TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Perbuatan Absurd yang Gak Boleh Kamu Lakukan pada Temanmu 

Sedekat apa pun, bukan berarti gak ada batasan 

Unsplash.com/bibitgumilang

Hanya karena kamu sudah berteman cukup lama dengan seseorang, jangan sampai kamu kehilangan kontrol atas sikapmu padanya ya? Bagaimanapun, batas-batas pribadi itu gak bisa dihilangkan. Dan bila sikapmu kebablasan, bisa membuatnya diam-diam memiliki catatan negatif tentangmu.

Selalu ingatkan dirimu sendiri bahwa kalian adalah dua orang yang berbeda dan sedekat apa pun kalian, kamu tetap gak tahu segala tentang hidupnya apalagi semua hal di dunia ini. Dengan menyadarinya, kamu lebih mungkin terhindar dari 6 perbuatan absurd berikut ini!

1. Berusaha mengubah mimpinya 

Unsplash.com/benlibby

Kamu mungkin berpikir mimpi temanmu tidak masuk akal atau gak sesuai dengan dirinya. Bisa juga kamu menilai cita-citanya gak prospektif dan kamu hanya gak ingin temanmu menyesal di kemudian hari. Niat yang baik, tetapi ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui.

Pertama, temanmu memilih sebuah mimpi untuk dikejar juga bukan tanpa alasan. Ia pasti punya pandangan yang berbeda denganmu dan itu harus dihargai. Kedua, hanya karena kamu sudah lama mengenalnya, bukan berarti kamu pasti lebih tahu tentang bakat atau kemampuannya ketimbang dirinya sendiri.

Jangan sampai usahamu mengubah mimpinya membuatmu terkesan meremehkan kemampuan temanmu. Ketiga, banyak hal di dunia ini tampak tidak prospektif  bukan karena begitulah adanya melainkan semata-mata karena belum dijalani dengan serius. Suatu pekerjaan yang sama tetapi dikerjakan dengan cara berbeda, hasilnya bisa bak bumi dengan langit.

2. Menghakimi hubungan dia dengan keluarganya 

Unsplash.com/philhearing

Bahkan saat kamu benar-benar tahu dia tidak akur dengan keluarganya, bukan berarti kamu layak menjadi hakim dalam hidupnya dengan menetapkan mana yang benar dan salah. Ketidakharmonisan dalam keluarga selalu rumit. Kamu gak bisa tiba-tiba muncul dan merasa paling tahu.

Apalagi jika responmu hanyalah karena melihat dari yang tampak. Misal, temanmu perantau dan dia jarang sekali pulang ke rumah orangtuanya. Lalu kamu menyimpulkan dia tidak sayang pada kedua orangtuanya atau bahkan menyebutnya anak yang durhaka. Dia bisa sangat terluka karenanya.

Baca Juga: Sering Kena Nyinyir, 10 Momen Shandy Aulia Asuh Baby Claire

3. Sok tahu tentang pekerjaan dan penghasilannya 

Unsplash.com/britozour

Jika kamu dan temanmu menekuni bidang yang amat berbeda, kamu harus lebih berhati-hati dalam bersikap. Sama-sama bercocok tanam pun, rintangan dan hasilnya tak pernah sama. Yang satu bermasalah di pengairan. Yang lain tentang tanah yang tak subur. Yang lain lagi tentang sulitnya mengangkut hasil panen karena daerahnya terpencil.

Apalagi jika pekerjaanmu jelas berbeda dengan temanmu. Tidak setiap waktu dia punya cukup energi untuk menjelaskannya padamu. Lagi pula, bila kamu sudah bersikap sok tahu, dijelaskan seperti apa pun tak akan mempan. Maka lebih baik kamu menahan diri dari banyak berkomentar tentang pekerjaan apalagi penghasilannya. Toh, dia menikmatinya.

4. Mempermasalahkan status lajangnya atau keputusannya untuk segera menikah 

Unsplash.com/mehrad_vosoughi

Jika temanmu memutuskan segera menikah sementara kamu masih ingin lama melajang, ikutlah berbahagia atas kebahagiaannya. Jangan malah mengomentarinya macam-macam seakan-akan keputusannya akan menjadi kesalahan terbesar dalam hidupnya.

Sebaliknya bila kamu sudah terlebih dahulu menikah dan temanmu masih betah sendiri, gak perlu mengomporinya untuk segera menikah apalagi mencecarnya tentang status lajangnya. Kenapa kamu harus merasa terusik dengan hal itu? Ingatlah bahwa lebih pantas untukmu mengharapkan kebahagiaannya bahkan meski itu berarti ia memutuskan untuk tidak pernah menikah.

Ini memang kadang tidak mudah, terlebih jika kamu punya pandangan yang amat berbeda. Namun jika hidup sekadar mencari yang sama, kamu tidak akan pernah menikmati indahnya pelangi.

5. Sembarangan mengomentari tubuhnya 

Unsplash.com/mi_desertlife

Tubuhnya sepenuhnya miliknya dan komentar sembaranganmu mengesankan kamu lebih berhak atas tubuhnya. Merasa cukuplah dengan mengurusi tubuhmu sendiri, bukan tubuh orang lain.

Makin absurd bila kalian lama tak berjumpa sementara dia tak pernah mengunggah foto atau video dirinya di media sosial, lalu saat kamu menghubunginya, yang kamu tanyakan setelah kabarnya adalah apakah dia sekarang gendutan atau kurusan.

Sepenting itukah untukmu? Standar seperti apakah yang akan kamu gunakan untuk mengategorikan tubuh orang lain? Apakah tak lebih dari sekadar membandingkannya dengan tubuhmu sendiri? Apakah dia akan otomatis menjadi sosok yang berbeda di matamu bila dia menjawab gendut atau kurus?

Baca Juga: 5 Tips Menjaga Persahabatan yang Dulu Sempat Renggang dan Bermasalah

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya