TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Surat Al-Humazah Ayat 1-9 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaan

Peringatan bagi orang yang suka mencela dan kikir

Ilustrasi Al-Qur'an (unsplash.com/@abfaraz100)

Surat Al-Humazah merupakan bagian dari surat Juz ‘Amma dan surat di urutan ke-104 dalam Al-Qur’an. Surat Al-Humazah berjumlah 9 ayat dan termasuk pada golongan surat Makkiyah, karena surat pendek ini turun di kota Makkah.

Mengimani serta mengamalkan ajaran dalam surat ini dapat menambah tabungan amal di akhirat. Nah, berikut bacaan arab dan latin dari surat Al-Humazah beserta arti, kandungan, dan keutamaannya.

1. Surat Al-Humazah ayat 1–9 beserta artinya

ilustrasi Al-Qur'an (pixabay.com/freebiespic)

Selain dibacaa ketika salat, surat pendek ini juga dapat menjadi bacaan wirid, lho. Berikut bacaan arab surat Al-Humazah, latin dan artinya yang bisa kamu hafalkan.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Bismillahirrahmannirrahiim.

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."

Ayat 1

وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍۙ

Wailul likulli humazatil lumazah.

Artinya: "Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela,"

Ayat 2

الَّذِيْ جَمَعَ مَالًا وَّعَدَّدَهٗ

Allażī jama’a mālaw wa ‘addadah.

Artinya: "yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya,"

Ayat 3

يَحْسَبُ اَنَّ مَالَهٗٓ اَخْلَدَهٗۚ

Yahsabu anna mālahū akhladah.

Artinya: "dia (manusia) mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya."

Ayat 4

كَلَّا لَيُنْۢبَذَنَّ فِى الْحُطَمَةِۖ

Kallā layumbażanna fil-hutamah.

Artinya: "Sekali-kali tidak! Pasti dia akan dilemparkan ke dalam (neraka) Hutamah."

Ayat 5

وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْحُطَمَةُ

Wa mā adrāka mal-hutamah.

Artinya: "Dan tahukah kamu apakah (neraka) Hutamah itu?"

Ayat 6

نَارُ اللّٰهِ الْمُوْقَدَةُۙ

Nārullāhil-mụqadah.

Artinya: "(Yaitu) api (azab) Allah yang dinyalakan,"

Ayat 7

الَّتِيْ تَطَّلِعُ عَلَى الْاَفْـِٕدَةِۗ

Allatī tattali’u ‘alal-af'idah.

Artinya: "yang (membakar) sampai ke hati."

Ayat 8

اِنَّهَا عَلَيْهِمْ مُّؤْصَدَةٌۙ

Innahā ‘alaihim mu'sadah.

Artinya: Sungguh, api itu ditutup rapat atas (diri) mereka,"

Ayat 9

فِيْ عَمَدٍ مُّمَدَّدَةٍ

Fī ‘amadim mumaddadah.

Artinya: "(sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang."

Baca Juga: Cuma Bikin Rugi, 5 Hal yang Terjadi jika Punya Kebiasaan Suka Bergosip

2. Alasan diturunkannya surat Al-Humazah

ilustrasi orang salat (unsplash.com/Rumman Amin)

Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Tafsir Al-Munir menjelaskan bahwa Muqatil mengatakan, surat Al-Humazah diturunkan oleh Allah SWT, mengenai Walid bin Mughirah. Dia adalah seseorang yang selalu menggunjing Rasulullah SAW ketika tidak berada di hadapan Rasulullah SAW.

Tidak hanya Walid bin Mughirah, namun Umayyah bin Khalaf juga melakukan itu. Karenanya Muhammad bin Ishak dan Suhaili menyebut asbabun nuzul surat Al-Humazah terkait perbuatan Umayyah bin Khalaf. Abu Hayyan menyebut nama lebih banyak, “Surat ini turun mengenai Akhnas bin Syariq, Ash bin Wail, Jaamil bin Mu’ammar, Walid bin Mughirah atau Umayyah bin Khalaf. Itulah beberapa pendapat yang ada. Mungkin juga surat ini turun mengenai mereka semua. Dengan demikian, secara umum surat ini ditujukan kepada semua orang yang memiliki sifat-sifat ini.”

Sungguh mereka termasuk orang-orang yang tidak mendapat berkah dan rahmat dari Allah SWT. Semoga kita terhindar dari sifat buruk itu di dalam diri kita, ya.

3. Makna surat Al-Humazah

Ilustrasi membaca Al-Qur'an (pexels.com/@rodnae-prod)

Surat Al-Humazah merupakan salah satu surat yang mempunyai makna khusus bagi umat muslim. Yakni seruan agar menghindarkan diri dari perbuatan yang merugikan.

Surat ini dengan gamblang menjelaskan gambaran bagaiman kehidupan manusia saat ini yang terkukung dalam kekuasaan harta. Mata dan hati manusia tersilaukan oleh harta sehingga sering mementingkan kepentingan duniawi di atas segalanya, bahkan sampai menomorduakan perintah Allah SWT.

4. Kandungan surat Al-Humazah

ilustrasi Al-Qur'an (unsplash.com/Ayesha Firdaus)

Pada ayat ke-2 surat Al-Humazah menjelaskan bagaimana kebiasaan orang yang sering tertipu akan harta benda yang dimilikinya. Kecintaan mereka pada harta seringkali dihitung berulang-ulang dan menganggap dirinya menjadi lebih baik dari orang lain dengan tolak ukur kepemilikan harta benda yang dimiliki.

Orang-orang tersebut juga suka mengumpat dan mencela orang lain. Padahal perilaku yang seperti itu merupakan sikap yang sangat dibenci oleh Allah SWT.

Baca Juga: Doa Sebelum dan Sesudah Membaca Al-Qur'an Beserta Keutamaannya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya