Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Siapa nih, yang selalu merasa kagum campur terharu saat melihat aksi berbagi orang lain, tetapi masih sulit untuk mengikuti jejak mereka? Satu sisi, ada keinginan untuk rutin berbagi seperti orang lain.
Namun, rasanya berat sekali buat benar-benar melakukannya. Niat sudah ada, hanya saja tak kunjung terlaksana. Jangan malu, perasaan seperti itu wajar, kok.
Bersama dengan munculnya niat baik pasti ada banyak godaan sehingga kamu maju mundur untuk melakukannya. Biar suatu saat kamu merasa mantap dan berbagi bukan lagi sekadar rencana dalam hidupmu, coba terapkan trik-trik berikut ini.
1. Tak harus berupa uang, pilih yang paling mudah bagimu
ilustrasi donor darah (unsplash.com/luannhunt180) Memang nyatanya tidak setiap saat kita punya uang yang cukup untuk dibagi-bagi guna memenuhi berbagai kebutuhan. Termasuk, buat berdonasi.
Terlebih di masa pandemik begini dan boleh jadi pekerjaanmu ikut terdampak. Akan tetapi, kamu masih bisa kok, berbagi dengan cara lain.
Seperti mendonorkan darah kalau kamu memenuhi syarat-syaratnya. Juga berbagi sebagian hasil panen di kebun sendiri jika kamu memilikinya. Apa saja boleh, asal bermanfaat untuk orang lain.
2. Semangat berbagi dijadikan salah satu motivasi dalam bekerja
ilustrasi bekerja (unsplash.com/itsmaemedia) Kamu boleh bekerja demi uang, mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari di kampus, memperluas jaringan, dan sebagainya. Namun jangan lupa, masukkan juga semangat berbagi ke dalam motivasi kerjamu.
Ya, dengan bekerja, kamu jadi memiliki penghasilan. Makin tinggi penghasilan, makin banyak juga uang yang dapat kamu gunakan untuk berdonasi. Jadi tambah semangat berburu cuan, deh.
Baca Juga: 5 Situs Donasi yang Bikin Mudah Berbagi Kebaikan
3. Sadari keuntungan dari berbagi untuk dirimu sendiri
ilustrasi bekerja (unsplash.com/dariusbashar) Manusiawi bila ada rasa khawatir ketika hendak berbagi. Kesannya, uang atau apa pun yang kamu miliki menjadi berkurang karena diberikan pada orang lain
Secara hitung-hitungan memang begitu. Akan tetapi, kamu tidak menyadari bahwa sebetulnya kamu hanya sedang membeli 'sesuatu' untuk dirimu sendiri. Apakah itu? Kebahagiaan dan rasa puas pada diri sendiri yang mengobati dahaga jiwamu.
Dengan berbagi, kebahagiaanmu bakal bertambah sebab kamu kian menyadari banyaknya nikmat dalam hidupmu. Kamu juga merasa puas pada diri sendiri sebab kamu telah berhasil menjadi orang baik yang berguna bagi sesama.
4. Pahami juga bahwa di dalam harta dan penghasilan kita ada hak orang lain
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
ilustrasi menghitung uang (unsplash.com/igalness) Kalau kamu sudah benar-benar memahaminya, tentu kamu akan merasa gak enak sendiri jika mengabaikannya. Kamu merasa memiliki keharusan untuk menyalurkan hak orang lain yang ada dalam harta dan penghasilanmu.
Bila kamu terus menyimpan hak mereka dari tahun ke tahun, hidupmu menjadi tidak tenang. Takutnya, sampai kamu meninggal dunia, hak begitu banyak orang masih mengendap di dalam rekening tabunganmu. Serem!
5. Bikin anggaran khusus untuk berdonasi dan menabung sedikit demi sedikit
ilustrasi uang logam (unsplash.com/virgilcayasa) Keuangan yang campur aduk, belum ada rincian dana berapa untuk apa, memang akan menyulitkanmu buat rutin berbagi. Rasanya pengeluaran sudah banyak sekali, tetapi ternyata semuanya masih untuk kebutuhan pribadi dan konsumsi.
Oleh karena itu, sama seperti dana darurat dan investasi, kamu juga perlu membuat pos khusus untuk kegiatan amal. Terserah berapa persen dari total penghasilanmu per bulan. Atau, langsung saja ditetapkan nominalnya.
Misal, 200 ribu per bulan harus digunakan untuk berbagi. Kamu juga dapat menabung uang kembalian belanja setiap hari. Di akhir bulan, sejumlah itulah yang akan kamu pakai untuk membiayai kegiatan berbagimu.
6. Jangan mengharapkan ucapan terima kasih atau balasan dari penerima bantuan
ilustrasi sebuah tulisan pengingat (unsplash.com/simonmaage) Terlepas dari soal etika, mengharapkan ucapan terima kasih atau balasan dalam berbagai bentuk bisa membuatmu kecewa. Sekali saja kamu tidak memperolehnya, kamu jadi enggan berbagi lagi.
Yuk, luruskan niatmu. Berbagi ya berbagi saja, tak perlu mengharapkan apa pun dari penerimanya. Ingat poin 3, berbagi sejatinya juga penting untuk dirimu sendiri.
Baca Juga: Kamu Bisa Menebar Kebaikan dengan Berdonasi Online di 5 Aplikasi Ini