TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sensasi Tinggal di Pinggiran Kota, Apa Kamu Pernah Merasakannya?

Setiap hunian pasti punya poin plus dan minusnya tersendiri

ilustrasi rumah di pinggir kota (pixabay.com/paulbr75)

"Gimana sih kriteria rumah idaman kamu?" Jawaban dari pertanyaan ini bisa berbeda-beda, tergantung siapa yang menjawabnya. Memilih tempat tinggal sangat dipengaruhi oleh selera pribadi dan berbagai pertimbangan.

Salah satu pertimbangan dalam memilih hunian adalah lokasinya. Ada orang yang bermimpi ingin tinggal di tengah pusat kota. Namun tidak sedikit juga yang lebih memilih hidup di area pinggiran kota atau sub-urban.

Lantas, seperti apa sih rasanya menjadi penghuni di area pinggiran kota? Ulasan di bawah ini bisa membantu kamu untuk membayangkannya.

1. Jauh dari hiruk-pikuk kota

lingkungan yang tenang dan asri (pexels.com/Artem Beliaikin)

Suasana kawasan pinggiran kota relatif lebih tenang dibandingkan suasana di pusat kota. Area pinggiran biasanya belum terlalu dipenuhi oleh gedung-gedung perkantoran ataupun pusat perbelanjaan.

Bagi kamu yang tinggal di area perkotaan, kemacetan lalu lintas sudah jadi pemandangan sehari-hari. Jika kamu sudah bosan dengan suasana seperti itu, tinggal di daerah pinggiran kota mungkin bisa jadi pilihan.

Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Millennials Butuh Gaya Hidup Slow Living, Penting!

2. Kawasan alam yang masih terpampang luas

Keindahan alam pinggir kota (pexels.com/Tom Fisk)

Di beberapa kota besar di Indonesia, sudah banyak area hutan kota yang dipangkas habis. Tujuannya bermacam-macam, entah untuk membangun pusat perbelanjaan, permukiman, ataupun tempat wisata.

Meski tidak semua begitu, area pinggiran kota memiliki kawasan lingkungan alam yang belum ada campur tangan manusia. Oleh sebab itu, pinggiran kota biasanya identik dengan kawasan alam yang masih asri.

3. Bisa berinteraksi lebih banyak dengan tetangga sekitar

berinteraksi dengan tetangga (pixabay.com/sasint)

Lokasi pemukiman di pinggiran kota biasanya terletak saling berdekatan. Dengan begitu, kamu bisa lebih mudah untuk menjalin silahturahmi dengan tetangga di dekat rumahmu.

Kondisi ini sebenarnya bisa dianggap sebagai hal yang positif maupun negatif. Bagi sebagian, memiliki tetangga dekat berarti memiliki teman yang bisa saling membantu dan berbagi keluh kesah. 

Namun karena wilayah pemukimannya yang kecil, beberapa informasi bohong ataupun gosip juga jadi lebih mudah tersebar dari mulut ke mulut. Sedangkan di perkotaan, kesibukan masing-masing orang terkadang membuat mereka tidak ada waktu untuk memperhatikan orang di sekitarnya sekalipun.

4. Jauh dari pusat perbelanjaan

ilustrasi kawasan pedesaan (unsplash.com/Tran Mau Tri Tam)

Melihat beberapa contoh asli dari berbagai kota besar di Indonesia, area perbelanjaan yang besar biasanya terpusat di area perkotaan. Area pinggiran kota juga bisa dilengkapi oleh area hiburan dan perbelanjaan, namun biasanya tidak terlalu banyak.

Maka dari itu, kamu akan cenderung lebih sulit menemukan fasilitas seperti bioskop atau mal dengan ukuran super besar di pinggiran kota. Sebagai gantinya, kamu bisa menemukan area hiburan alam yang lebih variatif di sini.

5. Akses transportasi yang kurang fleksibel

akses transportasi terbatas (unsplash.com/Henry Ravenscroft)

Kamu mungkin bisa dengan mudah menemukan angkutan umum ataupun minibus yang menjangkau sampai pelosok pinggir kota. Namun rasanya sulit bagi kamu untuk menemukan transportasi seperti taksi ataupun bus berukuran besar.

Namun tidak perlu khawatir, saat ini moda transportasi seperti ojek online pun sudah menjamur hingga kawasan pinggiran kota. Meski begitu, tetap saja akses transportasi akan jauh lebih mudah dan beragam di pusat kota.

Baca Juga: 5 Tips Menjalani Slow Living bagi Millennial agar Lebih Nikmati Hidup

Verified Writer

Leonaldo Lukito

Berbagi Pikiran dan Rasa melalui Padanan Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya