TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Hal Ini Menandakan Mentalmu Telah Matang, Gak Sekadar Tua Doang!

Miliki ciri ini, tak heran hidupmu jadi lebih bahagia

pexels.com/@olly

Setiap orang bisa menua, tapi tak semuanya dapat jadi dewasa. Terutama perihal mental. Ada banyak kita jumpai orang yang sudah berusia lanjut tapi sama sekali tak terlihat bijaksana. Masih saja mengedepankan ego dan sulit mengendalikan emosinya.

Untuk mengetahui apakah kamu termasuk yang telah memiliki kematangan mental, cek ciri-cirinya di bawah ini, yuk.

1. Gak merasa perlu melakukan pembuktian ke orang lain

unsplash.com/@riccardoagostinelli

Mereka yang telah matang secara mental tak akan repot untuk melakukan pembuktian terhadap orang lain. Mereka sadar, aktor utama dalam panggung sandiwara kehidupan mereka adalah dirinya sendiri. Orang-orang di sekitarnya hanya bisa jadi penonton atau komentator.

Karena itu biarpun teman kantor berbondong-bondong borong HP mahal dan canggih, ia tak merasa perlu ikutan kalau memang itu bukan seleranya. Orang seperti ini umumnya terlihat lebih easy going dan sangat menikmati hidup.

Kalaupun ia memilih gaya hidup mewah, bukan karena ingin membuktikan pada dunia bahwa ia kaya raya, kemudian pamer di mana-mana. Tapi lebih kepada memang itu pilihan hidup yang memberinya rasa nyaman.

Jadi, bahagia atau tidaknya dia, tak ada sangkut pautnya dengan berapa banyak likes atau follower yang ada di media sosialnya, atau masalah teman dan tetangganya bakal terpana atau nggak. Semua pilihannya lahir dari keputusannya sendiri.

Baca Juga: Ingin Memiliki Mental yang Kuat? Ini Nih 5 Tips yang Bisa Kamu Coba!

2. Bisa menghormati perbedaan

pexels.com/@shvetsa

Ciri yang paling kentara dari seorang yang sudah punya kematangan mental adalah bagaimana ia menyikapi perbedaan. Baginya, perbedaan itu adalah anugerah. Kita jadi bisa melihat berbagai budaya, mendengar ragam bahasa, hingga menikmati macam kuliner yang berbeda-beda. Hidup jadi tidak membosankan!

Dan memang sengaja Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda agar bisa saling mengenal satu sama lain dan melatih sikap tepa selira. Bukan malah dijadikan alasan perdebatan dan sikap bermusuhan.

3. Lebih sedikit bicara dan banyak mendengarkan

unsplash.com/@buhiiic

Orang yang telah matang mentalnya, sudah tak begitu tertarik untuk mendominasi pembicaraan. Mereka justru lebih senang ketika bisa mendengar berbagai keluhan, opini, atau apa pun pemikiran orang-orang di sekitarnya.

Tidak lain disebabkan hal tersebut dapat memperkaya wawasan, juga melatihnya melihat tiap masalah dari berbagai sudut pandang.

4. Mengutamakan kualitas pertemanan daripada kuantitas

pexels.com/@fauxels

Semakin dewasa seseorang, semakin sadarlah ia bahwa hal yang penting dari pertemanan bukan pada berapa banyaknya, melainkan bagaimana punya teman bisa mendorong masing-masing untuk berkembang, serta saling mendukung saat suka dan duka.

Percuma banyak teman, tapi isinya orang-orang ‘begajulan’ yang bukan bikin hidup bahagia, tapi malah sengsara karena selalu membuatmu salah dalam memilih arah kehidupan.

Jauh lebih baik punya teman sedikit tapi ada ketika kamu sulit, dan turut bahagia ketika kamu senang. Dan tak lupa, mengingatkan saat kamu salah jalan.

Baca Juga: Menemukan Identitas Diri saat Remaja Menuju Dewasa yang Sehat Mental

Verified Writer

L A L A

I fear not the man who has practiced 10,000 kicks once, but I fear the man who has practiced one kick 10,000 times (Bruce Lee)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya