TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Suka Pura-Pura Bahagia, 5 Tanda Kamu Seorang Eccedentesiast!

Apakah kamu salah satunya?

unsplash/jamie brown

Di balik orang-orang yang selalu tersenyum, sesungguhnya mereka menyimpan luka mendalam. Pernah mendengar pernyataan berikut? Mereka yang melakukan hal demikian disebut seorang eccedentesiast.

Eccedentesiast adalah istilah dalam psikologi yang ditujukan untuk seseorang yang lebih memilih menyembunyikan kesedihannya di balik senyum mereka. Dia gak suka ketika orang lain mengetahui bahwa mereka bersedih, sehingga ia selalu tersenyum seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Apakah kamu seorang eccedentesiast? Yuk cek tanda-tandanya!

1. Selalu terlihat periang, bahagia dan ceria

pexels/Miguel Arcanjo Saddi

Tanda paling umum kamu seorang eccedentesiast adalah karena kamu selalu terlihat periang. Orang-orang di sekitarmu merasa kamu gak punya beban hidup dan selalu terlihat bahagia. Kamu pun senang ketika orang-orang berpikir kamu benar-benar bahagia.

Padahal, dalam hati mereka sesungguhnya menangis. Hatinya terluka dan sakit. Namun sebisa mungkin ia masih memperlihatkan senyumannya. Bagi kamu, cukup kamu sendiri yang memendam perasaan terluka dan sedih. Kalau orang lain tahu, kamu bisa merepotkan atau bakal tambah sedih.

2. "Aku baik-baik saja!"

pexels/bruce mars

Selain kamu selalu terlihat bahagia, kamu selalu berusaha untuk 'baik-baik saja'. Ketika hati terluka, namun kamu masih tampak baik-baik saja, tentunya kamu sedang membohongi dirimu sendiri. Hal ini cukup berat untuk dilakukan, namun seorang eccedentesiast mampu melakukannya.

Bukan berarti para eccendentesiast ini gak mau minta bantuan, namun mereka gak ingin membuat orang lain repot karenanya. Atau, mereka ingin minta pertolongan, namun gak tahu bagaimana caranya. Mereka terbiasa untuk membohongi diri sendiri bahwa mereka baik-baik saja.

Baca Juga: Walau Sedih, Jangan Sampai Kamu Merasa Bersalah Karena 5 Hal Ini

3. Melakukan semuanya sendirian

pexels/buro millennial

Seorang eccedentesiast terbiasa untuk terlihat baik-baik saja dan gak minta bantuan orang dalam menghadapi kepedihan hati mereka. Akhirnya, mereka juga terbiasa untuk hidup mandiri. Para eccedentesiast memilih untuk memecahkan masalahnya berdasarkan jalan mereka sendiri.

Sisi positif dari seorang eccedentesiast adalah mereka mampu optimis sepahit apa pun kenyataan yang mereka hadapi. "Tidak apa-apa, aku pasti bisa melewatinya," itu yang selalu mereka katakan tiap hari. Pada akhirnya, eccedentesiast benar-benar mampu mengatasi masalahnya seorang diri.

4. Terlihat bebas melakukan hal yang mereka sukai

pexels/bruce mars

Para eccedentesiast terlihat sangat menikmati hidup, bebas dan selalu bererak berdasarkan kata hatinya. Sifat ini terlihat karena eccedentesiast memilih untuk memendam kesedihannya dengan hal-hal yang lebih bermanfaat.

"Hidup ini indah kalau kamu fokus dengan apa yang menyenangkan daripada menyedihkan." Itulah moto para eccedentesiast. Mereka memilih untuk melakukan hal-hal yang mereka senangi bukan untuk menghindari masalah, namun untuk menikmati hidup di tengah masalah. 

Baca Juga: 5 Alasan Kuat Mengapa Menyembunyikan Kesedihan Itu Tidak Dianjurkan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya