Alianisha Krishtalia: Gak Ada Kata Terlalu Muda untuk Jadi Wanita Hebat dan MUA di Atas Rata-rata!

Transisi dari mempelajari makeup hingga SFX makeup juga dipelajari Sasha hanya bermodalkan YouTube.

Sasha yang sangat menyukai belajar hal-hal baru tidak lelahnya mencoba dan terus menerus mengembangkan skill yang ia miliki. Ia berpikir bahwa bila dia bisa melakukan SFX makeup, lapangan kerja yang ia miliki juga akan menjadi lebih besar. Namun, semakin ia mencoba dan belajar, semakin nyaman ia mengerjakannya.

Tidak jarang juga bagi Sasha untuk melakukan makeup menyerupai karakter film dan animasi.

Kebisaannya Sasha dalam dunia makeup pun ia ekspresikan melalui cosplay, dimana ia bisa bergaya menjadi karakter favoritnya, mulai dari film hingga animasi. Menariknya, Sasha biasa melakukan crossplay, yatu menjadi karakter yang berlawanan dengan gendernya.

Di dunia cosplay yang Sasha gandrungi, namanya dikenal sebagai salah satu cosplayer Joker Suicide Squad terbaik. Sasha juga mengakui bahwa Joker adalah karakter cosplay favoritnya.

"Cosplay jadi Joker Suicide Squad itu menantang, karena Joker yang ini kan gak sama kayak di komik, yang bukan cuma lipstik merah muka putih dan mata hitam. Gue harus ngikutin bentuk muka aktornya (Jared Leto) dan detail-detail yang ada. Jadi di sini pun gue belajar gak cuma asal makeup, tapi juga belajar mengubah bentuk muka dengan makeup." ungkapnya.

Dengan kesuksesannya yang sekarang, Sasha masih diterjang banyak omongan-omongan negatif dan diskriminasi yang datang dari mana-mana. Tapi dia gak menyerah.

Terlepas dari kemampuan serta namanya, perjalanan tidak mudah bagi Sasha yang sempat menjadi korban bullying. Diskriminasi dan generalisasi tidak lepas dari hidup Sasha. Style Sasha yang sehari-harinya terlihat boyish membuatnya kerap dicibir dan dihembus berita negatif atas nama stereotipe, mulai dari penampilan hingga karyanya.

Namun, Sasha tidak tunduk dengan diskriminasi. Ia tetap berkarya dan belajar sesuai dengan apa yang ia inginkan.