TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Tanda kalau Kamu Sebenarnya Seorang Overthinker, Sebaiknya Hindari

Overthinking berdampak buruk bagi kondisi fisik dan mentalmu

unsplash.com/@anthonytran

Sering kali, orang mengira overthinking adalah bagian dari pemecahan solusi. Padahal itu sangat keliru. Jika problem solving lebih terfokus mencari penyelesaian dari suatu masalah, overthinking justru berpaku pada masalah itu sendiri, bagaimana masalah itu membuat perasaanmu gak enak, atau memikirkan hal-hal yang sebenarnya kamu gak bisa kendalikan.

Ada banyak akibat buruk dari overthinking, di antaranya adalah mudah stres yang bisa memicu depresi, jadi sering cemas atau kekhawatiran berlebih, hingga membuatmu takut mengambil peluang karena sudah terbayang hal-hal negatif yang bakal terjadi.

Ada beberapa tanda overthinking yang perlu kamu kenali sehingga ke depannya bisa dihindari. Apa saja?

1. Terus-menerus memutar peristiwa memalukan 

unsplash.com/@peterng237

Seorang overthinker memiliki ekspektasi tinggi terhadap dirinya, sehingga jika sampai terjadi peristiwa yang memalukan atau yang seharusnya itu tidak terjadi, akan terus terbayang. Hal ini bisa menurunkan rasa percaya diri kamu.

Terima saja dengan ikhlas bahwa kamu bukanlah makhluk sempurna. Tak perlu menghukum dirimu terlalu keras atas apa yang sudah terjadi di masa lalu, karena kamu tidak punya kendali untuk memutar waktu.

Baca Juga: Stop Overthinking! Ini 5 Alasan Kenapa Kita Perlu Bersikap Masa Bodoh

2. Sulit tidur karena otak terus-menerus aktif 

unsplash.com/@christnerfurt

Tubuh dan pikiranmu itu butuh istirahat lho. Supaya kamu bisa tidur nyenyak, cobalah memikirkan hal-hal positif sebelum tidur, atau melakukan hal yang kamu senangi. Misalnya, mendengarkan musik. Pilihlah musik yang menenangkan, jangan pilih yang galau, bisa bikin mood makin terjun bebas nantinya.

Usahakan hindari minum kopi beberapa jam sebelum tidur, supaya kualitas tidur kamu baik, sehingga otak dan tubuhmu bisa istirahat dengan maksimal.

3. Sering melontarkan kalimat penyesalan 

unsplash.com/@drew_hays

“Coba dulu begini”, “coba dulu begitu”. Menyalahkan dirimu sendiri dengan melontarkan kalimat-kalimat penyesalan seperti itu tak akan membuat keadaan jadi lebih baik. Hal tersebut hanya akan membuatmu stres.

Jika memang hasil keputusanmu tidak sempurna, atau tidak sesuai harapan, cukup dijadikan pelajaran, sehingga ketika menemukan situasi serupa, kamu sudah tahu langkah terbaik yang bisa kamu ambil.

4. Memikirkan makna tersembunyi dari sikap atau perkataan seseorang 

unsplash.com/@mafonso

Ciri lain dari seorang overthinker adalah berpikirnya terlalu jauh. Sering menghabiskan waktu untuk memecahkan teka-teki tersembunyi dibalik sikap atau ucapan orang lain.

Contohnya, teman lambat membalas pesan WhatsApp. Mikirnya udah yang nggak-nggak. Dia lagi gak suka lah sama kamu, dia udah gak mau temenan lagi lah, dan lain-lain. Padahal sih, teman itu emang lagi sibuk banget jadi gak sempat balas pesan WhatsApp. Ujung-ujungnya, kamu stres untuk sesuatu yang sebenarnya gak ada.

5. Terus-terusan mengingat kesalahan 

unsplash.com/@shttefan

Overthinker selalu mengingat kesalahan-kesalahannya di masa lalu. Padahal, kesalahan merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Sebelum seseorang menjadi ahli, ia pasti akan melakukan banyak kesalahan terlebih dahulu.

Sebagai contoh saat kita belajar bersepeda. Sebelum bisa ngebut, kamu pasti pernah terjatuh dulu. Tapi kamu terus belajar sampai akhirnya menjadi lancar.

Kesalahan tak perlu terus diratapi, hanya akan membuatmu sedih. Cukup diambil hikmahnya sehingga bisa membuatmu jadi pribadi yang lebih baik lagi.

Baca Juga: Lakukan 5 Hal Ini Saat Kamu Overthinking di Tengah Malam

Verified Writer

L A L A

I fear not the man who has practiced 10,000 kicks once, but I fear the man who has practiced one kick 10,000 times (Bruce Lee)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya