TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Sikap Teladan Umar bin Abdul Aziz, Khalifah Bani Umayyah yang Pemaaf

khalifah yang juga cinta kedamaian

ilustrasi potret Umar bin Abdul Aziz (youtube.com/ferry channel)

Umar bin Abdul Aziz merupakan khalifah ke delapan dari Bani Umayyah yang membawa pengaruh besar dalam sejarah Islam. Dalam waktu pemerintahan yang singkat, ia memperbaiki berbagai tatanan kehidupan baik dalam bidang ekonomi, politik, sosial, serta ilmu pengetahuan.

Prestasi yang ia torehkan, tentu juga dipengaruhi oleh kepribadiannya yang mulia dan bijaksana. Bahkan khalifah yang mulai memimpin pada tahun 717 M ini erat dengan sifat lembut, kedamaian, dan pemaaf. Selain itu, masih banyak lagi sifat baik dari Umar bin Abdul Aziz yang bisa kita teladani, berikut 6 di antaranya!

Baca Juga: 5 Fakta Umar bin Abdul Aziz, Khalifah Pengantar Kejayaan Bani Umayyah

1. Hidup sederhana dan zuhud

ilustrasi sedang berzikir (pexels.com/Michael Burrows)

Sebagai hamba yang taat kepada Allah SWT, Umar bin Abdul Aziz dikenal sebagai khalifah yang memiliki sikap zuhud. Yang mana, zuhud merupakan sikap yang dimiliki manusia yang berupaya mengesampingkan segala hal yang berkaitan dengan dunia dan fokus pada kepentingan akhirat. Dari Malik bin Dinar, dia berkata "orang-orang berkata, Malik bin Dinar adalah orang yang zuhud, akan tetapi sebenarnya orang yang bisa dikatakan zuhud adalah Umar bin Abdul Aziz yang dikaruniai kemewahan dunia dengan segala isinya, akan tetapi dia memilih untuk meninggalkannya".

Saat khalifah terbaring sakit, para menteri kerajaan meminta agar istrinya mengganti pakaian sang khalifah. Dengan rendah hati sang istri menjawab, bahwa hanya satu pakaian saja yang dimiliki oleh Umar bin Abdul Aziz. Dalam hal ini, terlihat bahwa gaya hidup Umar bin Abdul Aziz kontras dengan keadaan rakyat yang sejahtera di masa kepemimpinannya. Ia lebih suka dengan kesederhanaan meski dikaruniai kemewahan.

Baca Juga: Habib Zein Bin Umar Meninggal Dunia, Dimakamkan Hari Ini

2. Tawaduk dan ramah pada siapapun

ilustrasi membantu orang lain (pexels.com/RODNAE Productions)

Sikap tawaduk atau rendah hati juga dimiliki oleh khalifah bani Umayyah ini. Dikutip dari buku karya al-Ajurri yang berjudul Akhbar Abi Hafs bahwa Umar bin Abdul Aziz pernah mengipasi pelayannya saat pelayannya itu juga ikut tertidur. Disebabkan suasana yang panas, pelayannya tertidur dengan wajah kemerahan dan dipenuhi peluh keringat. Sehingga, Umar berinisiatif mengipasinya tanpa rasa sungkan dan canggung.

Setelah pelayannya terbangun dan meminta maaf, Umar kembali menenangkannya dengan berkata, "Engkau ini manusia sepertiku, engkau merasakan panas sebagaimana aku juga merasakannya. Aku hanya ingin membuatmu nyaman sebagaimana engkau membuatku nyaman".

3. Wara' dan suka bersedekah

ilustrasi berbagi makanan dengan orang lain (pexels.com/Julia M Cameron)

Sikap Umar berikutnya yang dikenal luas dan dicintai semua orang banyak adalah Wara'. Wara' adalah meninggalkan atau menghindari segala hal yang mengandung syubhat atau tidak jelas bagaimana status halal dan haramnya.

Sikap ini terlihat setelah ia diangkat menjadi seorang khalifah. Ia terkenal sering mensedekahkan harta miliknya, baik yang berasal dari perkebunan atau pun perhiasan miliknya dan keluarganya kepada Baitul Mal (tempat pengelolaan harta negara). Bahkan, ia juga tidak menggunakan fasilitas negara untuk kebutuhan pribadi dan keluarganya.

4. Taat kepada Allah SWT

ilustrasi sedang membaca Al-Qur'an (pexels.com/Michael Burrows)

Umar bin Abdul Aziz seringkali terlihat sedang mentadaburi ayat-ayat Al-Qur'an sampai menangis. Ibnu Abi Dzi'ib mengisahkan, "orang yang menyaksikan Umar bin Abdul Aziz yang saat itu masih menjabat sebagai gubernur Madinah, menyampaikan padaku bahwa di depan Umar ada seorang laki-laki membaca ayat Al-Qur'an, Umar pun menangis sampai tidak bisa menguasai diri lalu pulang ke rumah dan menyembunyikan hal tersebut.

Ayat yang umar dengarkan berbunyi,

وَاِذَآ اُلْقُوْا مِنْهَا مَكَانًا ضَيِّقًا مُّقَرَّنِيْنَ دَعَوْا هُنَالِكَ ثُبُوْرًا

Artinya : "Dan apabila mereka dilemparkan ke tempat yang sempit di neraka itu dengan dibelenggu, mereka di sana mengharapkan kebinasaan". (Q.S Al Furqan ayat 13).

5. Berhati lembut dan pemaaf

ilustrasi sedang bertengkar (pexels.com/Victoria Akvarel)

Bentuk kesalehan Umar bin Abdul Aziz berikutnya adalah menjadi seorang pemimpin yang selalu mendatangkan kedamaian dan keamanan bagi rakyatnya. Seperti, ketika ia memerintahkan tentara kaum muslimin untuk mundur dan tidak lagi mengepung konstatinopel. Padahal Byzantium pernah menyerang kaum muslimin dan menyebabkan banyak pasukan muslim yang wafat.

Di sini, Umar tidak rela musuhnya tersebut mati dalam penderitaan. Kemudian, ia juga ingin mengingatkan umat muslim agar tidak menjadi orang pendendam.

Baca Juga: 10 Newborn Photoshoot Putra Ke-3 Corry Pamela dan Umar Syarief

Verified Writer

Maisix Dela Desmita

https://lynk.id/maisixdela

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya