TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Buku Self-Help Best Seller tentang Gaya Hidup ala Jepang

Buku penuh inspirasi dan insight bermakna

The Courage To Be Disliked karya Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga (instagram.com/beauti_ful_nature_)

Minat akan buku-buku self-help meningkat secara signifikan baru-baru ini, terutama setelah pandemik COVID-19 pada 2020. Buku self-help merupakan sebuah kategori buku non-fiksi yang memiliki maksud dan tujuan untuk memberi arahan kepada pembaca agar menyelesaikan kekhawatiran atau masalah pribadinya. 

Di antara jajaran buku self-help best seller yang tidak pernah sepi peminat adalah buku-buku self-help tentang gaya hidup Jepang. Bagi kamu yang tertarik dengan buku-buku self-help dan gaya hidup ala Jepang, sederet buku di bawah ini tidak boleh kamu lewatkan!

1. Ikigai

Ikigai karya Hector Garcia dan Francesc Miralles (instagram.com/ikigaibook)

Ikigai merupakan sebuah istilah yang memiliki arti 'alasan untuk hidup'. Kedua penulis dari buku ini melakukan wawancara kepada 100 orang lansia yang tinggal di gugusan Pulau Ryukyu di Okinawa. Sebelumnya, gugusan pulau tersebut memiliki tingkat ekspektasi dan kepuasan hidup tertinggi di Jepang.

Hasilnya, mereka menyimpulkan terdapat tiga rahasia untuk memiliki hidup yang panjang dan memuaskan. Pertama, memiliki sesuatu untuk dilakukan seperti pekerjaan. Kedua, memiliki sesuatu yang dicintai, bisa berarti keluarga, persahabatan, atau hobi. Ketiga, memiliki sesuatu yang diharapkan di masa depan. 

Buku ini dilengkapi dengan pendekatan sehari-hari, tips, dan diagram yang dapat memudahkan pembaca mengaplikasikan konsep Ikigai ini. Buku yang awalnya ditulis dalam Bahasa Spanyol ini telah meraih kesuksesan internasional dengan 1,5 juta kopi penjualan dan menjadi tren di antara kaum urban modern.

Baca Juga: Anti Berantakan, Ini 6 Step Menata Isi Tas Wanita Ala Marie Kondo

2. The Life-changing Magic of Tidying Up

The Life-Changing Magic of Tidying Up karya Marie Kondo (instagram.com/thesparkjoylifestyle)

Tidak dapat dimungkiri bahwa The Life-Changing Magic of Tidying Up karya Marie Kondo telah menjadi representasi buku self-help asal Jepang. Buku yang telah terjual sekitar 5 juta kopi di seluruh dunia ini merupakan buku bacaan wajib bagi mereka yang ingin mengadopsi gaya hidup minimalis. Selain itu, sang penulis juga sering diundang untuk tampil di talkshow, wawancara, dan bahkan memiliki serialnya sendiri di Netflix.

Buku ini memberi arahan dan cara berbenah rumah dengan baik dan benar. Dimulai dari membuang barang-barang yang tidak diperlukan, membersihkan, dan mengkategorikannya sesuai dengan jenis dan fungsi dari barang-barang tersebut. Selain baju, buku, dan pernak-pernik, buku ini juga memberi tips untuk merapikan file komputer dan surat-surat penting.

3. Goodbye, Things

Goodbye, Things karya Fumio Sasaki (instagram.com/bxksmk_)

Serupa dengan The Life-Changing Magic of Tidying Up, buku ini juga memberi tips-tips dan cara untuk mengadopsi gaya hidup minimalis. Bedanya, buku yang dirilis pada tahun 2015 ini juga memberikan pendekatan pada hal-hal substansial sehingga pembaca memiliki hidup yang lebih ringan dan bermakna.

Buku ini ditulis berdasarkan pengalaman pribadi penulis yang merasa hidupnya tidak bermakna karena selalu membandingkan dirinya dengan orang lain. Ia kemudian menyingkirkan segala barang-barang yang ia tidak butuhkan. Hasilnya, ia merasa lebih bahagia dan percaya diri karena ia merasa lebih bersyukur dengan hal-hal yang ia miliki.

4. Wabi Sabi

Wabi Sabi karya Beth Kempton (mcqueensflowerschool)

Wabi sabi merupakan sebuah konsep estetik Jepang yang mengajarkan seseorang untuk melihat keindahan dari sebuah ketidaksempurnaan, menghargai kesederhanaan, dan menerima sesuatu yang tidak bertahan lama. Ketika kaum urban di zaman modern terfokus pada hal-hal materi, terobsesi untuk terus melangkah maju, dan memiliki banyak hal, buku ini mengingatkan kita untuk bergerak melambat, menikmati keindahan alam, serta tidak terlalu memaksakan diri.

Menggunakan alegori-alegori dari konsep filosofi zen dan seni minum teh khas Jepang, nilai-nilai wabi sabi yang tidak lekang oleh waktu justru sangat cocok diterapkan oleh orang-orang modern yang terjerat pada sifat konsumtif dan gaya hidup hustling. Lewat buku ini, kamu akan lebih menghargai dan merangkul perubahan, pertambahan usia, serta ketidaksempurnaan.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Buku Self-Help Asal Korea Selatan, Relate Gak?

Verified Writer

Lina Yasmin

Pembaca novel jika sedang mood. Pemakan segala (yang halal), dan petidur ulung.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya