TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Hal yang Bisa Mendorong Orang Bikin Sensasi, Hobi Bikin Gempar

Bahaya nih kalau punya temen kayak gini #IDNTimesLife

ilustrasi mencoba menciptakan sensasi (unsplash.com/caitlynhastings)

Kamu sendiri termasuk yang mana, gampang larut dalam berita aksi sensasional seseorang atau justru malas banget untuk sekadar membaca apalagi mengomentarinya? 

Buat kamu yang masih suka ikut heboh setiap ada berita aksi sensasional, kamu gak salah juga kok. Apa pun sensasi yang dibuat seseorang memang pasti akan menyedot perhatian khalayak. Makin aneh-aneh aksinya, maka makin ramai juga diperbincangkan.

Namun, pernahkah kamu memikirkan sebab-sebab di balik aksi-aksi mencari sensasi seperti itu? Puaskan rasa penasaranmu dengan menuntaskan membaca artikel ini, ya!

1. Ingin mendulang popularitas dalam waktu singkat

ilustrasi membayangkan ketenaran (unsplash.com/rsanchescarvalho)

Terutama di zaman sekarang, tak sedikit orang menganggap popularitas amatlah penting. Konon, dengan menjadi orang yang populer, maka banyak keuntungan yang akan diperoleh. Tak terkecuali untuk meningkatkan pendapatan.

Tentu saja, mencari popularitas tak harus dengan menciptakan sensasi. Ada cara lain yang lebih nyata dan positif seperti berkarya. Akan tetapi, proses mendapatkan popularitas dengan berkarya biasanya memang gak mudah. Butuh waktu lama dan orang yang gak sabar akan tergoda mencari jalan pintas dengan membuat aneka sensasi.

Baca Juga: Tuai Sensasi, 10 Transformasi Dinar Candy Dulunya Manglingi

2. Gak berniat bikin sensasi, cuma hilang kendali saat stres berat

ilustrasi stres (unsplash.com/nate_dumlao)

Jika dalam poin pertama seseorang memang sengaja membuat sensasi, kali ini justru sebaliknya. Orang malah bisa sama sekali gak sadar dirinya telah menimbulkan kegemparan melalui tindakannya.

Sebab saat itu, pikiran dan perasaannya tengah begitu kacau disebabkan oleh tekanan dari berbagai masalah yang menghampirinya. Dia tidak mampu berpikir dengan jernih dan terlalu memperturutkan dorongan hati saja.

Biasanya, orang yang menciptakan sensasi karena stres berat begini akan menyesal setelah menyadarinya. Dia merasa amat malu atas sensasi yang telah ditimbulkannya.

3. Sudah lama haus akan perhatian orang lain

ilustrasi sedih sendiri (unsplash.com/chadmadden)

Tak jarang, kegemaran seseorang membuat sensasi memang bikin kita kesal, ya? Seperti gak ada hal lain yang lebih bermanfaat yang dapat dikerjakan saja.

Akan tetapi, ada baiknya kita juga mampu berempati padanya. Siapa tahu dia gemar menciptakan sensasi karena sebenarnya haus akan perhatian orang lain dan selalu merasa kesepian.

Bila ditelusuri lebih jauh, mungkin saja sumbernya ialah kurangnya perhatian dari keluarga, terutama orangtua. Semua aksi sensasionalnya seperti dijadikan kompensasi atas kasih sayang keluarga yang tak pernah ia dapatkan.

4. Untuk mengalihkan isu

ilustrasi mengonsumsi berita di medsos (unsplash.com/robin_rednine)

Seseorang bisa saja menciptakan sensasi atas dorongan dari hatinya sendiri. Namun, bukan tidak mungkin dia hanyalah orang suruhan. Artinya, ada pihak lain yang berkepentingan atas terciptanya sensasi itu. Misalnya, dia ingin mengalihkan perhatian orang banyak dari isu negatif yang menerpanya. 

Harapannya, dengan munculnya sensasi seperti itu, orang-orang akan melupakan "kasus utama" yang sebenarnya lebih penting untuk diikuti. Kalaupun tidak untuk selamanya, paling tidak untuk sementara waktu agar dia dapat menyusun strategi untuk menghadapi masalah tersebut dengan lebih well prepared.

Baca Juga: 12 Fakta Sejarah Jurnalisme Kuning, Berita yang Sarat Sensasi

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya