Kisah Orang Samaria dalam Alkitab Sebagai Perumpamaan Tentang Kasih
Dikisahkan dalam Lukas 10:30–37
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kisah orang Samaria yang baik hati merupakan salah satu perumpamaan yang diceritakan Yesus ketika dicobai oleh ahli Taurat. Secara garis besar, perumpamaan ini mengajarkan kita tentang kasih kepada siapa saja, tanpa pandang bulu.
Supaya lebih memahami kisah orang Samaria dan juga maknanya, yuk cek penjelasan lebih lengkapnya di bawah ini!
1. Kisah orang Samaria dalam Lukas 10:30–37
Kisah orang Samaria yang baik hati tercantum dalam kitab Lukas 10:30–37. Berikut isinya:
"Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati. Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan. Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali. Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?" Jawab orang itu: "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, dan perbuatlah demikian!"
Baca Juga: 5 Doa Katolik untuk Keluarga, agar Selalu dalam Perlindungan Tuhan