Al-Mutaffifin Ayat 1-36 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaan
Memuat tentang kitab Sijjin dan 'Illiyin milik manusia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surat Al-Mutaffifin terdiri dari 36 ayat dan memiliki arti “Orang-orang yang Curang”. Surat ini termasuk dalam golongan surat Makkiyah dan diturunkan sesudah surat Al-Ankabut.
Surat Al-Mutaffifin merupakan surat terakhir yang diturunkan di kota Makkah, sebelum Rasulullah SAW hijrah ke kota Madinah. Berikut bacaan arab surat Al-Mutaffifin lengkap dengan arti, kandungan, dan keutamaannya yang bisa kamu pelajari. Simak sampai habis, ya!
Baca Juga: Surat Al-Buruj Ayat 1-22 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaan
1. Surat Al-Mutaffifin ayat 1–35 beserta artinya
Memiliki makna "Kecurangan", surat ini memang banyak membahas tentang perilaku orang-orang curang yang sesungguhnya kerap kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Lebih lanjut, ini bacaan arab surat Al-Mutaffifin, latin dan artinya.
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ
Bismillahirrahmannirrahiim.
Artinya: "Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."
Ayat 1
وَيْلٌ لِّلْمُطَفِّفِيْنَۙ
Wailul lil-muṭaffifīn.
Artinya: "Celakalah bagi orang-orang yang curang (dalam menakar dan menimbang)!"
Ayat 2
الَّذِيْنَ اِذَا اكْتَالُوْا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُوْنَۖ
Allażīna iżaktālụ 'alan-nāsi yastaufụn.
Artinya: "(Yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dicukupkan."
Ayat 3
وَاِذَا كَالُوْهُمْ اَوْ وَّزَنُوْهُمْ يُخْسِرُوْنَۗ
Wa iżā kālụhum aw wazanụhum yukhsirụn.
Artinya: "Dan apabila mereka menakar atau menimbang (untuk orang lain), mereka mengurangi."
Ayat 4
اَلَا يَظُنُّ اُولٰۤىِٕكَ اَنَّهُمْ مَّبْعُوْثُوْنَۙ
Alā yaẓunnu ulā`ika annahum mab'ụṡụn.
Artinya: "Tidakkah mereka itu mengira, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan,"
Ayat 5
لِيَوْمٍ عَظِيْمٍۙ
Liyaumin 'aẓīm.
Artinya: "pada suatu hari yang besar,"
Ayat 6
يَّوْمَ يَقُوْمُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعٰلَمِيْنَۗ
Yauma yaqụmun-nāsu lirabbil-'ālamīn.
Artinya: "(yaitu) pada hari (ketika) semua orang bangkit menghadap Tuhan seluruh alam."
Ayat 7
كَلَّآ اِنَّ كِتٰبَ الْفُجَّارِ لَفِيْ سِجِّيْنٍۗ
Kallā inna kitābal-fujjāri lafī sijjīn.
Artinya: "Sekali-kali jangan begitu! Sesungguhnya catatan orang yang durhaka benar-benar tersimpan dalam Sijjin."
Ayat 8
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا سِجِّيْنٌۗ
Wa mā adrāka mā sijjīn.
Artinya: "Dan tahukah engkau apakah Sijjin itu?"
Ayat 9
كِتٰبٌ مَّرْقُوْمٌۗ
Kitābum marqụm.
Artinya: "(Yaitu) Kitab yang berisi catatan (amal)."
Ayat 10
وَيْلٌ يَّوْمَىِٕذٍ لِّلْمُكَذِّبِيْنَۙ
Wailuy yauma`iżil lil-mukażżibīn.
Artinya: "Celakalah pada hari itu, bagi orang-orang yang mendustakan!"
Ayat 11
الَّذِيْنَ يُكَذِّبُوْنَ بِيَوْمِ الدِّيْنِۗ
Allażīna yukażżibụna biyaumid-dīn.
Artinya: "(yaitu) orang-orang yang mendustakannya (hari pembalasan)."
Ayat 12
وَمَا يُكَذِّبُ بِهٖٓ اِلَّا كُلُّ مُعْتَدٍ اَثِيْمٍۙ
Wa mā yukażżibu bihī illā kullu mu'tadin aṡīm.
Artinya: "Dan tidak ada yang mendustakannya (hari pembalasan) kecuali setiap orang yang melampaui batas dan berdosa,"
Ayat 13
اِذَا تُتْلٰى عَلَيْهِ اٰيٰتُنَا قَالَ اَسَاطِيْرُ الْاَوَّلِيْنَۗ
Iżā tutlā 'alaihi āyātunā qāla asāṭīrul-awwalīn.
Artinya: "yang apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, dia berkata, “Itu adalah dongeng orang-orang dahulu."
Ayat 14
كَلَّا بَلْ ۜرَانَ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ مَّا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ
Kallā bal rāna 'alā qulụbihim mā kānụ yaksibụn.
Artinya: "Sekali-kali tidak! Bahkan apa yang mereka kerjakan itu telah menutupi hati mereka."
Ayat 15
كَلَّآ اِنَّهُمْ عَنْ رَّبِّهِمْ يَوْمَىِٕذٍ لَّمَحْجُوْبُوْنَۗ
Kallā innahum 'ar rabbihim yauma`iżil lamaḥjụbụn.
Artinya: "Sekali-kali tidak! Sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar terhalang dari (melihat) Tuhannya."
Ayat 16
ثُمَّ اِنَّهُمْ لَصَالُوا الْجَحِيْمِۗ
Summa innahum laṣālul-jaḥīm.
Artinya: "Kemudian, sesungguhnya mereka benar-benar masuk neraka."
Ayat 17
ثُمَّ يُقَالُ هٰذَا الَّذِيْ كُنْتُمْ بِهٖ تُكَذِّبُوْنَۗ
Summa yuqālu hāżallażī kuntum bihī tukażżibụn.
Artinya: "Kemudian, dikatakan (kepada mereka), 'Inilah (azab) yang dahulu kamu dustakan.'"
Ayat 18
كَلَّآ اِنَّ كِتٰبَ الْاَبْرَارِ لَفِيْ عِلِّيِّيْنَۗ
Kallā inna kitābal-abrāri lafī 'illiyyīn.
Artinya: "Sekali-kali tidak! Sesungguhnya catatan orang-orang yang berbakti benar-benar tersimpan dalam ’Illiyyin."
Ayat 19
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا عِلِّيُّوْنَۗ
Editor’s picks
Wa mā adrāka mā 'illiyyụn.
Artinya: "Dan tahukah engkau apakah ’Illiyyin itu?"
Ayat 20
كِتٰبٌ مَّرْقُوْمٌۙ
Kitābum marqụm.
Artinya: "(Yaitu) Kitab yang berisi catatan (amal),"
Ayat 21
يَّشْهَدُهُ الْمُقَرَّبُوْنَۗ
Yasy-haduhul-muqarrabụn.
Artinya: "yang disaksikan oleh (malaikat-malaikat) yang didekatkan (kepada Allah)."
Ayat 22
اِنَّ الْاَبْرَارَ لَفِيْ نَعِيْمٍۙ
Innal-abrāra lafī na'īm.
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang berbakti benar-benar berada dalam (surga yang penuh) kenikmatan,"
Ayat 23
عَلَى الْاَرَاۤىِٕكِ يَنْظُرُوْنَۙ
'alal-arā`iki yanẓurụn.
Artinya: "mereka (duduk) di atas dipan-dipan melepas pandangan."
Ayat 24
تَعْرِفُ فِيْ وُجُوْهِهِمْ نَضْرَةَ النَّعِيْمِۚ
Ta'rifu fī wujụhihim naḍratan na'īm.
Artinya: "Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan hidup yang penuh kenikmatan."
Ayat 25
يُسْقَوْنَ مِنْ رَّحِيْقٍ مَّخْتُوْمٍۙ
Yusqauna mir raḥīqim makhtụm.
Artinya: "Mereka diberi minum dari khamar murni (tidak memabukkan) yang (tempatnya) masih dilak (disegel),"
Ayat 26
خِتٰمُهٗ مِسْكٌ ۗوَفِيْ ذٰلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُوْنَۗ
Khitāmuhụ misk, wa fī żālika falyatanāfasil-mutanāfisụn.
Artinya: "Laknya dari kasturi. Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba."
Ayat 27
وَمِزَاجُهٗ مِنْ تَسْنِيْمٍۙ
Wa mizājuhụ min tasnīm.
Artinya: "Dan campurannya dari tasnim,"
Ayat 28
عَيْنًا يَّشْرَبُ بِهَا الْمُقَرَّبُوْنَۗ
'ainay yasyrabu bihal-muqarrabụn.
Artinya: "(yaitu) mata air yang diminum oleh mereka yang dekat (kepada Allah)."
Ayat 29
اِنَّ الَّذِيْنَ اَجْرَمُوْا كَانُوْا مِنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا يَضْحَكُوْنَۖ
Innallażīna ajramụ kānụ minallażīna āmanụ yaḍ-ḥakụn.
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang berdosa adalah mereka yang dahulu menertawakan orang-orang yang beriman."
Ayat 30
وَاِذَا مَرُّوْا بِهِمْ يَتَغَامَزُوْنَۖ
Wa iżā marrụ bihim yatagāmazụn.
Artinya: "Dan apabila mereka (orang-orang yang beriman) melintas di hadapan mereka, mereka saling mengedip-ngedipkan matanya."
Ayat 31
وَاِذَا انْقَلَبُوْٓا اِلٰٓى اَهْلِهِمُ انْقَلَبُوْا فَكِهِيْنَۖ
Wa iżangqalabū ilā ahlihimungqalabụ fakihīn.
Artinya: "Dan apabila kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira ria."
Ayat 32
وَاِذَا رَاَوْهُمْ قَالُوْٓا اِنَّ هٰٓؤُلَاۤءِ لَضَاۤلُّوْنَۙ
Wa iżā ra`auhum qālū inna hā`ulā`i laḍāllụn.
Artinya: "Dan apabila mereka melihat (orang-orang mukmin), mereka mengatakan, “Sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang sesat,"
Ayat 33
وَمَآ اُرْسِلُوْا عَلَيْهِمْ حٰفِظِيْنَۗ
Wa mā ursilụ 'alaihim ḥāfiẓīn.
Artinya: "Padahal (orang-orang yang berdosa itu), mereka tidak diutus sebagai penjaga (orang-orang mukmin)."
Ayat 34
فَالْيَوْمَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنَ الْكُفَّارِ يَضْحَكُوْنَۙ
Fal-yaumallażīna āmanụ minal-kuffāri yaḍ-ḥakụn.
Artinya: "Maka pada hari ini, orang-orang yang beriman yang menertawakan orang-orang kafir,"
Ayat 35
عَلَى الْاَرَاۤىِٕكِ يَنْظُرُوْنَۗ
'alal-arā`iki yanẓurụn.
Artinya: "mereka (duduk) di atas dipan-dipan melepas pandangan."
Ayat 36
هَلْ ثُوِّبَ الْكُفَّارُ مَا كَانُوْا يَفْعَلُوْنَ
Hal ṡuwwibal-kuffāru mā kānụ yaf'alụn.
Artinya: "Apakah orang-orang kafir itu diberi balasan (hukuman) terhadap apa yang telah mereka perbuat?"
Baca Juga: 5 Resiko Berperilaku Tidak Jujur, Yakin Masih Mau Melakukan?