TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Belajar Kegagalan dan Kesuksesan dari J.K Rowling

#GoodLife Dia juga pernah mengalami kegagalan berkali-kali

Joel Ryan/Invision/AP via timesofisrael.com

Nama Joanne Kathleen Rowling atau J.K. Rowling pasti sudah tidak asing lagi di telinga kamu kan? Benar banget, J.K. Rowling adalah penulis buku Harry Potter yang sangat populer itu. Di tangan dia, tercipta kisah fantasi dunia sihir yang sangat menarik untuk dinikmati oleh berbagai usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

Buku-buku Harry Potter yang ditulisnya mampu menjadi best seller dimana-mana dan bahkan sudah dibuat filmnya. Tapi tahukah kamu dibalik semua kesuksesan yang diraihnya, J.K. Rowling pernah mengalami masa-masa suram dalam hidupnya?

1. Rowling adalah seorang single parent, dan harus bekerja keras untuk menghidupi anaknya

mashable.com

Rowling pernah menikah dengan seorang wartawan, dan mempunyai seorang anak perempuan yang lahir pada tahun 1993. Namun pernikahannya ini berakhir dengan perceraian, dan dia harus menjadi orang tua tunggal bagi putrinya tersebut.

Setelah bercerai, Rowling membawa putrinya dan pindah ke Edinburg. Di sana mereka hidup dalam keadaan yang serba kekurangan. Saking miskinnya, saat itu dia dan putrinya tidak memiliki apa-apa dan mereka hanya bertahan hidup dari uang santunan yang diberikan oleh pemerintah.

Baca Juga: Alur Hidup Manusia Berdasarkan Usia Ala Jack Ma, sang Pendiri Alibaba

2. Walaupun miskin, Rowling tidak menyerah. Dia tetap fokus pada satu hal yang bisa dilakukannya, yakni menulis

publimetro.com.mx

Saat itu Rowling memang hidup serba kekurangan dan nyaris tidak memiliki apa-apa, namun dia tetap tidak berhenti menulis. Walaupun hanya memiliki sebuah mesin tik tua, namun Rowling tetap menulis karena dia yakin suatu saat dia akan berhasil.

Seringkali Rowling harus mengetik ulang naskah yang dibuatnya, agar dapat dikirimkan ke beberapa penerbit. Hal ini dilakukannya karena dia tidak mampu untuk membayar biaya fotokopi naskahnya tersebut.

3. Naskah cerita Harry Potter yang ditulisnya pun sempat ditolak berkali-kali, sebelum akhirnya ada penerbit yang menerima dan mau menerbitkannya menjadi sebuah novel

toofab.com

Rowling mendapatkan ide untuk menulis cerita tentang penyihir bernama Harry Potter pada tahun 1990, saat itu dia sedang berada dalam kereta api yang menempuh perjalanan dari Manchester ke London. Tapi setelah naskah cerita tentang Harry Potter ini selesai dia tulis dan dia kirimkan ke penerbit, dia harus menerima penolakan. Saat itu hampir semua penerbit yang dia kirimkan naskah cerita Harry Potter, menolak untuk menerbitkan naskah yang dia tulis.

Namun Rowling tetap tidak menyerah, dia terus mengirimkan naskah cerita Harry Potter yang ditulisnya ke berbagai penerbit. Mulai dari penerbit besar hingga penerbit kecil, sampai akhirnya penerbit kecil Bloomsbury memberi Rowling kesempatan untuk menerbitkan bukunya tersebut.

4. Di luar dugaan, ternyata setelah diterbitkan, buku Harry Potter yang ditulisnya menjadi best seller dan bahkan sampai dicetak ulang

citydadsgroup.com

Kesuksesan buku Harry Potter and the Philosopher's Stone jauh di luar dugaan Rowling, dia tidak pernah menduga bahwa buku yang ditulisnya ini akan menjadi sangat populer. Buku ini dirilis tanggal 30 Juni 1997, dan sangat populer bukan hanya di Inggris tapi juga di seluruh dunia.

Hingga tahun 2013, buku ini telah terjual sekitar 450 juta kopi di seluruh dunia, dan menjadi buku novel seri paling laris sepanjang masa, serta telah diterjemahkan ke dalam 73 bahasa. Kesuksesan buku ini, mengubah hidup Rowling. Dari seorang yang bukan siapa-siapa, menjadi seorang penulis buku yang sangat terkenal.

Baca Juga: 8 Quotes Kristen Stewart Ini Bikin Kamu Lebih Cinta Diri Sendiri

Verified Writer

Ayana Story

Mulai menulis di IDN Times sejak 2017 (kalo gak salah ingat hehehe...)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya