَسَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُوْدًا

Dan pada sebagian malam, maka kerjakanlah shalat tahajud sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah- mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji. ” (QS. Al Isra: 79)

5. Menjaga salat berjamaah

Unsplash/Rumman Amin

Ramadan tahun ini memang berbeda dengan ramadhan tahun-tahun sebelumnya, karena adanya pandemik COVID-19. Hal tersebut lantas membuat pemerintah menerapkan kebijakan physical distancing, menjadikan setiap aktivitas dilakukan di rumah, termasuk ibadah. Namun, meskipun tidak bisa melaksanakan shalat berjamaah di masjid, kita tetap bisa melaksanakan shalat berjamaah di rumah dengan keluarga tercinta.

Bulan Ramadan memang merupakan momentum terbaik bagi kita untuk melaksanakan shalat berjamaah, dari mulai shalat wajib sampai shalat tarawih. Pahala yang didapat dari shalat berjamaah juga lebih banyak daripada shalat munfarid. Bagi seorang muslim laki-laki, shalat berjamaah di masjid memang lebih utama, berbeda dengan muslim perempuan yang lebih utama melaksanakan shalat di rumah.

Baca Juga: 5 Fakta Halalbihalal, Tradisi Lebaran yang Hanya Ada di Indonesia 

Verified Writer

Riani Shr

Menulis adalah salah satu upaya menyembuhkan yang ampuh.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya