TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Sifat yang Perlu Dimiliki Saat Kita Beranjak Dewasa 

Tambah tua itu pasti, tambah dewasa itu pilihan

ilustrasi remaja (pexels.com/Sebastian Arie Voortman)

Bila mengingat kembali saat kita masih kecil, tentu akan dirasakan perubahan positif dari sikap yang kita milki. Itulah yang disebut dengan proses pendewasaan. Proses ini akan dilalui oleh setiap orang selama hidupnya.

Meski demikian, proses menuju kedewasaan ini memiliki ritme yang berbeda antar satu orang dengan yang lain. Setiap tahun, orang akan bertambah usia. Sementara, pendewasaan tidak terjadi secara rutin. Untuk bisa bersikap lebih dewasa, coba latih diri untuk memiliki kelima sifat ini.

1. Pesona tidak hanya soal penampilan, namun juga dari bagaimana kita merespon dan memperlakukan orang lain 

ilustrasi berbicara pada orang lain (pexels.com/RODNAE Productions)

Dulu, kita mungkin berpikir bahwa seseorang akan tampak keren bila mengenakan fashion yang keren dan berasal dari brand ternama. Alhasil, kita dibutakan oleh hal-hal materialistis yang sebenarnya tidak berpengaruh sama sekali terhadap kualitas seseorang.

Seiring bertambahnya usia, kita belajar bahwa nilai seseorang lebih dari sekedar pakaian yang ia kenakan. Ia akan dihargai dari caranya menanggapi orang-orang yang ada di sekitarnya. Caranya berbicara dan bersikap menjadi penentu sikap dewasa yang dimiliki olehnya.

Baca Juga: 5 Bentuk Love Language yang Dilakukan Anak, Gak Beda dari Orang Dewasa

2. Marah tidak harus selalu dengan kata-kata kasar dan nada yang tinggi 

ilustrasi memberi masukan kepada orang lain (pexels.com/Mikhail Nilov)

Saat masih anak-anak, kita cenderung marah dengan merengek bila ada suatu hal terjadi tidak sesuai dengan harapan. Kita baru akan berhenti bila sudah mendapatkan apa yang kita mau. Seiring bertambahnya usia dan kedewasaan, kita belajar bahwa hal tersebut sudah tidak lagi pantas untuk dilakukan.

Kita masih tetap bisa marah atas hal-hal yang tidak berkenan bagi kita. Meski demikian, kita belajar untuk bersikap lebih tenang dalam menyampaikannya. Tanpa harus menggunakan nada tinggi dan umpatan, kita tetap bisa mengungkapkan rasa kesal, misal dengan ngobrol berdua dan memilih kata-kata yang baik. Orang lain akan paham maksud kita tanpa harus tersakiti.

3. Kritik tidak selalu menjatuhkan. Kita harus bijak memilah dan memilih untuk menerimanya 

ilustrasi menerima kritik dan saran (pexels.com/Mikhail Nilov)

Entah dari mana datangnya, kita cenderung khawatir akan kritikan. Kritik seolah-olah ada untuk menjatuhkan, sehingga kita berusaha untuk menolaknya. Nyatanya, kritik bisa jadi membangun dan membantu kita untuk menjadikan diri lebih baik dari sebelumnya.

Perlu diakui bahwa terkadang orang lain melontarkan kritikan begitu pedas tanpa memperhatikan pemilihan kata. Alhasil, mental kita sudah down duluan dan tidak bisa fokus pada masukan yang disampaikan. Seiring bertambahnya kedewasaan, kita akan belajar untuk mendengarkan kritikan sepedas apapun itu. Nantinya, barulah kita memilih dan memilah mana yang sekiranya membangun.

4. Tarik nafas dalam-dalam sebelum berbicara saat sedang marah 

ilustrasi menarik nafas dalam-dalam (pexels.com/Kelvin Valerio)

Masih membahas tentang kebiasaan marah, setiap orang, baik anak-anak maupun dewasa, memiliki hak untuk marah. Meski demikian, apa yang membuatnya marah, bagaimana ia marah, dimana ia marah, dan faktor-faktor lainnya, akan menjadi pertimbangan penting bagi seseorang yang sudah cukup dewasa sebelum ia benar-benar marah.

Menuruti emosi yang berlebih memungkinkan kita untuk marah tak terkontrol. Tak jarang, hal tersebut membuat kita menyakiti orang lain tanpa kita sadari. Memiliki sifat dewasa, kita bisa tarik nafas dalam-dalam sebelum akhirnya memberi respon pada hal yang membuat kita marah. Kita sadar bahwa marah bukan untuk menyakiti orang lain, melainkan untuk memberitahu mereka apa yang kita rasakan dan harapkan.

Baca Juga: 5 Sikap yang Menandakan Kamu Sudah Dewasa, Apa Saja?

Verified Writer

Khariton Tjahjadi

Menulis sebagai caraku mengingatkan diri sendiri tentang apa yang telah, sedang, dan akan dilalui, baik itu keinginan maupun keharusan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya