TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Efek Buruk Doomscrolling di Media Sosial, Bisa Keterusan!

Scroll sebentar tahu-tahu keterusan

ilustrasi doomscrolling (pexels.com/Artem Podrez)

Pernah berniat main medsos (media sosial)10 menit tapi ujung-ujungnya keterusan sampai 1 jam? Dari yang gak sengaja lihat skandal viral selebritas lalu mengamati komentar julid para netizen? Secara gak sadar, tindakan itu sudah termasuk doomscrolling, lho.

Doomscrolling adalah aktivitas scrolling medsos secara masif yang mengarah pada konsumsi berita-berita negatif.

Jika dilanjutkan, doomscrolling bisa menyebabkan lima efek buruk di bawah ini!

1. Boros kuota atau paket data

ilustrasi doomscrolling (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Efek terbesar yang paling cepat terasa saat kamu melakukan doomscrolling adalah lebih cepat kehabisan kuota. Sebagaimana diketahui kalau fitur-fitur medsos, terutama seperti Instagram dan TikTok, menggunakan visual berupa foto berkualitas tinggi atau video yang beruntun muncul sebagai FYP (for your page).

Akibatnya, semakin lama menjelajah berbagai konten di medsos, maka penggunaan data akan semakin banyak tersedot.

Baca Juga: Doomscrolling saat Pandemik Tingkatkan Risiko Masalah Kesehatan

2. Boros waktu karena efek candu

ilustrasi candu doomscrolling (pexels.com/Mikhail Nilov)

Kecanggihan medsos yang mampu menyuguhkan banyak info, hiburan, hingga update dari para selebriti serta public figure bisa begitu memikat warganet untuk penasaran.
Belum lagi jika sinyal begitu lancar dan tak ada self-reminder, maka jadwal main medsos pun jadi kian bebas dan bablas membabat waktu sehari-hari lewat aktivitas doomscrolling.

Dengan kata lain, kecanduan doomscrolling akan membuat waktumu terhabiskan secara boros untuk melihat konten-konten yang belum tentu memberi dampak baik bagimu.

3. Terlalu tahu banyak info dan kecenderungan FOMO

ilustrasi FOMO (pexels.com/Monstera)

Algoritma medsos di zaman sekarang kerap membuat mulut menganga. Contohnya, dari pencarian di satu aplikasi, kamu akan tiba-tiba mendapat rekomendasi konten serupa di aplikasi lainnya, seolah-lah algoritma bisa membaca pikiranmu dan apa yang bisa menarik perhatianmu. Semisal barang di olshop (online shop) yang ingin kamu beli, lagu yang ingin kamu dengar, selebritas yang lagi kena skandal, dan belum lagi berita-berita viral lain yang akan menarikmu ke dalam lingkaran FOMO (fear of missing out).

FOMO bisa dipicu oleh kebiasaan doomscrolling yang nenyebabkanmu terlalu tahu banyak info atau terlalu update di medsos. Akibatnya, jika sehari saja gak update, hidup ibarat soto tanpa kuah. Rasanya ada yang kurang gitu, deh!

4. Cepat lelah karena kurang gerak fisik

gambaran kurang gerak (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)

Aktivitas doomscrolling di medsos, terutama kalau di lebih dari satu aplikasi, bisa melahirkan adiksi atau kecanduan. Dari yang tadinya berniat scroll sebentar untuk update suatu berita, tahu-tahu bisa nyasar ke akun-akun lain yang mengakibatkan lupa terhadap jadwal yang seharusnya dikerjakan di jam tersebut, seperti harusnya mengerjakan PR, olahraga, bersih-bersih, mandi, dan banyak lainnya.

Kelamaan bermain medsos secara otomatis membuat tubuh kurang bergerak dan statis di posisi yang sama dalam waktu lama. Hal ini akhirnya membuat tubuh mudah lelah, terutama jari jemari yang terus lengket ke layar HP, mata yang melihat banyak konten, serta area sekitar leher dan kepala pun jadi mudah pusing dan kaku.

Baca Juga: 5 Efek Buruk saat Lama-lama Scrolling Media Sosial Tanpa Tujuan Jelas

Writer

Latifatul Zahiroh

A dreamer, learner, and doer.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya