Sejarah Penulisan Al-Qur'an dan Pengumpulannya dalam 3 Masa
Agar umat muslim dapat membaca Al-Qur'an dengan damai
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sejarah penulisan Al-Qur'an ini terbagi menjadi tiga masa, antara lain masa Nabi Muhammad SAW, masa Abu Bakar Ash-Shiddiq, dan masa Utsman bin Affan. Pada masa Utsman bin Affan yaitu di tahun 15 Hijriah sempat terjadi perbedaan bacaan dalam Al-Qur'an.
Hal tersebut terjadi karena banyaknya lembaran mushaf yang saat itu beredar. Sehingga kekhawatiran seperti perpecahan antara kaum muslimin pun terasa langsung oleh para khalifah. Lalu, bagaimana ya, sejarah penulisan Al-Qur'an dan pengumpulannya berlangsung? Simak rangkumannya berikut ini.
1. Tahap pertama pada masa Nabi Muhammad SAW
Tahap pertama ini dimulai pada saat zaman Nabi Muhammad SAW. Pada masa ini masih sedikit orang yang bisa baca tulis karena keterbatasan media tulis pula.
Sehingga saat itu, siapa pun umat Islam yang telah mendengarkan satu ayat, maka dia langsung menghafalkan atau menuliskan ayat tersebut dengan media yang seadanya. Baik di tulang belikat unta, pelepah kurma, potongan kulit, atau permukaan batu cadas. Tidak heran kalau jumlah penghafal Al-Qur'an pada saat itu sangat banyak.
Di kalangan para sahabat sendiri, masih banyak penghafal Al-Qur'an lainnya seperti Khulafaur Rasyidin, Salim bekas budak Abu Hudzaifah, Mu’adz Bin Jabal, Abu Darda Radhiyallahu ‘anhu, Abdullah Ibn Mas’ud, dan Zaid Bin Tsabit.
Pada kitab sahih Bukhari yang diriwayatkan dari Anas Ibn Malik Radhiyallahu'anhu bahwa Nabi Muhammad SAW telah memberi gelar Jama'ah Quraa' kepada 70 orang yang hafal Al-Qur'an. Namun, mereka dihadang lalu dibunuh oleh para pengkhianat yang berasal dari suku Ri’il, Dzakwah, Ushayyah, dan Lahyan. Mereka dijaminkan surga Allah SWT karena telah meninggal dalam jihad.
Baca Juga: Kisah Abu Bakar, Sahabat Nabi yang Dikenal Jujur dan Dermawan
Baca Juga: Kisah Utsman bin Affan, Sahabat Nabi Pemilik Dua Cahaya