TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips agar Sikap Perfeksionismu Terkendali dan Gak Merugikan Diri

Kamu jadi lebih mudah bangkit saat menghadapi kegagalan

ilustrasi stres di tempat kerja (pexels.com/cottonbro)

Memiliki sikap perfeksionis di satu sisi memang baik. Di antaranya, kamu jadi teliti dan maksimal ketika melakukan sesuatu.

Akan tetapi, sikap perfeksionis juga punya dampak buruk. Karena menuntut kesempurnaan, terkadang malah bikin kamu sulit mengikuti deadline. Dampak negatif lainnya, kamu jadi gampang stres akibat hasil gak sesuai harapan.

Supaya sikap perfeksionismu gak merugikan diri sendiri, maka perlu dikendalikan. Misalnya, dengan melakukan beberapa tips berikut ini. Apa saja? Simak terus ulasannya, yuk!

1. Jangan merasa paling benar, tetap dengarkan masukan sekitar

ilustrasi diskusi (pexels.com/Christina Morillo)

Orang yang perfeksionis cenderung merasa paling benar. Mengira kalau dirimu yang paling tahu apa yang diinginkan, terkadang membuatmu jadi sulit menerima masukan. Ini, yang mesti dihindari.

Jadikan masukan itu seperti upaya penyempurnaan. Dengan berbagai masukan dari orang lain, kamu jadi bisa lebih menyempurnakan metode, sehingga hasilnya pun akan maksimal.

Terkadang menghasilkan suatu karya yang mengundang decak kagum orang, dan tampak sempurna, membuatmu terlena. Dengan kesediaan untuk menerima saran dan kritikan, kamu pun akan selalu berkembang, karena terhindar dari puas diri.

2. Terima kenyataan risiko kegagalan itu pasti ada

ilustrasi wanita sedih (pexels.com/Ivan Samkov)

Hal ini yang kerap sulit diterima oleh orang perfeksionis. Kamu benci banget dengan kegagalan, karena mengasosiasikan gagal itu sebagai kelemahan. Cara pandang itulah yang bikin kamu sulit bangkit ketika mendapatkan hasil yang gak sesuai.

Untuk mencegahnya, cobalah terima dengan hati lapang, kalau semua hal di dunia ini pasti memiliki risiko gagal. Apa yang bisa kamu lakukan hanyalah berusaha semaksimal mungkin, dan menyerahkan hasil sepenuhnya pada keputusan Tuhan. Kalau memang masih gagal, itu pertanda ada yang mesti diperbaiki. Atau, Tuhan tahu kalau kemenangan saat ini gak akan berdampak baik untukmu.

Baca Juga: [QUIZ] Dari Kuis Ini Kami Tahu Kamu Orang yang Perfeksionis atau Bukan

3. Hidup ini kompleks, jadi jangan mempersempitnya

ilustrasi wanita bahagia (pexels.com/Olga)

Hidup ini kompleks, lho. Banyak hal penting dan menarik selain dari yang sedang kamu lakukan sekarang. Fakta penting ini perlu disadari oleh orang perfeksionis, karena pribadi perfeksionis biasanya terlalu fokus pada satu hal saja, dan melupakan hal penting lain.

Sebagai contoh, kariermu memang penting. Akan tetapi, bila proyek yang kamu kerjakan ternyata gak sesuai harapan, dunia gak berakhir, kok! Ada banyak hal lain yang patut kamu syukuri. Jadi, jangan menyusahkan diri sendiri dengan mempersempit cara pandangmu, ya!

4. Memasang standar tinggi boleh-boleh saja, tapi jangan sampai memaksakan diri

ilustrasi stres (pexels.com/(Ladood) Dawood Tafsir)

Gak ada yang melarang untuk memasang standar tinggi dalam hal apa pun yang kamu inginkan atau kerjakan. Hanya saja, kamu pun mesti mengingat kemampuan diri. Jangan sampai memaksakan, yang akhirnya malah mengundang penderitaan.

Sebagai contoh, sah-sah saja memiliki impian punya banyak harta supaya bisa hidup mewah. Akan tetapi, kamu mesti sadar diri dengan kemampuanmu. Bila saat ini hidup masih pas-pasan, maka jangan langsung memasang target tinggi. Lakukan saja dari langkah yang kecil terlebih dahulu, misalnya dengan cari penghasilan tambahan.

Langsung pengin tajir melintir kaya orang-orang, hanya bikin kamu stres. Gak hanya itu, gak sadar dengan kemampuan diri, juga bisa mendorongmu mencari jalan pintas yang ujungnya akan menyengsarakan.

Baca Juga: 5 Bukti Kamu Masih Terjebak Prinsip Perfeksionis, Menuntut Sempurna

Verified Writer

L A L A

I fear not the man who has practiced 10,000 kicks once, but I fear the man who has practiced one kick 10,000 times (Bruce Lee)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya