TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Sisi Baik yang Tersembunyi dari Penerapan Gaya Hidup Slow Living

Ternyata juga memiliki manfaat lho

ilustrasi meditasi (pexels.com/Prasanth Inturi)

Kebanyakan orang saat ini menginginkan dirinya untuk bisa melakukan banyak hal. Menurutnya dengan begitu mereka bisa mencapai semua hal yang diinginkan. Tapi keinginan tersebut tak pelak membuatnya tertekan.

Secara tidak sadar ia keras pada diri sendiri. Rasa-rasanya hidup harus diburu-buru untuk bisa mencapai segala keinginan. Hal itu terkesan tidak bisa menikmati hidup.  Hidup demikian sangat melelahkan bukan!? Berbanding terbalik jika dalam hidup menerapkan slow living.

Slow living, sesuai namanya konsep hidup ini adalah menurunkan kecepatan dalam berkehidupan supaya bisa menikmati momen-momen saat menjalaninya. Slow living bukan berarti lamban menjalani hidup tapi lebih ke menurunkan respon rutinitas yang terlalu cepat. 

Untuk lebih mengenal dekat dengan gaya hidup tersebut, coba lihat beberapa sisi baik dari penerapan gaya hidup slow living di bawah ini.

1. Bikin hidup jadi lebih mindfulnes

ilustrasi wanita tenang (pexels.com/Oleksandr Pidvalnyi)

Hidup hanya sekali, tak ada namanya kesempatan hidup untuk yang kedua kali. Jika mendengar kalimat tersebut pasti kita di ajak berpikir untuk merenungkan hal-hal yang kita perbuat. Rugi jika tidak bisa menikmati momen-momen menjalani kehidupan ini dengan baik.

Dan itulah salah satu manfaat dari penerapan gaya hidup slow living. Tidak memburu-buru soal karier, material, atau status sosial sekaligus. Semuanya dilakukan dengan penuh kesadaran. Mainfulnes menjadi faktor penting yang harus kita penuhi untuk merasakan kebahagiaan. 

Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Millennials Butuh Gaya Hidup Slow Living, Penting!

2. Aktivitas jadi lebih sedikit

ilustrasi wanita bekerja (pexels.com/Moose Photos)

Penerapan gaya hidup ini tidak jauh berbeda dengan penerapan hidup minimalis. Slow living mengarahkan hidup untuk tidak semua hal atau keinginan harus bisa dicapai sekaligus. Pelan-pelan yang penting bertahap adalah cara gaya hidup ini berlaku. 

Seperti memilih aktivitas yang lebih sedikit merupakan contoh nyata dari gaya hidup tersebut. Manfaatnya ada banyak loh, dengan aktivitas yang semakin sedikit malah bisa memfokuskan diri untuk melakukan aktivitas tersebut dengan sepenuh hati. 

3. Lebih bisa komitmen pada tujuan

ilustrasi wanita melukis (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Semakin sedikit yang diurus maka semakin sedikit pula hal yang harus dikerjakan. aktivitas yang sedikit malah dapat membuat hidup lebih mudah menjalani alur. Tidak seperti saat banyaknya keinginan yang harus dipenuhi.

Yang ada malah makin sulit mencapai tujuan karena sangking banyaknya hal yang diinginkan. Ciri baiknya ketika kamu menerapkan gaya hidup slow living kamu lebih mudah memegang komitmen untuk mencapai suatu tujuan karena keinginanmu tidak kebanyakan. 

4. Lebih mudah merasakan ketenangan

ilustrasi kedamaian (pexels.com/Maksim Goncharenok)

Gaya hidup slow living tidak menuntut untuk bisa melakukan segala hal dalam satu waktu. Yang mana memicu manusia merasa tertekan yang akan rentan mengalami kelelahan. Alih-alih mencapai semua keinginan dengan happy dan penuh ketenangan malah berakibat demikian.

Itulah yang menjadi permasalahan manusia zaman sekarang. Terlalu memaksa dirinya sendiri untuk hal-hal yang sebenarnya bisa dilakukan dengan pelan-pelan. Sebuah ketenangan akan tercapai bila terburu-buru dalam menjalani aktivitas tidak diterapkan dalam hidup. Itulah sisi baik tersembunyi dari gaya hidup slow living. 

Baca Juga: 5 Tips Menjalani Slow Living bagi Millennial agar Lebih Nikmati Hidup

Verified Writer

Maftukhatul Azizah

Berbagi energi positif melalui tulisan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya