TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Cara Menemani Teman yang Depresi, Dengarkan Bukan Hakimi

Beri perhatian lebih, agar dia merasa dipedulikan

ilustrasi teman yang depresi (Pexels.com/Polina Zimmerman)

Berbicara masalah kesehatan, sehat tak hanya dibutuhkan oleh fisik saja, namun juga merupakan kebutuhan mental. Mental yang sehat ditandai dengan suasana hati yang bahagia. Sebaliknya, mental yang kurang sehat ditandai dengan perasaan stres, cemas bahkan depresi. 

Depresi merupakan suatu hal yang berbahaya jika terjadi selama berkepanjangan. Hal ini karena depresi bisa memicu seseorang untuk menyakiti dirinya sendiri, bahkan pikiran untuk mengakhiri hidupnya. Jika salah satu temanmu sedang mengalami depresi, kamu bisa sedikit membantunya dengan melakukan beberapa hal di bawah ini. 

1. Jadilah pendengar yang baik tanpa menghakimi

ilustrasi mendengarkan (Pexels.com/John Diez)

Penyebab seseorang merasa depresi adalah rasa ketidakmampuannya menghadapi masalah yang sedang terjadi. Ketika dia memutuskan untuk bercerita dan menumpahkan isi hatinya padamu, hal ini menandakan bahwa menurutnya kamu adalah seseorang yang bisa diandalkan. 

Maka dari itu, ketika ia berbicara, jadilah pendengar yang baik. Dia butuh seseorang yang mau mendengarkan segala keluh kesah untuk sedikit meringankan bebannya. Jangan malah menghakiminya dan seolah menyalahkan dia atas apa yang terjadi. Bukannya membantu, sebaliknya kamu akan membuat kondisi mentalnya semakin tertekan. 

2. Hanya memberi nasihat jika memang diminta

ilustrasi memberi nasihat (Pexels.com/Ekaterina Bolovtsova)

Terkadang, tujuan seseorang membagikan ceritanya adalah sekedar ingin didengarkan dan dimengerti. Mungkin saja dia gak butuh nasihat dan saran-saranmu. Hal yang harus dilakukan adalah kamu cukup menjadi orang yang bersedia mendengarkan ceritanya sampai selesai.

Namun, apabila dia membutuhkan nasihat dan meminta saran darimu, tentu saja kamu harus menanggapinya. Berilah nasihat yang baik tanpa terkesan memojokkan ataupun menyalahkan. Percayalah, nasihat yang baik akan diterima dengan baik juga. 

Baca Juga: 8 Tanda Depresi yang Harus Dikenali Sebelum Semuanya Terlambat

3. Jangan mengeluarkan kata-kata toxic positivity

ilustrasi berbicara (Pexels.com/Keira Burton)

Tak semua ungkapan yang bernada positif dapat diucapkan kapanpun dan dalam situasi apapun. Kata-kata yang terdengar positif dapat menjadi bumerang jika diucapkan pada waktu yang salah, misalnya di depan dia yang sedang mengalami depresi. Kondisi ini biasa disebut dengan istilah toxic positivity.

Salah satu contoh dari toxic positivity adalah kamu menyuruhnya untuk bersyukur dan memperbanyak ibadah di saat dia sedang kalut. Sekilas terdengar baik, namun perkataan tersebut sama sekali bukan tindakan yang bijak untuk dilontarkan kepada seseorang yang sedang terpuruk. Perkataan tersebut seolah-olah kamu menuduhnya kurang bersyukur dan tak melakukan ibadah.

4. Katakan padanya bahwa kamu siap membantu jika dia butuh

ilustrasi memberikan bantuan (Pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Seringkali, seseorang merasa depresi karena tak mampu menyelesaikan masalahnya sendirian. Selain membutuhkan teman untuk tempat bercerita, dia juga membutuhkan uluran tangan seseorang untuk membantunya. 

Oleh karena itu, jangan ragu untuk menawarkan bantuan kepadanya. Katakan bahwa kamu siap membantu sesuai kemampuan. Hal ini tentu dapat meringankan beban yang dia emban.

Baca Juga: 5 Manfaat Menjadi Pendengar yang Baik di Lingkungan Kerja

Verified Writer

Lula Lula

you can reach me on my IG @lulumaryamah23

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya