TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Peristiwa Sedih Rosario, Renungan Penderitaan Yesus 

Didoakan setiap hari Selasa dan Jumat

ilustrasi wanita pegang rosario (pexels.com/RODNAE Production)

Doa Rosario merupakan salah satu doa dalam tradisi Gereja Katolik dengan alat berupa kalung manik-manik. Dalam doa Rosario ini, terdapat empat tema peristiwa yang direnungnkan, yaitu: peristiwa gembira, sedih, terang, dan mulia.

Doa Rosario dengan peristiwa-peristiwa sedih dipanjatkan pada hari Selasa dan Jumat atau pada masa puasa. Berikut merupakan 5 peristiwa sedih Rosario!

1. Yesus berdoa kepada Bapa-Nya di surga dalam sakratul maut

Ilustrasi rosario (unsplash.com/Anuja Mary Tilj)

Doa Rosario dimulai dengan melakukan tanda salib, memanjatkan doa Aku Percaya, Kemuliaan, dan Bapa Kami. Kemudian, umat memanjatkan salam kepada Putri Allah Bapa, Bunda Allah Putera, dan Mempelai Allah Roh Kudus. Setelahnya, umat merenungkan peristiwa sedih pertama, yaitu Yesus berdoa kepada Bapa-Nya di surga dalam sakratul maut. 

Lalu pergilah Yesus ke luar kota dan sebagaimana biasa Ia menuju Bukit Zaitun. Murid-murid-Nya juga mengikuti Dia. Setelah tiba di tempat itu Ia berkata kepada mereka: "Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan." Kemudian Ia menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar batu jaraknya, lalu Ia berlutut dan berdoa, kata-Nya:   "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi." Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya. Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah. Lalu Ia bangkit dari doa-Nya dan kembali kepada murid-murid-Nya, tetapi Ia mendapati mereka sedang tidur karena dukacita. Kata-Nya kepada mereka: "Mengapa kamu tidur? Bangunlah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan." (Luk 22:39-46)

2. Yesus didera

ilustrasi rosario (unsplash.com/ Thérèse Westby)

Usai umat merenungkan peristiwa sedih pertama, umat mengucapkan doa Bapa Kami (satu kali), Salam Maria (sepuluh kali), Kemuliaan (satu kali), Terpujilah (satu kali), dan doa Fatima (satu kali). Setelahnya, umat merenungkan peristiwa sedih kedua yaitu Yesus didera.

Lalu Pilatus mengambil Yesus dan menyuruh orang menyesah Dia. (Yoh 19:1)

Baca Juga: Doa Syafaat dan Pokok Doa yang Bisa Kamu Panjatkan

3. Yesus dimahkotai duri

ilustrasi berdoa (unsplash.com/Naassom Azevedo)

Usai umat merenungkan peristiwa sedih kedua, umat mengucapkan doa Bapa Kami (satu kali), Salam Maria (sepuluh kali), Kemuliaan (satu kali), Terpujilah (satu kali), dan doa Fatima (satu kali). Setelahnya, umat merenungkan peristiwa sedih ketiga yaitu Yesus dimahkotai duri.

Prajurit-prajurit menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya. Mereka memakaikan Dia jubah ungu,dan sambil maju ke depan mereka berkata: "Salam, hai raja orang Yahudi!" Lalu mereka menampar muka-Nya. (Yoh 19:2-3)

4. Yesus memanggul salib-Nya ke gunung Kalvari

Ilustrasi rosario (pexels.com/pixabay)

Usai umat merenungkan peristiwa sedih ketiga, umat mengucapkan doa Bapa Kami (satu kali), Salam Maria (sepuluh kali), Kemuliaan (satu kali), Terpujilah (satu kali), dan doa Fatima (satu kali). Setelahnya, umat merenungkan peristiwa sedih keempat yaitu Yesus memanggul salib-Nya ke gunung Kalvari.

Ketika mereka membawa Yesus, mereka menahan seorang yang bernama Simon dari Kirene, yang baru datang dari luar kota, lalu diletakkan salib itu di atas bahunya, supaya dipikulnya sambil mengikuti Yesus. Sejumlah besar orang mengikuti Dia; di antaranya banyak perempuan yang menangisi dan meratapi Dia. Yesus berpaling kepada mereka dan berkata: "Hai puteri-puteri Yerusalem, janganlah kamu menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu!


Sebab lihat, akan tiba masanya orang berkata: Berbahagialah perempuan mandul dan yang rahimnya tidak pernah melahirkan, dan yang susunya tidak pernah menyusui. Maka orang akan mulai berkata kepada gunung-gunung: Runtuhlah menimpa kami! dan kepada bukit-bukit: Timbunilah kami! Sebab jikalau orang berbuat demikian dengan kayu hidup, apakah yang akan terjadi dengan kayu kering?" Dan ada juga digiring dua orang lain, yaitu dua penjahat untuk dihukum mati bersama-sama dengan Dia. (Luk 23:26-32)

Baca Juga: Contoh Doa Syafaat Kristen, Isinya Bukan Kepentingan Pribadi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya