TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tantangan saat Berkomitmen Mengubah Pandangan Hidup ke Arah Positif

Sering mengalaminya?

ilustrasi berpikir (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)

Menerapkan kebiasaan berpikir positif tentu sangat dianjurkan. Sebab berpikir positif memiliki segudang manfaat bagi kelangsungan hidup. Antara lain membantu kita untuk melihat kebaikan dalam segala kondisi, membantu kita mengatasi setiap tekanan, meningkatkan kualitas diri, serta kebaikan lainnya. Hal demikian akan berimbas pada kesehatan fisik maupun mental.

Namun pada kenyataannya, pembiasaan komitmen untuk berpikir positif tak semudah yang dibayangkan. Kita kerap menjumpai beragam tantangan layaknya kelima hal berikut.

Baca Juga: 3 Efek Negatif Kebiasaan Putus Nyambung Hubungan, Bikin Komitmen Lemah

1. Lingkungan di sekitar yang kurang mendukung

ilustrasi gemar bergosip (pexels.com/Keira Burton)

Faktor penyebab sulitnya berkomitmen untuk menerapkan mindset positif boleh jadi karena lingkungan sekitar kita yang masih toxic. Banyak dari mereka yang rentan membawa kita pada pola pikir negatif. Ketika kita masih berada di dekat mereka, maka hal itu akan menjadi tantangan yang berat.

Layaknya nasihat yang kerap kita dengar, bahwa kita perlu bijak dalam memilih lingkungan. Kelilingilah diri kita dengan orang-orang positif, maka kita akan jauh lebih bahagia. Sebab lingkungan terdekat punya pengaruh besar untuk membentuk pola pikir dan tindakan.

2. Memaksakan diri untuk berpikir positif

ilustrasi berpikir mendalam (pexels.com/MART PRODUCTION)

Terlalu memaksakan diri juga bisa menjadi penyebab sulitnya bagi kita untuk membiasakan diri berpikir positif. Kita kerap meyakini bahwa proses itu harus bergerak cepat. Hal demikian tentu keliru, sehingga akan membuat kita terlalu memaksakan setiap langkahnya.

Kita perlu bertahap jika ingin mengubah sesuatu. Bahkan jika pada proses awal masih terdapat mindset negatif yang bersarang di pikiran, hal itu bukan masalah besar. Kita hanya perlu menerimanya terlebih dahulu dan meresapi bahwa setiap perubahan butuh proses yang tak sebentar.

Baca Juga: 7 Cara Menyikapi Pasangan yang Takut Akan Komitmen, Cek Guys!

3. Masih ada kecemasan dan ketakutan dalam diri yang belum tuntas

ilustrasi perempuan diselimuti rasa khawatir (pexels.com/Karolina Grabowska)

Salah satu bentuk dari pola pikir negatif yakni kecemasan dan ketakutan. Manusiawi apabila kita merasakan keduanya. Namun dalam prosesnya, hal itu akan menjadi tantangan tersendiri bagi kita saat ingin mengubah pola pikir ke arah positif.

Selama kita bisa mengontrol ketakutan dalam diri, maka semuanya akan berjalan dengan semestinya. Tugas kita yakni jangan terlalu fokus pada rasa cemas, namun bagaimana hal itu bisa kita jadikan kekuatan baru. Berproseslah, dan temukan hal itu di setiap langkah perubahan kita.

4. Masih memiliki keyakinan mengenai label negatif yang disematkan kepada diri sendiri

ilustrasi perempuan merenung (pexels.com/Polina Zimmerman)

Setiap orang pasti pernah melabeli dirinya dengan kata yang negatif. Hal tersebut akan jadi masalah jika kita telah meyakininya. Sebab apa yang kita ucapkan pada diri sendiri adalah apa yang akan kita pikirkan.

Sehingga tugas kita yakni mendobrak keyakinan tersebut. Meski tak mudah, kita harus melakukannya guna perkembangan diri. Sebab kita butuh lebih banyak afirmasi positif untuk kehidupan yang lebih bahagia.

Verified Writer

Izah Cahya

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya