5 Alasan Kenapa Millennials Butuh Gaya Hidup Slow Living, Penting!

Biar gak stres dengan penatnya hidup

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk menghabiskan waktu lebih dari 40 jam dalam seminggu untuk bekerja. Apalagi era serba dinamis ini menuntut kita untuk bisa melakukan berbagai hal dengan cepat. Tak heran bila kemampuan multitasking sangat dibutuhkan.

Sayangnya, kondisi ini bisa menyebabkanmu stres dan gak menikmati hidup. Inilah saatnya kamu mulai belajar menerapkan gaya hidup slow living. Dari slow living, kamu akan mengerti bahwa yang cepat tidak selamanya baik. Sebenarnya, apa sih alasan di balik pentingnya slow living?  

1. Kamu akan fokus pada satu hal sehingga hasilnya lebih efektif

5 Alasan Kenapa Millennials Butuh Gaya Hidup Slow Living, Penting!ilustrasi perempuan sedang bekerja (unsplash.com/Surface)

Melansir Vanilla Papers, slow living merupakan gaya hidup yang menolak keyakinan bahwa cepat itu belum tentu baik. Banyak waktu yang tersita sehingga kamu gak lagi fokus dengan kualitas, melainkan kuantitas.

Dengan mengadopsi gaya hidup slow living, kamu belajar untuk fokus pada satu hal. Daripada melakukan banyak hal tapi mudah terdistraksi, lebih baik menikmati setiap hal dengan santai.

Kamu tetap produktif kok. Kamu hanya perlu mengatur porsi dalam setiap kegiatan. Bukan berjalan lambat atau menghindari deadline, tapi melihat seberapa mampu kamu bisa menyeimbangkan waktu.

2. Kamu perlu menjaga diri agar tidak konsumtif

5 Alasan Kenapa Millennials Butuh Gaya Hidup Slow Living, Penting!ilustrasi orang belanja (unsplash.com/freestocks)

Kenapa slow living penting buat millennials? Selama ini kita berhadapan dengan segala hal yang serba instan. Bukan cuma waktu yang terbuang, terkadang kita juga kurang bisa memprioritaskan kebutuhan.

Era digital membuat kita getol scrolling e-commerce dan mudah tergoda untuk membeli barang-barang yang sebenarnya kurang dibutuhkan. Pesan terbaik dari gaya hidup ini adalah mindfulness. Sebabnya, slow living perlahan mengingatkanmu untuk menikmati apa yang ada.

Dilansir Grotto Network, berpikir berulang kali sebelum membeli barang merupakan salah satu hal yang bisa kamu lakukan dalam slow living. Kamu gak hanya menjaga dompet tetap aman, tapi juga memberikan dampak positif untuk dunia.

Mengurangi perilaku konsumsi artinya sampah juga berkurang. Bukan hanya kita saja yang bahagia, tapi bumi juga ikut bahagia karena mulai banyak yang lebih peduli dengan lingkungan. 

3. Kamu perlu jadi millennials yang bijak merespons teknologi

5 Alasan Kenapa Millennials Butuh Gaya Hidup Slow Living, Penting!ilustrasi orang bermain handphone (unsplash.com/camilo jimenez)
dm-player

Royal Society for Public Health dan Young Health Movement mempublikasikan laporan survei di London tahun 2017 bahwa ada 91 persen dari remaja dan dewasa muda yang menggunakan media sosial. Sebagai millennials, sudah sepatutnya kamu bisa bijak dalam menggunakan teknologi.

Berdasarkan laporan itu, riset sepanjang 25 tahun terakhir menunjukkan level kecemasan meningkat sebesar 70 persen akibat media sosial. Tandanya, media sosial amat berpengaruh besar terhadap kondisi kesehatan mentalmu.

Samantha Welker dalam The Glitter Guide bercerita bahwa ia sengaja log out dari seluruh akun media sosial seusai kerja hingga keesokan paginya. Di awal memang menyulitkannya, tapi Samantha paham bahwa inilah salah satu cara agar dia bisa menikmati waktu tanpa harus dirumitkan dengan persoalan dunia maya. Menurutnya, cara ini memberinya kesempatan untuk bebas dan terikat dengan kegiatan tanpa ada distraksi media sosial.

Baca Juga: 5 Tips Menjalani Slow Living bagi Millennial agar Lebih Nikmati Hidup

4. Alih-alih kebiasaan, kamu perlu membuat keputusan dengan sadar dan bijak

5 Alasan Kenapa Millennials Butuh Gaya Hidup Slow Living, Penting!ilustrasi orang berpikir (unsplash.com/magnet.me)

Kamu butuh banget menyikapi banyak hal dengan sadar dan bijak. Contoh kecilnya dengan menentukan skala prioritas. Seorang perempuan dengan peran ganda sebagai ibu dan pekerja pasti dihadapkan dengan dilema ini.

Mereka harus menentukan siapa yang diutamakan, apakah pekerjaan atau karier? Nah, slow living jelas menolongmu untuk bisa bernegosiasi dengan diri sendiri. Alih-alih mengambil keputusan karena kebiasaan, kamu punya kesempatan untuk mengevaluasi hal-hal apa saja yang penting dan kurang penting.

5. Slow living bisa menjauhkanmu dari FOMO

5 Alasan Kenapa Millennials Butuh Gaya Hidup Slow Living, Penting!ilustrasi teman saling mengobrol (unsplash.com/Brooke Cagle)

Istilah FOMO (Fear of Missing Out) mungkin familer terdengar di telingamu. Fenomena ini menjelaskan bahwa ada kecenderungan seseorang untuk selalu terikat dengan orang lain. Mudahnya, seseorang takut dan khawatir tertinggal informasi, kabar, atau tren yang berlangsung.

Sejalan dengan slow living yang mengutamakan kehidupan yang lebih lambat. Kamu bisa menyerap waktu untuk melakukan hal-hal yang membuatmu bahagia.

Gak ada lagi FOMO dalam hidupmu, karena slow living mengajarkanmu untuk melakukan segala hal setepat mungkit bukan secepat mungkin. Ketinggalan tren bukanlah hal yang memberi dampak signifikan dalam hidupmu.

Baca Juga: 5 Vlog Slow Living yang Mengajarkan Hidup Tak Perlu Buru-buru

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya